Pagi ini langit cerah. Sepertinya, alam memang mendukungku untuk pergi berkemah bersama kawan-kawanku. Sudah lama sekali aku duduk di teras depan rumahku, lalu kulihat arlojiku. Sekarang sudah jam 7.15, seharusnya Carly datang menjemputku paling telat jam 7. "Tiinnnnnn!!!" suara klakson itu membuatku terkejut. Ternyata, itu Carly...
"Maaf, tadi itu......."
"Sudahlah, aku tahu kau akan bilang apa. Tenang saja, aku tidak akan marah." Jawabku dengan santai sambil menggendong tas ranselku dan meletakannya di kursi paling belakang, sementara aku duduk di depan, di samping Carly.
"Kau memang selalu mengerti aku!!" Jawabnya bersemangat.
Saat diperjalanan menuju rumahnya George, Carly bercerita banyak sekali hal yang terjadi saat ia akan menjemputku dan yang lainnya. Pertama, dia bilang tiba-tiba adiknya ingin ikut bersamanya, namun ia melarang adiknya hingga hampir bertengkar dengannya. Kedua, saat diperjalanan ia lupa memasukkan tenda kedalam bagasi mobilnya, sehingga ia kembali kerumahnya dan harus berhadapan dengan adiknya lagi. Beruntung, hanya itu masalah yang menimpanya.
Setelah sampai, George menyambut kami dengan kata-kata yang hampir sama seperti yang kuucapkan tadi pada Carly. Setelah itu, kami menuju rumah Ben dan Katty. Sesampai di rumah Ben, dia langsung masuk ke mobil dan melempar tas ranselnya yang besar ke kursi paling belakang dan duduk di kursi tengah, disamping George. Lalu dia membuka sebuah kotak yang isinya adalah roti panggang.
"Friends, maaf. Aku belum sarapan. Kalian mau cicipi ini?" kata Ben sambil menunjukkan roti panggangnya.
"Kurasa, kami tidak lapar." Kata George, dengan percaya diri. Padahal sebenarnya aku ingin mencicipi roti itu. Tapi, sudahlah...
Dan yang terakhir adalah rumah Katty. Setelah sampai di rumahnya, kami tidak melihatnya di depan rumah. Lalu, aku mencoba untuk menelponnya. Namun, dia tidak menjawab.
"Bagaimana?" tanya Carly.
"Dia tidak menjawab. Mungkin, sebaiknya aku masuk saja ke rumahnya." Jawabku.
Aku keluar dari mobil dan menekan bel yang ada di samping pintu. Dan yang membukakan pintu adalah kakaknya Katty. Lalu, aku bertanya dimana Katty padanya. Dan dia menjawab "Katty masih di kamar mandi." Argh!! Aku menunggu Katty di ruang tamu. Setelah 10 menit kemudian, ia keluar bersama tas ranselnya.
"Maaf, tadi aku bangun kesiangan." Katanya dengan nada menyesal.
"Sudah, lupakanlah. Ayo, naik ke mobil! Yang lain sudah menunggu." Jawabku masih dengan nada datar.
Sesampainya di mobil, tiba-tiba semuanya menatap Katty dengan tatapan yang aneh. Katty pun terlihat gugup dan seperti merasa bersalah. Lalu, Katty menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Setelah itu kami semua tertawa terbahak-bahak melihat kelakuannya.
"Ada apa dengan kalian?" tanya Katty dengan begitu polos.
"Ada apa denganmu?" jawab semuanya serempak. Setelah itu, kami barulah berangkat menuju tempat berkemah. Perjalanannya cukup memakan banyak waktu. Kami menghabiskan 4 jam kami di mobil. Inilah, hutan Amazon!!
To Be Continued.
KAMU SEDANG MEMBACA
I am not in Wonderland
AdventureNicola, seorang gadis yang sedikit keras kepala dan egois. Berkepribadian tomboy dan berpendirian teguh. Menemukan dirinya tersesat di dunia antar waktu. Hal tersebut sangat membuatnya frustasi, entah apa yang akan bisa membawanya pulang. Hingga pad...