chapter 31

1.3K 82 9
                                    


"Siapa kalian?" suara yang terdengar cempreng itu tiba-tiba terdengar entah dari mana. Tidak satu orang pun dari kami yang menjawabnya. "Hei apakah kalian tuli? Siapa kalian!?"

"Sebelumnya, apakah kau berkenan untuk menunjukkan dirimu terlebih dahulu?" tanyaku sambil melihat sekeliling.

"Ehm, aku bahkan tidak sedang bersembunyi." suaranya tinggi sekali, bahkan sesekali nyaris melengking.

"Ayolah." ucap Billy tak sabar

"Di bawah sini!" setelah ia berteriak begitu, sontak kami langsung menatap ke bawah dan menemukan.....seekor hewan yang berbicara?  Sungguh, makhluk itu bukan manusia. Ia lebih mirip seperti seekor tikus, tapi ia termasuk besar jika disamakan dengan tikus-tikus lainnya. "Siapa kalian?" tikus itu berdiri menggunakan kedua kaki belakangnya, kini tingginya mencapai lutut Zach.

"Manusia." jawab Zach sambil memerhatikan seekor tikus yang berdiri di sampingnya.

"Bukan itu jawaban yang kuinginkan...hahhh lupakan, kalau begitu apa tujuan kalian kesini?" tanya tikus itu kembali, ia mendesah. Sangat aneh, mengapa tikus ini mengenakan pakaian juga topi? Siapa pemiliknya? Atau jangan-jangan ia adalah.....

"Ini gila! Berlama-lama di sini hanya akan membuatku gila! Seekor tikus berpakaian layaknya manusia? Bahkan berbicara menggunakan bahasa manusia??" Billy mengacak-acak kepalanya, sesekali ia menampar wajahnya sendiri. Ia masih tidak percaya dengan apa yang tengah dilihatnya. "Ayo bangun, Bill!! Bangun! Bangun! Bangun! Ini hanya mimpi."

"Apa yang ingin kalian lakukan di wilayah kami?" tanya tikus itu sambil mendekati Connie dan Billy.

Zach menatapku sebentar, seakan-akan ia ingin mengatakan sesuatu padaku. Tapi kemudian ia mengalihkan tatapannya ke arah tikus itu "Kami ingin bertemu dengan roh Sugumu." jawab Zach tegas.

"Apaaa!!? Apakah aku tidak salah dengar? Sugumu sedang dalam keadaan tidak baik, sepertinya ada sesuatu yang baru saja mengganggunya. Sayangnya aku tidak tahu banyak tentang bangsa naga, tapi ada baiknya jika kalian menjauhinya untuk sementara waktu ini." jawab tikus itu sambil kembali berjalan dengan keempat kakinya. Aku, Zach, Billy dan Connie saling menatap satu sama lain.

"Tapi...ada sesuatu yang sangat penting yang harus kami bicarakan dengannya." ucapku, aku merasa gugup.

"Hmm." ucap tikus itu sambil menghampiriku, ia mengitariku dan memperhatikanku dari berbagai sisi. Setelah berputar-putar ia pun berhenti dan menyeringai seakan-akan ia tahu sesuatu. Untuk kesekian kalinya, suara geraman itu kembali terdengar, bahkan kali ini hingga membuat tanah yang kami pijak bergetar. "Sugumu yang malang...diperlukan waktu berbulan-bulan bahkan sampai satu tahun baginya untuk kembali tertidur." ucap tikus itu sambil menengadah keatas. "Ia tinggal di sini sendirian, 6 temannya tinggal di daratan nan jauh dari sini, mereka semua terpisah satu sama lain. Mereka bertujuh adalah naga terakhir yang masih hidup di bumi." tikus itu kembali berdiri dengan dua kaki, tiba-tiba tubuhnya berubah menjadi tubuh manusia. Hanya saja tubuhnya dipenuhi oleh bulu dan terlihat bungkuk, wajahnya tetap menampakkan wajah seekor tikus.

"Ehm, tolong hentikan ini. Kembalilah ke wujud awalmu. Tidakkah kau sadar bahwa wujudmu yang seperti itu jauh lebih menyeramkan." celoteh Connie dengan mata terbelalak, ia berbicara sangat cepat. Billy pun segera menginjak telapak kaki Connie.

"Ciiittt!!Ciiiittt!!" tikus itu mencicit dengan sangat nyaring. "Diam kau!! Ini adalah tubuhku, kau tidak ada hak untuk mengaturku." ucap tikus itu dengan kesal.

"Kalau boleh aku tahu, siapa kau?" tanya Zach.

"Kau bahkan belum menjawab pertanyaan pertamaku!" jawab tikus itu sambil berkacak pinggang.

I am not in WonderlandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang