Chapter 18

42 12 10
                                    

Pagi ini aku terbangun dalam keadaan naked, begitu juga dengan justin. Aku pun bangkit dari kasur dan segera memakai bra dan celana dalamku yang berserakan di lantai. Setelah memakai itu aku pun mengambil hotpantsku yang berada di dekat pintu masuk, setelah mengenakannya aku pun mulai mencari cari dimana justin melempar jaketku. Aku pun mencarinya sampai kearah balkon di kamarnya namun aku tidak menemukannya juga.
Setelah aku lelah mencari akhirnya aku pun menemukannya di bawah tempat tidur, aku pun mengambilnya dan membersihkan sedikit lalu mengenakannya.

Setelah mengenakan semua pakaianku aku pun berjalan keluar kamar dan mengambil handphoneku yang tertinggal diruang televisi kemarin. Aku pun duduk di sofa sambil memainkan handphone. Saat aku sedang memainkan handphone tiba tiba justin keluar dari kamarnya hanya dengan celana pendeknya.
"Morning babe" ucapnya kepadaku dengan suara seraknya.
Shit! He's so hot
"Morning" jawabku sambil tersenyum kearahnya yang berjalan menuju kulkasnya.
"Kau mau sarapan apa ash?" Tanya justin kepadaku.
"Uhm, apa saja" jawabku kepadanya, ia pun berjalan kearahku dan memberikanku segelas air putih.
"Minumlah" ucapnya sambil duduk tepat di samping kiriku.
"Thanks" jawabku kepadanya lalu meneguk gelas yang ia berikan tadi.
"Today kau mau kemana?" Tanyanya kepadaku.
"Uhm aku belum memiliki acara apa apa, kau?" Tanya justin kepadaku.
"Uhm kalau kita ke taman?" Tanyannya kepadaku.
"Bosan" jawabku sambil menatapnya manja.
"Uhmm kemana ya?" Tanya lagi binggung.
"Movie time?" Tanyaku kepadanya.
"Boleh, tapi nonton apa?" Tanyanya kepadaku.
"Nonton paranormal activity okay?" Ucapku sambil menatapnya ia pun mengangguk dan mengelus elus rambutku halus.
"Anyway thanks, last night is the best day" jawabku sambil bersandar di pundakknya, ia pun mencium puncak kepalaku.
"Ur wellcome" jawabnya.
"Eh iya, nanti pulang kerumahku bentar ya" jawabku kepadanya. Ia pun mengangguk.
"Yaudah aku mandi dulu ya kalau begitu udah jam 11 siang nih" ucap justin kepadaku, aku pun mengangguk kepadanya.
"Yaudah aku tunggu sini ya" ucapku kepadanya, justin pun langsung bangkit dan meninggalkanku pergi kekamarnya. Setelah justin selesai mandi ia pun keluar kamarnya menggunakan jaket berwarna putih dan ripped jeans berwarna hitam.
"Im ready" jawabnya kepadaku, aku pun langsung bangkit dari posisiku dan berjalan mendekatinya.
"Eh iya, ga mau sarapan dulu?" Tanya justin kepadaku.
"Tidak, nanti sarapan di tempatku saja biar aku yang memasakkannya" jawabku kepada justin.
"Oh baiklah ayo kita pergi" ucap justin sambil merangkulku dan membawaku keluar dari pintu apartmnya.
Justin masih ngerangkulku sampai memasuki lift.
"Ash, i promise you're save with me" ucap justin masih dalam keadaan merangkulku. Aku binggung, maksud ia sebenarnya apa? Ia bilang aku aman bersamanya?
"What are you talking about?" Tanyaku kepada justin sambil menatap wajahnya.
"I just say, i will protect you" ucapnya lagi, aku makin binggung dengan semua perkataannya.
"Justin, kau ini kenapa? Aku tidak mengerti kau berbicara apa" ucapku kepadanya
"Tidak, aku hanya berbicara seperti itu karena aku mencintaimu. Sangat mencintaimu" ucapnya kepadaku aku pun tersenyum sambil menatapnya.
Akhirnya kami berdua sampai di lobby dan justin segera membawaku kemobilnya.
"Kita kerumahmu dulu kan?" Tanyanya kepadaku.
"Iya" jawabku sambil menatapnya, ia pun langsung menjalankan mobilnya kearah rumahku.

Setelah aku dan justin sampai rumah justin langsung memarkirkan mobilnya di garasi rumahku. Saat aku turun dari mobil pandanganku tidak lepas dari mobil van berwarna hitam yang sepertinya sudah tidak asing lagi bagiku. Aku pun langsung berlari kearah justin dan mengajaknya masuk rumah.
"Hey kau kenapa? Kenapa ketakutan seperti itu?" Tanya justin kepadaku.
"Im really scared, itu diluar ada mobil ayahku justin" jawabku saat kami memasuki rumah, justin langsung berjalan kearah jendela dan mengintim.
"Van hitam itu?" Tanyanya kepadaku, aku pun mengangguk.
"Calm you're save with me" ucap justin sambil memelukku erat.
"Sepertinya siang ini kita tidak akan pergi justin sampai van itu pergi" jawabku kepadanya.
"Yasudah aku menurutimu saja" jawabnya kepadaku.
"Uhm kau mau sarapan apa?" Tanyaku kepadanya.
"Pancake?" Tanyanya kepadaku.
"Okay akan ku buatkan pancakenya" jawabku sambil berjalan kedapur dan segera membuatkan pancakenya.
"Kau bisa yakin jika itu mobil ayahmu?" Tanya justin sambil duduk di kursi minibar yang jaraknya tidak jauh dariku yang sedang berdiri depan kompor.
"Sangat yakin, aku sering melihat mobil itu dulu" jawabku kepadanya.
"Ohh, yasudah kita tidak usah pergi dulu okay? Kita tunggu saja sampai mobil itu pergi" ucap justin kepadaku, aku pun mengangguk.

SecretsWhere stories live. Discover now