****
Ga sabar nih aku ngelanjutin ceritanya
Gimana ada vomment ga tentang ceritanya?
****
Drrt...
Ada notifikasi line di handphone ku.
Kubuka dan kulihat ada yang add id line ku by phone number.
Kulihat nomornya tidak kukenal.
Id linenya Paw-Paw?
Siapa ya? aku berkerut mengira-ngira siapa ya dia.
"Dinda makan dulu sayang sudah malam" Suara Bunda memanggilku.
"Mandi dulu ah Bun, lengket nih.. dan juga bau" sambil mencium ketiakku.
Bunda cuma menjepit hidungnya sambil tertawa.
Aku pun pergi ke kamarku dan mengambil baju ganti dan segera masuk ke kamar mandi.
...
Uh segarnya sudah mandi.
Sekarang perutku bunyi orkes keroncong.
Segera kutuju meja makan.
"Bun, ternyata Bayu satu kampus denganku ya?"
"O yah... " sahut Bunda.
"Wah bisa pacaran melulu nih anak Ayah" celetuk Ayah sambil senyum.
"Ih... Ayah" sambil kusuapkan nasi di piringku.
"Sudah nanti saja ceritanya, makan dulu"
"Oke Bun"
...
"Bunda kurang tahu kampusnya Nak Bayu. Bunda tahunya Bayu tuh jurusan Elektro gitu ya Yah"
Ayah cuma mengangguk.
"Abis Tante Siska ga pernah cerita sih..."
"Bayu juga belum cerita ke Dinda"
"Telpon aja jarang"
"Sabar Dinda, Bayu kan sedang menyelesaikan skripsinya jadi mungkin sibuk"
"Masak sih Bun. Kan harusnya Bayu baru tingkat 2 atau 3 sekarang jadi belum sibuk skripsi lah"
sergahku.
"Hehehe... Bunda belum pernah cerita ya kalo Bayu itu pinter banget. Sampe SMP dan SMAnya cuma dua tahun. Ikut akselerasi. Makanya umur 16 tahun sudah masuk kuliah."
"Oh gitu ya... hihihi... Bunda punya nomor HP Bayu ga?" tanyaku.
"Lah ini kok yang tunangan ga punya nomor Hpnya?"
"Mungkin belum sempat Bun, Bayu kan sibuk skripsi" seru ayah masih sambil baca koran.
"Jadi Bunda tahu ga"
Bunda cuma menggeleng.
Yah berarti aku harus telpon tanya Tante Siska.
"Ya udah nanti Dinda tanyain sendiri deh ke Tante Siska."
...
'Line!' bunyi dari Hpku lagi.
'Halo DinDin' dari PawPaw
'Halo'
'Siapa ya?'
'Ih kok ga kenalin sih aku, pengagum berat kamu'
'Siapa ya?'
'Yah jawabnya kok singkat-singkat banget sih'
'Belum kenal'
'Ampun deh... belum ketebak yah'
'Ga tau'
'Ok aku kasih klue deh'
'Hayo siapa yang tadi kamu lirik di kampus'
'Mirna nih?' kutebak sembarang, lagi males mikir nih. Tapi kan aku udah punya id line Mirna.
'Itu sih Murdoch... bukan ayo tebak lagi'
'B-a-y-u'
'Hmmmmmmmmmmm'
'Bener ga yah'
Lalu muncul line sticker angka 100.
'Ha ha ha ha'
What?!
'Beneran Bayu yah...' hatiku melonjak-lonjak setelah tahu idLine tunanganku.
'Eh siapa tuh cewek yang tadi ngobrol sama kamu. Serius banget'
langsung kumulai interogasiku tanpa babibu.
'Jelous ya?'
'Sapa yang cemburu. Cuma nanya' nanya apa interogasi.
Lama ga ada jawaban dari line Bayu.
Akhirnya aku tutup handphoneku.
Menyebalkan. kok ga dijawab pertanyaan terakhirku.
Sambil merengut aku naik ke tempat tidurku.
Rasanya pegal sekali hari ini.
Waktu kucium bau bantal tak lama aku tertidur saking capeknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda (Completed)
RomancePertunangan Dinda dan Bayu berlangsung beberapa bulan sebelum Dinda menyandang status mahasiswi. Dinda tidak menyangka satu kampus dengan Bayu. Meski cuma beberapa bulan. Dinda berharap pertunangan mereka tidak mengganggu kuliahnya. Pertunangan mere...