Sinar mentari mulai memasuki kamarku, aku pun membuka mataku secara perlahan lahan. Saat aku bangun aku dapat melihat justin yang masih tertidur, wajahnya sangat damai. Aku pun menjalankan tanganku kearah wajahnya, mengusap usap pipinya halus dan penuh kasih sayang.
"Err" ucap justin sambil mengerutkan dahinya. Tanpa aku sadari tadi aku memegang lukanya jadi membuat ia bangun seperti tadi. Aku pun menarik tanganku perlahan lahan, namun tangan justin langsung menahan tanganku dan kembali menempel di pipinya.
"Morning sweetheart" ucap justin sambil tersenyum.
"Morning" jawabku kepadanya, sambil membalas senyumannya.
"Tidak biasanya kau terbangun pagi pagi, apakah tidurmu nyenyak princess?" ucap justin kepadaku sambil membenarkan posisinya menjadi duduk, tanganku sudah tidak berada di pipinya karena tadi setelah ia mengucapkan selamat pagi aku pun menarik tanganku takut jika ia kesakitan.
"Cukup lelap, anyway maaf jika tadi aku membangunkanmu" ucapku kepada justin.
"Its okay honey" jawabnya sambil menatapku.
"Uhm apakah kamu memiliki planning hari ini?" Tanyaku lagi kepada justin.
"Nope, memangnya ada apa?" Tanya justin kepadaku.
"Bisa kau temani aku ke taman nanti sore?" Tanyaku kepada justin sambil menatap mata hazelnya.
"Sure why not" jawabnya sambil diiringi oleh senyumnya.
"Anyway justin, bagaimana ansel bisa melakukan luka memar itu kepadamu?" Ucapku kepada justin.
"Uhm... I can't tell you babe" jawab justin sambil mengelus elus rambutku, aku pun langsung mengerutkan dahiku.
"Why? Tell me baby" ucapku kepada justin sambil memaksanya.
"Huh, okay okay i will tell you. Jadi kemarin pas aku main skateboard aku mampir kerumah sakit terlebih dahulu setelah itu aku bermain skate di dekat rumah mu dulu saat aku sedang bermain segerombolan mafios melihatku dan mengejarku setelah itu mereka membawaku kesebuah gang kecil lalu menyiksaku disana, mereka memaksaku memberitahu dimana keberadaanmu sekarang" jawab justin kepadaku.
"Tapi kau tidak memberitahu mereka?" Tanyaku lagi binggung.
"Tentu saja tidak ash" jawabnya sambil tersenyum kepadaku.
"Mereka kemarin memantau rumah lamamu itu" ucap justin lagi kepadaku.
"Mereka benar benar mencariku" jawabku kepadanya.
"Hey guys! Saatnya sarapan" ucap scarlett yang tiba tiba memasuki kamar aku dan justin.
"Scarlett! Kau bisa mengetuk terlebih dahulu kan?" Ucap justin dengan nada kesalnya.
"Tentu saja! But wait what's wrong with your face biebs?" Tanya scarlett yang masih saja berdiri di depan pintu kamar kami.
"Nanti aku ceritakan di meja makan" jawab justin.
"Baiklah, kami sudah menunggu kalian di bawah" ucap scarlett sambil berjalan keluar kamar.
"Mau turun sekarang?" Tanyaku kepada justin.
"Sure, but wait aku harus memakai baju terlebih dahulu nanti kawan kawanmu terpanah melihatku" ucap justin dengan nada sedikit menggoda aku pun menertawainya.
"Sudahlah tak usah menertawaiku" ucap justin sambil berjalan menuju kearah lemari mengambil pakaiannya lalu ia mengenakannya.
"Ayo" ajakku sambil bangkit dari kasur.
"Uhm kau duluan saja deh, aku masih ingin mencuci muka terlebih dahulu lalu memakai celanaku" ucap justin kepadaku.
"Hahaha, baiklah and pakai obat buat lukamu lagi ya nanti" ucapku kepada justin, ia pun mengangguk kepadaku. Aku segera berjalan keluar kamar, setelah itu menutup pintunya kembali dan berjalan kearah tangga. Menuruni setiap anak tangga yang berada di rumah ini.
"Lah justin kemana?" Tanya charlotte saat aku sampai di lantai bawah dalam kondisi sendirian.
"Justin sedang di kamar mandi, anyway apa menu sarapan kita kali ini?" Tanyaku sambil bergabung di meja makan.
"Beef bacon dan omelette" jawab scarlett yang duduk tepat di hadapanku.
"Yasudah ayo kita makan" jawab charlotte kepada kami semua, kami pun langsung menyantap hidangan pagi ini.Saat kita sedang memakan makanan kami justin pun turun dari lantai 2.
