Blink-blink

4.5K 181 0
                                    

9 Maret 2016

Yuk intip Gerhana Matahari Total dan Selamat Hari Raya Nyepi buat yang merayakan


Tiba juga hari ini, hari yang dinantikan selama empat tahun ini. Baru saja Dinda keluar dari ruang keramat itu. Sisa ketegangan masih terlihat di raut wajahnya, tapi senyum mulai menghias wajahnya yang mulai merona.

"Gue lulus Mir! Alhamdulillah." bisiknya dipelukan sahabatnya yang sudah menungguinya di luar ruang sidang.

"Selamat ya Mir, doain gue juga ya besok."

"Pasti, gue doain sahabat gue lulus juga besok. Yuk balik kamu kan mau persiapan besok."

"Hayu!"

Keduanya pun meninggalkan kampus menuju rumah Mirna. Dinda sengaja akan menginap di rumah Mirna. Untuk mensuport sahabatnya, sama seperti yang Mirna lakukan semalam di rumah Dinda.

"Nanti giliran Dinda yang berpura-pura jadi dosen penguji killer. Hahaha" seru Dinda dalam hati.

Sepanjang perjalanan ke rumah Mirna, Dinda mengabari Ayah, Bunda dan Bayu tentang kelulusannya.  Semua gembira mendengar kabar gembira ini.

"Sampaikan juga Bunda mendoakan Mirna biar lulus besok."

"Pasti Bunda. Nanti Dinda sampaikan. Udah dulu ya, Assalamu alaikum." Dinda pun memutuskan sambungan teleponnya.

"Wah seneng ya udah lulus. Gue harus siap-siap nih. Ga boleh kalah sama sobat cantik gue."

"Iya dong, kita harus wisuda bareng tahun ini."

***

Keesokan harinya....

"Gue lulus.... Din... gue lulus...hiks.." Mirna menghambur ke sahabatnya sambil menangis haru. Ingat betapa dia harus berjuang keras agar bisa lulus bareng Dinda. Sempat galau di tahun ketiga, beberapa mata kuliah dapat D. Ikut semester pendek agar nilainya minimal jadi C. Terbayar sudah pengorbanannya di tahun ketiga dan lulus tepat waktu.

"Gak nyangka gue Din, bisa lulus bareng lo. Thanks supportnya selama ini. Ga salah pilih temen gue."

"Gue juga seneng sobatan sama lo Mir. Biar sobat SMA gue di luar negeri  sekarang tapi gue malah nambah sobat yang luar biasa seperti lo."

"Gue ga kesepian di kampus, always happy."

"Ya... ya... pewe gue juga wisuda tahun ini. Ga bisa dong kaya lo, ditemenin pewe lo."

"Tapi kan keren Mir, Al dan lo wisuda bareng. Lagian Al masih bisa jadi pewe lo pas wisuda profesi. Lanjut kan kita ke profesi."

"Iya... hihihi.. ternyata masih 1 tahun lagi ya baru kita menyandang gelar profesi kita. Berarti Kak Bayu dianggurin lagi dong setahun lagi. Kasian deh Kak Bayu udah siap lahir batin bahagiain lo di..."

"Eh ini anak malah ngelantur. Ya gimana lagi, gue kan mau selesai dulu." Dinda sedikit memanyunkan mulutnya.

"Udah yuk ke kantin, Al nunggu kita di sana, sekalian makan-makan kita."

"Yuk!"

Di kantin Al sudah menunggu kedua bidadarinya untuk merayakan kelulusan kedua bidadarinya. Eh, ada Bayu juga di sebelah Al. Pantas kantin ramai dengan fans Al dan mahasiswi-mahasiswi yang memandang kagum ke arah Bayu. Cowok ganteng yang sudah lama tidak muncul di kampus. Belum lagi penampilannya yang rapi jali khas orang kantoran, bikin mata mahasiswi-mahasiswi di kantin tergoda meliriknya. Sayang, dua gadis cantik itu mendekati dua cogan itu. Kekecewaan masal terlihat di wajah-wajah yang mencuri-curi pandang ke arah dua cogan itu.

Berbeda dengan kedua gadis cantik yang hari ini memakai pakaian rapi (spesial sidang), wajah mereka memaparkan kegembiraan luar biasa.

"Hai cantik, pasti lulus ya? Selamat ya" seru Al menyambut kekasihnya Mirna.

"Iya Al, lega deh." senyum terkembang di bibir Mirna.

"Apa kabar sayang?" Bayu menepuk kursi di sebelahnya untuk Dinda.

"Baik Mas, senang Mas bisa datang hari ini. Gak ngantor?" balas Dinda sumringah.

"Hehe... sekalian mau makan siang bareng kalian. Sayang traktirannya dilewatkan."

"Jadi traktiran kalian mau di mana nih?" Al menyesap kopi capucinonya.

Kedua gadis cantik itu saling melirik dan tersenyum.

"Di tempat yang ga mahal ya." Mirna menjawab.

"Dimana pun ga masalah sayang." Al balas dengan santai.

"Oke, yuk jalan sekarang."

Keempat orang itu pun bangkit dan meninggalkan kantin menuju tempat yang dimaksud kedua gadis cantik itu. Al merangkul bahu Mirna sedangkan Bayu menggandeng tangan Dinda. Semua iri dengan kemesraaan mereka.

"Kak Bayu!" suara seseorang memanggil.

Spontan keempat orang yang sedang berjalan beriringan mengalihkan pandangannya ke arah suara itu. Wajah Dinda meredup melihat siapa yang memanggil tunangannya. Genggaman tangan Bayu mengerat. Mirna memuai. Rahang Al mengeras.

TBC



Dinda (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang