"Hmm...kira-kira aku mulai dari mana yah?" kataku sambil memegang daguku. "Aku lupa, tadi itu aku cerita pada kalian sampai mana..."
"Oh!! Aku ingat, saat itu kau baru bilang dia adalah orang yang menyeretmu secara paksa supaya kau menjadi siswi di sekolahanku, dan setelah itu kau belum sempat melanjutkannya lagi.
"Oh..! yang itu. Ya, ya, aku ingat. Ehm...begini ceritanya." lalu aku sempat diam sejenak "Bill, kau ingat ketika aku pertama kali pergi ke sekolahmu, kan?"
"Ya." jawab Billy.
"Pada saat itu kau menyuruhku untuk hanya berkeliling di sekitar sekolahmu. Hanya saja, aku semakin lama semakin bosan. Sehingga pada saat itu aku pergi ke universitas yang berdiri tepat di sebelah sekolahanmu."
"Mengapa kau pergi kesana? Apakah kau berpikir disana akan lebih menyenangkan dibanding dengan sekolahan ku?" tanya Billy.
"Itu, karena perpustakaan di sekolahmu tidak untuk umum. Aku jadi takut salah langkah, sehingga aku mencoba untuk pergi ke unversitas di sebelah. Dan setelah kulihat, ternyata perpustakaan di sana untuk umum. Akhirnya aku berlama-lama di sana sambil membaca buku."
"Lalu?" tanya Connie.
"Saat itu aku membaca novel di sana sampai berjam-jam. Saking seriusnya, aku tidak sadar bahwa di depanku ada orang lain. Ketika itu aku tidak ingin membuang kesempatanku untuk bertanya jam padanya." kataku lalu aku berhenti untuk meminum minumanku yang baru saja datang.
"Kemudian?" kata Connie sambil memegang gelas minumannya.
"Setelah dia memberitahu jam, kemudian ia memberitahuku kalau dia juga suka dengan buku yang sedang kubaca ini.." kataku sanbil menggeser minumanku.
"Ngomong-ngomong judul bukunya apa?" tanya Billy yang masih mengabaikan minumannya.
"Harpot en de deyadli helowes." jawabku.
"Itu novel?" tanya Connie.
"Kau tidak tahu?" tanya Billy.
"Sungguh." jawab Connie.
"Okay...itu wajar saja, jika kau tidak tahu tentang itu. Buku itu tamat beberapa ratus tahun yang lalu." kataku.
"Hey Bill, bagaimana kau bisa tahu tentang itu?" tanya Connie.
"Aku pernah membaca sejarah novel, dan di dalam buku sejarah itu mengatakan bahwa salah satu novel terfavorit pada abad 20 hingga awal abad 21 adalah harpot." kata Billy sambil menatap kearah saudari kembarnya itu.
"Wow...keren!" kata Connie.
"Oh iya tadi itu sampai mana?" kataku.
"Orang yang suka buku harpot itu kemudian bertanya apa lagi padamu?" tanya Billy.
"Semua perbincangan kami berjalan lancar hingga akhirnya ia mulai bertanya aku dari kelas mana. Itu langsung membuatku jantungan." kataku.
"Lalu pada akhirnya kau bilang apa padanya??" tanya Connie.
"Akau tidak menjawab. Untungnya ia segera mengganti pertanyaan." kataku.
"Oh, baguslah." tanggap Billy.
"Kemudian ia bertanya namaku. Dan, ditengah-tengah perbincangan kami ada seseorang yang datang. Dan itu adalah Zachary! Ditambah lagi dengan paras wajah yang terlihat galak! Dia menghancurkan ketentraman yang sedang terjadi. Akhirnya gara-gara dia, Matthew pergi dan setelah itu ia juga membawaku kedalam suatu masalah! Aku sebal sekali dengannya." kataku sambil menggebrak meja makan hingga minuman yang terletak di atasnya bergetar.
"Eehh...Nic..." kata Billy sambil memberi isyarat bahwa orang yang duduk di seberang terkaget karena ulahku. "Sejujurnya dibalik masalahmu itu, kau jadi mendapat hikmah. Apakah kau menyadari itu?"
KAMU SEDANG MEMBACA
I am not in Wonderland
AdventureNicola, seorang gadis yang sedikit keras kepala dan egois. Berkepribadian tomboy dan berpendirian teguh. Menemukan dirinya tersesat di dunia antar waktu. Hal tersebut sangat membuatnya frustasi, entah apa yang akan bisa membawanya pulang. Hingga pad...