Hari ini aku berencana ke kampus untuk daftar ulang. Berkas-berkas sudah siap, Bunda juga sudah memberiku uang untuk daftar ulang. Aku cuma mengenakan kemeja biru biru muda lengan pendek, celana jeans dan sepatu kets. Berdandan sedikit, bedak dan lipglos. Rambutku kukuncir satu. Tas selempang. Sekarang menunggu jemputan datang.
Yup, Bayu akan menjemputku dan kami akan pergi bareng ke kampus.
Aku memang mulai nyaman pergi berdua dengan Bayu. Mudah-mudahan rencana Bayu hari ini berjalan lancar. Tapi sepertinya tidak bisa tiap hari juga. Karena Bayu sudah mulai kerja biarpun belum wisuda. Bayu sih kuliahnya cepat lulus. Seharusnya cuma beda dua tahun denganku, minimal dua tahun aku bisa satu kampus dengannya. Ini cuma satu tahun.
Kudengar suara mesin motor berhenti di halaman. Pasti dia. Aku bangkit dan berjalan ke ruang tamu dan membuka pintu depan.
"Pagi sayang." sapa Bayu sambil melepas helmnya begitu melihatku membuka pintu.
"Selamat pagi juga Bayu." aku tersenyum membalas salam tadi.
"Sudah sarapan belum?" tawarku.
"Sudah sayang. Kamu sudah sarapan?"
Aku mengangguk.
"Oke kalau gitu kita langsung jalan yuk. Biar antriannya tidak panjang."
"Nih pake jaketku. Buat samaran..heheheh" kekeh Bayu.
Bayu pun memakaikan jaketnya pada tubuhku.
Cap cus.
***
Gerbang kampus terlihat semakin dekat, jantungku mulai berpacu. Dagdigdug.
Aku pastikan tidak akan membuka kaca helmku sampai keadaan aman.
Setelah kami parkir di parkiran paska sarjana yang lumayan jauh dari gedung jurusanku. Berharap tidak ada yang mengenali aku atau pun Bayu.
Syukurlah aku tidak mengenali mahasiswa ataupun orang-orang di parkiran ini.
"Hmm... kamu mau naik bis kampus atau jalan kaki. lumayan jauh nih ke tempat daftar ulang?"
"Aku naik bis kampus saja. Kamu?"
"Aku jalan saja. Kalau sudah selesai kabari ya."
"Oke."
Kamipun berpisah, aku menuju halte bis menunggu bis kampus yang lewat dan akan mengantarku ke gedung administrasi. Sedangkan Bayu jalan kaki melewati lapangan dan taman-taman kampus.
***
"Hai Mir. Sudah lama?" aku lihat Mirna sudah mengantri untuk daftar ulang.
"Iya. Buruan kamu antri juga, habis ini kita ke borju. Lu berutang sama gue."
"Apaan sih Mir?!" Aku pura-pura tidak tahu apa hutangku padanya. Pasti dia mau menagih cerita dariku.
Hahhh... aku mendengus kesal sedikit. Mau jujur atau tidak ya pada sahabat di kampusku ini. Pikirkan saja nanti. Waktunya mengantri sebelum bertambah panjang.
Setengah jam kemudian aku sudah selesai membayar SPP dan SKS ku. Kuedarkan pandanganku mencari Mirna. Itu dia sedang mengobrol dengan salah seorang teman sejurusan. Akupun mendekati mereka.
"Udah selesai?" tanya Mirna.
"Beres. Hai Bil." sapaku pada temanku sambil tersenyum.
"Bil mau ikut kita ga ke kantin Borju?" tanya Mirna pada Nabila.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda (Completed)
RomancePertunangan Dinda dan Bayu berlangsung beberapa bulan sebelum Dinda menyandang status mahasiswi. Dinda tidak menyangka satu kampus dengan Bayu. Meski cuma beberapa bulan. Dinda berharap pertunangan mereka tidak mengganggu kuliahnya. Pertunangan mere...