Thanks for your votes.
Sebenarnya pengen dapet comments juga dari readers. Biar tahu sebenarnya cerita ini menarik atau gimana?
Nevermind, just for fun saja.***
Kuliah tingkat dua sudah dimulai. Tadi pagi aku berangkat sendiri. Hari ini cuma ada satu mata kuliah, artinya jam 9 nanti aku bisa pulang ke rumah. Tapi malas.
Bosan menunggu selesainya mata kuliah hari ini. Dudukku sudah gelisah sejak 30 menit yang lalu. Kulirik Mirna pun sama denganku. Sudah menguap beberapa kali. Suasana liburan memang masih terbawa.Akhirnya.....
"Kuliah hari ini cukup. Jangan lupa kumpulkan makalahnya minggu depan. Selamat Pagi."
"Pagi Pak."
Aku segera merapikan alat tulisku.
"Mau ke mana Dinda?" tanya Mirna yang melihatku sudah menyampirkan tali tasku di pundakku dan siap pergi.
"Mmm, aku buru-buru nih ada perlu.
"Mau kutemani?"
"Sepertinya tidak usah, aku mau ke Tebet urusan keluarga. Aku juga mau naik kereta. Takutnya lama." Jawabku berbohong. Hehe aku juga bingung dapet ide dari mana mau jalan-jalan naik kereta.
"Oh, Oke. Hati-hati ya. Awas ada copet di kereta." Mirna tersenyum."Bye."
"Bye Mir. See you."
***
Disinilah aku di atas KRL di gerbong khusus wanita. Aku tadi naik dari stasiun yang dekat gerbang kampus. Aku baca berapa stasiun yang harus ku lalui menuju Tebet. Lumayan banyak.
Aku memang suka nekat jalan-jalan sendiri. Pernah aku keliling jakarta naik trans jakarta. Ga jelas mau kemana. Naik turun di halte, transit antar koridor. Emang ga ada tujuan hehehe.Kali ini aku mau turun di tebet, terus ke mall ambassador beli beberapa aksesoris dan gaun.
Mungkin setelah selesai berbelanja hmmm...Aku keluar dari Mall Ambas dengan membawa beberapa kantong belanjaan. Belanja baju check, belanja aksesories check, belanja cemilan check. Senyumpun terkembang di bibirnya. Aku melangkah dan menyetop taxi. Setelah menyebutkan nama sebuah apartemen, taxipun melaju.
10 menit kemudian sampailah aku di apartemen Bayu.
Setelah menyapa security yang berjaga, aku pun masuk ke dalam lift menuju apartemen Bayu.
***
"Hampir jam 12 siang, tadi aku lupa tidak membeli makan siang..." sesalku.
Aku pun bangkit dan menuju kulkas untuk mengecek apakah ada sesuatu yang bisa aku masak untuk mengganjal perutku.
"Benar-benar apartemen cowok, adanya makanan instan semua. Ya sudahlah aku masak mie goreng saja."
Setelah 15 menit, akupun menikmati mie goreng sambil menonton channel gosip. Lanjut dengan memakan camilan.
***
Siang ini Bayu, sengaja mampir ke apartemennya untuk mengambil berkas yang tertinggal. Dibukanya pintu apartemennya.
"Hah ada orang..." katanya dalam hati sambil mengendus bau mie goreng.
"Apa Dinda ada di sini ya? Wah ternyata tunanganku iseng juga." sengaja Bayu mengendap-endap masuk ke dalam apartemennya.
Jantungnya seperti mau melompat ketika melihat pemandangan yang di luar dugaannya. Dilihatnya gadis itu tertidur di atas ranjangnya dengan memakai mini dress yang ketat di tubuhnya. Memperlihatkan lekukan tubuhnya yang ramping.
"Ya Tuhan, Dinda kamu betul-betul menggodaku."
Bayu berjalan mendekati Dinda yang masih tertidur di ranjangnya. Dengan menahan godaan yang dipertontonkan Dinda, Bayu mencium kening Dinda.
Woila..
Dinda pun terbangun dari tidur siangnya yang belum pulas.
"Ba-ba-ba yu. Kamu ada di sini?" tanyanya tergagap.
Bayu hanya menyunggingkan senyumnya.
Dinda memandang Bayu dengan gugup karena posisinya yang sangat dekat.
Bayu yang setengah berjongkok di pinggir ranjang itu mengulurkan tangannya seperti akan meraih Dinda ke dalam dekapannya.
"Kamu cantik dan sexi sayang." bisik Bayu ketika memeluk Dinda.
"A-a-apa?" Dinda bingung dan berpikir....
"Aarghhhh....!" Tersadar Dinda kalau dia memakai mini dress yang baru saja dibelinya di Mall Ambas.
Pipinya memerah dan panas.
"Tidak usah malu, kan sebentar lagi kita akan menikah." bisik Bayu lagi.
"Tapi kita belum menikah Bayu. Tidak boleh. Tutup matamu!"
"Untuk apa?"
"Kamu tidak boleh lihat lebih. Cepat!"
"Baik aku tutup mataku. Sudah."
"Tolong lepas dulu pelukanmu."
Bayu pun melepas pelukannya dengan enggan dan menutup matanya.
"Sudah."
Bayu membuka matanya dan melihat Dinda sudah menutupi tubuhnya dengan selimut dan duduk di pinggir ranjang. Bayu harus menahan hasratnya dan tertawa miris.
"Kamu sungguh cantik dan sexi Dinda. Nanti aku akan belikan baju-baju sexi....setelah kita menikah."
Dinda melotot tajam ke arah Bayu. Bayu pun tersenyum jahil.
Tiba-tiba di ciumnya bibir Dinda dan dilumatnya bibir merah muda itu.
"Sexi. You make me crazy. Let's get married asap."
Dinda cuma memandang tajam ke arah Bayu.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Dinda (Completed)
RomancePertunangan Dinda dan Bayu berlangsung beberapa bulan sebelum Dinda menyandang status mahasiswi. Dinda tidak menyangka satu kampus dengan Bayu. Meski cuma beberapa bulan. Dinda berharap pertunangan mereka tidak mengganggu kuliahnya. Pertunangan mere...