Hari Minggu adalah hari paling santai, termasuk buat aku. Setelah kemarin ikutan orientasi mahasiswa baru di kampus yang bikin capek raga dan jiwa, akhirnya hari ini bisa istirahat.
Yup istirahat dulu sebelum besok mulai ku-li-ah pertama. Ck..ck..ck kuliah ni ye.
Santai ... santai ... Kulirik jam beker, eh sudah jam setengah delapan?! Bunda kok ga ngomel-ngomel anak gadisnya bangun siang. Ah.. mungkin Bunda kasian anaknya kecapean seminggu ini.
Hm... kalo gitu aku mau merem sebentar lagi...
...
Entah berapa lama aku ketiduran lagi... tiba-tiba kurasakan keningku dikecup seseorang...
Mataku yang masih berat... mengerjap-ngerjap... masih agak buram.. samar-samar kulihat sesosok pria di depanku sambil tersenyum.
"Ba.... Bayu" suaraku parau.
"Ehem."
Aku langsung terlonjak dan terduduk di atas kasurku. Kupaksa mataku membuka dan kututup mulutku. Takut bau jigong...hihihi.... malu dong aku.
"Ka-kapan datang?"
"Sejam yang lalu... Dinda sayang?"
Apa sejam yang lalu... jadi Bayu sudah sejam yang lalu di dalam kamarku? Aduh malu bener aku.
Kulirik lagi jam beker.. Jam 10 teng tong!
Aku segera turun dari tempat tidur. Kulipat selimutku. Kurapikan piyamaku.
"Eh sebentar ya, aku ke kamar mandi dulu." Aku langsung keluar kamar dan menuju kamar mandi.
Bayu POV
Sengaja pagi ini aku memacu motorku ke rumah Dinda. Kangen juga pingin ngobrol. Sudah 4 bulan sejak pertemuan di restoran, aku dan Dinda ga pernah ketemu. Aku cuma 1 atau 2 kali telepon karena aku tahu Dinda sedang sibuk persiapan UN dan ujian masuk PTN. Aku juga sedang sibuk menyelesaikan skripsiku dan menyiapkan panitia orientasi Mahasiswa baru.
Ketengok jarum jam di tanganku, hampir jam 9 sudah. Sebentar lagi sampai di rumah Dinda.
...
"Pagi Bunda" sapaku pada ibunya Dinda.
"Eh ... Nak Bayu, pagi juga. Ayo masuk. Mau ketemu Dinda ya?"
"Aduh Dindanya belum bangun tuh. Kecapean sepertinya."
Ya sudah akhirnya aku ngobrol dulu sama Bunda sambil menyeruput teh manis.
"Sudah sarapan belum?"
"Sudah Bun. Tadi di kosan"
"Kok Dinda belum keluar-keluar ya. Nak Bayu bangunin sana. Tahu kan kamar Dinda"
"Ga papa Bun. Saya tunggu saja disini"
"Sudah sana masuk saja."
Akhirnya aku masuk ke kamar Dinda.
Kamar Dinda yang bernuansa pink. Dasar cewek semua serba pink... Tapi rapi.
Kulihat Dinda masih berselimut sambil meringkuk memeluk gulingnya.
Lucu banget gaya tidurnya...hihi... cantik.
Sebenarnya ga tega nih ngebangunin. Ah kukecup keningnya saja lalu aku keluar.
Eih.. yang dikecup mengerjap-ngerjapkan matanya. Aku tersenyum saja.
Sepertinya Dinda terkaget-kaget dengan kehadiranku..
Setelah terkumpul nyawanya dan tersadar buru-buru dia merapikan tempat tidurnya dan lari keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda (Completed)
RomancePertunangan Dinda dan Bayu berlangsung beberapa bulan sebelum Dinda menyandang status mahasiswi. Dinda tidak menyangka satu kampus dengan Bayu. Meski cuma beberapa bulan. Dinda berharap pertunangan mereka tidak mengganggu kuliahnya. Pertunangan mere...