"Morning guys!" Teriaknya dari arah tangga, kami semua pun langsung menatap kearahnya yang sekarang sudah tiba di lantai bawah.
"Morning! Anyway apa yang terjadi dengan wajahmu bro?" Ucap rios kepada justin yang sedang berjalan kearah meja makan.
"Ansel lagi" jawab justin sedikit acuh dan langsung duduk di sampingku.
"Ansel? Ia melakukan apa kepadamu?" Tanya scarlett ingin tahu sambil menyantap hidangannya yang belum habis.
"Ia memukuliku kemarin, dan dia ingin mengetahui keberadaan ashley" ucap justin sambil memulai makanan paginya itu.
"Dimana?" Tanya sam ingin tahu.
"Di sebuah gang dekat rumah lama kalian" ucap justin kepada kami semua.
"Bagaimana ia bisa menemukan kau?" Tanya bethany.
"Karena aku bermain skateboard di dekat rumah lama kalian" ucap justin santai dan masih melahap makanannya.
"So stupid" ucap scarlett kepada kami.
"Yes i know it, im so stupid" jawab justin lagi. Suasa pun kemudian hening, tidak ada yang berbicara diruangan ini, kami sibuk dengan makanannya masing masing.
Setelah selesai makan rios, justin, sam, dan newt pun langsung bangkit dari kursi dan segera menuju kearah televisi menonton sebuah acara olah raga.
"Kalian menonton apa?" Tanya bethany yang sedang berdiri di depan pencuci piring.
"Tinju" jawab newt santai.
"Today kita mau kemana?" Tanya scarlett sambil berjalan kearah sofa tempat rios dan yang lainnya duduk.
"Uhm terserah" jawabku dari arah dapur karena aku sedang membantu bethany yang mencuci piring. Sedangkan charlotte dia asik memakan es krimnya dan masih berdiri di depan kulkas.
"Char, kau bisa makan es krim dengan duduk tidak perlu berdiri di depan kulkas" ucapku kepada charlotte.
"Hehehe, aku hanya mengambil beberapa sendok aja kok" jawabnya sambil malu malu lalu menutup tutup es krim dan kembali memasukannya ke freezer.
"Kenapa? Takut gendut char?" Godaku kepadanya.
"Hehehe" jawabnya sambil berjalan kearah aku dan bethany.
"Walaupun kau gendut aku tetap cinta charlotte!" Teriak sam dari arah sofa, walaupun sam tidak menoleh sekali pun kearah kami charlotte tetap saja blushing.
"Apa sih" ucap charlotte malu malu.
"Sam! Kekasihmu blushing" godaku kepada charlotte, dan charlotte pun langsung mencubit lenganku pelan.
"Awh!" Ucapku kepadanya.
"Shush" jawab charlotte lagi.
"Eh hari ini kita kemana nih?" Tambah bethany lagi.
"Iya kita mau kemana hari ini?" Tanya scarlett lagi kepada the boys yang lagi asik nonton tinju.
"Scarlett kau berisik tau! Kami sedang serius" ucap justin dengan nada marahnya.
"Yaudah sih!" Jawab scarlett sambil memasang wajah acuhnya.
"Duh kalian lucu ya, coba jadi pasangan" ucapku kepada mereka sambil berjalan menuju sofa bersama bethany dan charlotte, karena kami sudah menyelesaikan pekerjaan kami yakni mencuci piring.
"Dih amit amit sama justin, sama rios aja aku sudah bahagia" ucap scarlett sambil memasang wajah jijiknya.
"Siapa juga yang mau sama scarlett, aku rasa juga rios sama scarlett di brainwash" ucap justin menambahkan.
"Sorry ya, aku ga jago brainwash" ucap scarlett kepada justin.
"Hahaha, udah ah berantem segala" ucapku sambil duduk di samping justin.
"Itu justin berisik" oceh scarlett lagi.
"Apa sih! Kau yang berisik" jawabnya lagi.
"Shush! Kalian menganggu tau gak sih" jawab sam.
"Sorry, marahin tuh si scarlett" ucap justin lagi.
"Dih apaan dah" ucap scarlett acuh.
"Diem woy!" Ucap newt lagi, akhirnya mereka pun diam aku pun hanya tersenyum melihat tingkah laku mereka.
YOU ARE READING
Secrets
FanfictionHer name is Ashley Michelle Elgort. She used to live at Las Vegas until one day she move to Los Angeles. Because her parents were divorced. Her dad work as a leader of some type of a criminal gang or you can call it mafia. Her life wasn't like how...