Thanks guys yang sudah vote dan read ya.
Happy reading.
Listening Blank Space - Taylor Swift
Motor Bayu pun meninggalkan parkiran perpustakaan pelan-pelan melewati gedung-gedung perkuliahan dan menuju gerbang keluar. Udara agak dingin semakin terasa dingin karena aku tidak memakai jaket. Kulingkarkan kedua tanganku dan merapat ke punggung Bayu. Kurasakan tangan kiri bayu menepuk punggung tanganku yang ada di perutnya. Kulengkungkan sedikit bibirku ke atas. Ada perasaan hangat di tubuhku.
Nice to meet you
Where you been?
I could show you incredible things
Magic, madness, heaven, sin
Saw you there and I thought oh my god
Look at that face, you look like my next mistake
Love's a game, wanna play
New money, suit and tie
I can read you like a magazine
Ain't it funny rumors fly
And I know you heard about me
So hey, let's be friends
I'm dying to see how this one ends
Grab your passport and my hand
I could make the bad guys good for a weekend
[Pre-Chorus]
So it's gonna be forever
Or it's gonna go down in flames
You can tell me when it's over
If the high was worth the pain
Got a long list of ex-lovers
They'll tell you I'm insane
Cause you know I love the players
And you love the game
[Chorus]
Cause we're young and we're reckless
We'll take this way too far
It'll leave you breathless
Or with a nasty scar
Got a long list of ex-lovers
They'll tell you I'm insane
But I got a blank space baby
And I'll write your nameHahaha... hubunganku dengan Bayu sepertinya mulai bertaut lagi. Setelah beberapa bulan ini menjauh. Tak terasa Bayu mulai mengisi pikiran dan hatiku. Apakah aku mulai mencintainya atau menyayanginya? Bunda tolong Dinda, Dinda bingung Bun.
***
Sepeda motor pun berhenti di sebuah tempat makan masakan Sunda. Tak terasa matahari pun sudah terlelap di peraduannya. Lampu-lampu jalanan pun sudah menyala. Mataku tadi sempat terpejam, bukan tidur lho... cuma sedang menikmati naik motor....
"Ayo turun. Masih mau berpelukan nih...?" sindiran Bayu menyadarkanku dari lamunanku.
"Eh... dingin Bayu..." elakku sambil menggosok-gosokkan telapak tanganku.
Bayu pun salah tingkah menyadari aku tidak memakai jaket.
"Aduh, maaf Dinda, mau pake jaketku," katanya sambil melepas jaket kulit hitamnya dan menyampirkan dipunggungku. Aku tersenyum dan membiarkannya. Digandengnya tanganku dan dibawanya aku masuk ke dalam restoran.
"Makan dulu ya, laper nih."
"Mau traktir ya.. yang abis lulus?" godaku.
"Tahu aja...ayuk."
Kami pun masuk ke restoran itu dan kami memilih salah satu saung untuk makan dengan cara lesehan.
"Kamu saja yang pilih menunya." jawabku ketika Bayu menyodorkan buku menu kepadaku.
"Aku ikut saja, kamu kan yang mau traktir." lanjutku.
"Oke deh..... Mbak" panggil Bayu kepada pelayan restoran untuk memesan makanan dan minuman. Setelah mencatat pesanan kami pelayan itu pun kembali ke kasir.
"Gimana kuliahmu, susah gak?"
"Bisa kuikuti, lumayan harus menyesuaikan diri juga. Gak sama seperti SMA dulu."
"Iya memang beda, tapi aku yakin kamu pasti bisa. Kamu kan pintar dari SMP duu."
"Ah gak sepintar kamu. Lihat saja kamu sudah lulus di usia 20 tahun kurang, ya kan?"
"Siapa dulu dong."
"Sombong!"
"Masih dingin gak? Boleh aku pindah disebelahmu biar bisa aku peluk lagi?" goda Bayu yang memang sekarang sedang duduk berhadapan denganku.
"Biasanya juga langsung duduk disebelahku, tumben aja sekarang duduk di depanku." aku tersenyum miring.
