Chapter 37

19 5 7
                                    

11 bulan kemudian.

Sudah hampir setahun aku berada di Vegas. Hidupku kembali seperti semula.
Bekerja, makan, tidur. Polanya selalu sama dan terus menerus mengulang. Hidupku seperti tidak ada apa-apanya.

8.30 pm.

Saat ini aku sedang berada di dalam mobil. Melihat kearah jendela yang terdapat lampu-lampu jalan yang bersinar.
Malam ini club yang akan aku tempati di hyde bellagio. Tempat yang cukup banyak kalangan mudanya. Aku tak tahu hari ini ansel bertaruh dengan siapa. Namun aku harap malam ini dia memenangkan pertaruhan dan aku pulang kerumah dalam keadaan selamat.

Tak lama, mobil yang ku naiki sampai di lobby. Aku pun keluar dari mobil bersama ansel dan berjalan memasuki gedung berdua dengan ansel. Ansel merangkulku. Kami berdua berjalan memasuki lift yang tersedia. Karena biasanya, kami memiliki ruangan sendiri untuk bermain judi. Karena ansel tidak terlalu menyukai jika sedang bermain di lihat oleh orang banyak. Di dalam lift hanya ada aku, ansel, 3 kawanan ansel dan tidak lupa dengan dua bodyguard ayah yang memang disuruh menemani aku dan ansel.

Lift pun berhenti di lantai 25, aku dan ansel pun langsung berjalan keluar dari lift dan langsung melihat sebuah meja yang terdapat satu orang duduk disana dan di temani oleh kawanan nya yang berdiri di belakang kursinya. Sepertinya yang duduk di kursi adalah leadernya. Karena yang lain hanya berdiri dan menatapnya saja.
"Ansel elgort!!" Ucapnya sambil melihat kearahku dan kakakku.
"Sorry im late" ucap ansel sambil bergabung duduk di hadapannya. Aku pun duduk di samping ansel.
"Nah! Its okey.." Ucap seorang pria yang berada di hadapan ansel ini.
"So lets start" ucap ansel.
"Wait.. Bahan taruhan mu apa?" Ucap pria itu lagi. Ansel pun tidak menjawab pertanyaan nya namun dia hanya menoleh kearahku lalu tersenyum penuh arti.
"Whoaa... Bukan main. What's your name sweety?" Ucap pria itu.
"Ashley.. Ashley elgort" ucapku.
"Im nicholas demoura. You can call me nick" ucapnya. Aku pun hanya mengangguk dan menunduk.
"So ansel this is your sister?" Ucap nick.
"Nah, she is my step sister" ucap ansel. Batinku pun emosi. Sejak kapan aku adik tirinya? Jelas-jelas aku ini adik kandungnya. Keterlaluan. Im fucking hate you ansel!
"Owwkay... So lets start" ucap nick.
Permainan pun di mulai.
Waktu demi waktu terus berjalan aku merasa sangat bosan. Hanya melihat mereka bermain kartu. Malam ini ansel bermain dua lawan dua.
Aku tak tahu mengapa mereka memilih dua lawan dua. Padahal mereka membawa banyak kawanan.

***

10.30 pm.

Permainan telah selesai dan terima kasih untuk ansel karena telah kalah dan aku akan di bawa oleh kelompok lain.
"Terima kasih ansel atas permainan nya" ucap nick.
"Sama sama, semoga kau menikmatin malam ini ya" ucap ansel sambil tersenyum lebar.
"So yasudah. Aku pergi terlebih dahulu okey?" Ucap nick.
"Baiklah. Ashley.. Jangan nakal ya" ucap ansel.
"Anyway. Aku ingin memberikanmu ini" ucap nick sambil menyerahkan sebuah tas.
"Buat apa ini?" Ucap ansel bingung.
"Ambil saja. Aku tidak menerima penolakan" ucap nick. Ansel pun membuka tas itu yang berisikan dengan uang.
"Whoaa thanks sekali" ucap ansel.
"C'mon baby girl" ucap nick bangun dari duduknya dan menjulurkan tangannya kearahku.
Aku pun menerima tangannya dan bangun dari dudukku dan memasuki lift bersama nick.
"Kamu beneran step sister ansel?" Ucap nick kepadaku. Aku pun menoleh kearahnya dan menggeleng.
"Then?" Ucapnya.
"Aku ini adik kandungnya" ucapku.
"Kelihatan dari wajah kalian berdua mirip. Tapi mengapa dia tidak mau mengakuimu?" Ucap nick.
"Siapa yang mau mengakui punya adik pelacur sepertiku?" Ucapku lagi.
"You're so funny" ucap nick.
Lift pun akhirnya berhenti di lantai dasar. Sebelum aku keluar dari dalam lift, nick melingkarkan tangannya di pinggangku dan menarikku merapat. Aku pun melihat kearahnya. Dia lumayan tampan. Muka puppy face nya sangat menggemaskan.
"Okay nick see you later!" Ucap salah satu temannya.
"Thanks buddy! See u at home!!" Ucap nick. Sambil berpisah dengan kawan-kawannya.
Aku pun langsung memasuki mobil sedan berwarna yang sepertinya milik nick ini.

SecretsWhere stories live. Discover now