Chapter 34

20 7 5
                                    

***
"Ansel?" Ucapku.
"Ya?" Balas kakak laki-lakiku.
"Dont leave me okay?" Ucapku sambil memeluknya erat.
"Never in million years" jawabnya.
"Promise?" Ucapku.
"Pinky promise" jawab ansel sambil mencium puncak kepalaku.
"Jangan pernah kau lupakan aku" ucapku.
"Tidak akan.. Tidak akan pernah" ucap ansel masih dalam keadaan memelukku.
*crack*
Pintu kamar aku dan ansel pun terbuka, dan kami dapat melihat ayah kami bersama pengawalnya memasuki kamar aku.
"Ansel, ikut ayah" ucap pria itu.
"No daddy no" ucap ansel.

Ayahku pun menarik paksa ansel, namun aku menahan tangannya agar tidak pergi.
"Ansel please noo..." Ucapku.
"Daddy stop!!" Ucap ansel sambil memberontak ketika ayahku ingin membawanya.
"Daddy please no" ucapku lagi.
"Menyingkirlah bocah kecil" ucap pria itu sambil menarik tanganku dan sedikit melemparku menjauh. Ansel pun di bawa oleh ayahku keluar ruangan ini.

10 tahun kemudian.

Aku pun terbebas dari siksaan kurung di dalam kamar. Namun tetap saja aku di kurung dirumah ini.
Aku pun bangun dari tidurku dan kemudian aku bangkit dan berjalan keluar kamar untuk mencari sarapan.
"Shaliee.... Lunaa.." Teriakku saat baru saja keluar kamar. Mereka adalah pengawalku, yap mereka perempuan. Selain shalie dan luna pengawalku ada alec dan alex.
"Yes ash?" Ucap luna saat sudah sampai di depan kamarku.
"Ada sarapan apa hari ini?" Ucapku dan berjalan menuju meja makan, luna pun mengikutiku.
"Uhm ada omelette dan nasi goreng, tetapi jika kau mau yang lain. Aku bisa buatkan" ucap luna.
"Uhmm aku mau salad saja" jawabku.
"Baiklah" ucap luna sambil pergi kearah dapur, aku pun terus berjalan dan akhirnya sampai di meja makan.

Saat aku sampai aku melihat seseorang pria muda yang mengenakan jas sedang melahap makan paginya. Aku pun berjalan kearah nya.
"Ansel?" Ucapku sambil berjalan mendekat.
Pria itu hanya melirik kearahku. Aku pun memberhentikan langkahku.
"Who are you?" Ucapnya. Aku pun terkejut, dia tidak mengenalku? Aku pun terdiam sejenak.
"Hey! Who are you?!" Ucapnya lagi dengan nada sedikit lebih tinggi.
"W-what? Im- im your sister, ashley" ucapku sedikit takut.
"Hah? You're not my sister..." Ucap ansel.
*deg*

***

Aku terbangun dari tidurku dengan keadaan terengah-engah. Lagi lagi mimpi buruk itu menghantuiku. Ada apa denganku ini? Mengapa akhir-akhir ini aku lebih sering memikirkan ini semua?! Ada apa denganku ini.
"Ashley?? Are you okay?" Ucap justin saat melihatku seperti berkeringat dan nafasku tidak teratur.
"Im okay justin.." Jawabku.
"Kamu kenapa?" Tanyanya lagi.
"Hanya mimpi buruk" balasku.
"Sayang tenang.. Itu cuman mimpi" ucap justin sambil memelukku.
"Im afraid" jawabku sambil membalas pelukannya.
"Its okay.. Im here.." Ucap justin.
"Thanks babe" jawabku sambol melepas pelukannya.
"Urwelcome honey.. Nanti siang makan dimana gitu yuk" ajak justin.
"Emang kalian tidak sekolah?" Balasku.
"Its saturday ashleyy" ucap justin sambil tertawa kepadaku.
"Hah? Its saturday?" Ucapku.
"Iya ini saturday" balasku.
"Whoaaa, cepat sekali yaa... Tak terasa" ucapku.
"Ya bisa dibilang seperti itu, so ash gimana? Kamu mau makan siang dimana?" Tanya justin.
"Terserah saja enaknya dimana" ucapku.
"Uhm di dekat pusat kota aja kali yah" balas justin.
"Iya disitu aja, banyak juga kan restaurant disekitar situ" ucapku.
"Iya.." Jawab justin.
"Baiklah, kalau begitu aku mandi dulu ya" ucapku sambil bangun dari kasur.
"Okay" ucap justin sambil membenarkan posisinya lalu memainkan ponselnya.

Aku pun berjalan kearah lemari, mengambil hoodie abu-abu dan hotpants berwarna putih. Setelah itu aku pun berjalan masuk kedalam kamar mandi. Aku langsung melepaskan pakaianku satu persatu dan membasahi tubuhku di bawah pancuran shower. Ketika sudah selesai membersihkan diri, aku pun mengenakan pakaianku yakni hoodie berwarna abu-abu dan hotpants berwarna putih. Dan tentu saja aku memakai pakaian dalam.
Aku pun bercermin sebentar lalu merapikan rambutku yang sedikit berantakan.

SecretsWhere stories live. Discover now