"Pingin melihat wajah yayangku dari depan puas-puas. Sudah lama kan. Pindah deh sekarang."
Iapun langsung duduk disebelahku. Lengan kirinya langsung melingkar di pinggangku. Akupun membiarkannya. Lumayan hangat. Hehehe...
"Aku dengar kemarin-kemarin habis ikut tes atau wawancara gitu ya? Gimana?"
Dan Bayu pun bercerita pengalamannya mengikut tes dan wawancara pekerjaan. Ada beberapa yang menariknya bahkan ada yang sudah menerimanya. Sepertinya Bayu masih memikirkan mau pilih yang mana. Katanya ada satu yang jadi incarannya. Aku mendengarkan sambil sesekali berkomentar dan tersenyum.
Tak terasa obrolan kami dan pesanan kami pun datang.
"Makan dulu yuk... udah lapar nih cacing-cacing di perutku."
"Oke, sudah cukup segini?" jawabku sambil menyendokkan nasi ke piring untuk Bayu.
"Oke segitu dulu." Bayu menyetujui.
"Suapin yah...." pinta Bayu dengan suara dibuat semanja mungkin.
"Gak mau ah. Kan makannya gak pake sendok. Makan sendiri aja ya... ganteng."
"Yah.....buat hadiah deh .... hadiah kelulusanku." rengeknya.
"Malu ah...udah gede."
"Ah, mbak-mas pelayan juga cuek aja. Ya..ya...ya?"
Aku tidak menjawab lagi. Dan langsung aku menyantap makanan di piringku.
"Payah nih tunanganku....ya sudah nanti aku minta hadiah yang lain saja."
Bibirnya mengerucut sambil menyuapkan makanannya sendiri.
Aku tertawa kecil.... takut tersedak.
Kamipun makan dalam diam. Masih merajuk Bayunya. Aku cuma senyum-senyum melihat gayanya yang makan sambil merajuk.
Kulirik makanan di piringnya sudah habis. Beda dengan isi piringku. Ah masih ada sedikit. Hmm... kusuapkan saja suapan terakhirku ke arah Bayu.
"A....."
Bayu nya yang sedikit kaget langsung menerima suapanku.
"Makasih traktirannya.." kataku sambil mencuci tanganku di mangkuk kobokan.
"Iya sama-sama. Makasih juga mau menyuapi aku. Jadi pengen cepet-cepet nikah nih, bisa disuapin terus sama istri."
Mendengar kata menikah, aku sedikit terdiam. Tapi kukeluarkan sedikit senyumanku.
"Jadi mau nih cepet-cepet nikah?"
Kuputar malas bola mataku.
"Yah ga mau ya.... hmmm."
"Masih mau kuliah." jawabku pendek.
"Oke deh tuan putri."
"Wah pangerannya ngambek lagi nih...." godaku sambil mencubit pinggangnya.
Aku? Menggodanya? Mencubit pinggangnya?
Aduh jangan-jangan aku pingin menikah cepat-cepat.
Gak! Aku belum siap.
Belum.
Saat bingung sendiri, tiba-tiba Bayu mencium pipi kananku.
Hohohoho... mulai deh Dinda bingung.
Author tambahin mulmed nih lagunya Taylor Swift. Keren video clipnya.
Cocok ga ya kalau Taylor Swift jadi Dinda? atau ada calon lain....comment dan sarannya ya reader.
Sebenarnya Author lagi sedih nih.... nama tokoh-tokohnya kok mirip sama cerita lain di Wattpad ya... Tapi ceritanya beda sih...karakternya juga beda. Wajarlah namanya juga fiksi. Cuma kok Author kepikiran karakternya jadi mesh up gitu. Ngeri!
Bahaya nih....Focus ya Author.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda (Completed)
RomancePertunangan Dinda dan Bayu berlangsung beberapa bulan sebelum Dinda menyandang status mahasiswi. Dinda tidak menyangka satu kampus dengan Bayu. Meski cuma beberapa bulan. Dinda berharap pertunangan mereka tidak mengganggu kuliahnya. Pertunangan mere...