Chapter 33

18 7 6
                                    

Aku pun terbangun dari tidurku dan melihat justin berada di samping kiriku yang sudah memainkan handphonenya.
"Morning honey" ucapku ketika baru bangun.
"Heyy.. Kamu udah bangun" ucap justin sambil melihat kearahku. Aku pun hanya tersenyum sambil melihat kearahnya.
"Kamu ke kampus ga hari ini?" Ucap justin.
"Nope, aku malas aku ingin berada dirumah" ucapku.
"Benarkah? Kalau begitu aku juga akan dirumah menemanimu" ucapnya.
"Wait what? Tidak usah, aku bisa jaga diri kok.. Kamu sekolah aja" ucapku.
"Aku tidak akan membiarkanmu sendirian" ucap justin lagi.
"Im okay justin" balasku.
"Nope.. Aku akan disini" ucapnya lagi.
"Ya whatever" jawabku.
"Anyway aku ke bawah dulu ya memberitahu mereka kalau aku dan kau tidak berangkat ke sekolah hari ini" ucap justin.
"Okay.. Aku ingin melanjutkan tidurku" balasku.
"Yakin kau akan tidur kembali?" Ucap justin.
"Menurutku, Aku sangat lelah" jawabku.
"Apa perlu aku bawakan makan ke atas?" Ucap justin.
"Ga usah sayang.. Aku mau tidur saya" ucapku.
"Baiklah aku ke bawah dulu okay?" Ucap justin.
"See yaa" ucapku sambil membalikkan tubuhku kearah jendela. Aku pun memejamkan kedua mataku mencoba untuk tidur kembali, Aku merasa sangat lelah.
Aku pun mulai memasuki alam mimpiku.

**

*crack*
"KAU BAJINGAN AVESSO!!" Ucap ibuku di luar.
"kau wanita jalang yang tidak berguna!" Balas ayahku.
Bunyi pecahan barang terus terdengar..
Kekacauan itu terus terjadi di dalam rumah...
"Aku takut ansel aku takut..." Ucapku.
"Ashley... Im here, aku disini untuk menjagamu" ucap ansel sambil memelukku erat.
"Tapi apakah ini semua akan tetap berlangsung?" Ucapku.
"Mungkin.. Aku berjanji kepadamu kalau aku akan tetap bersamamu" ucap kakak laki-lakiku ini.
"Pinky promise?" Ucapku.
"Pinky promise" jawab ansel.
Aku pun memeluk erat ansel di saat semua kekacauan terjadi. Banyak sekali kekacauan dirumah ini.. Aku tidak sanggup tinggal dirumah ini.

"Dont leave me alone ansel no!!" Ucapku ketika ansel ditarik oleh ayahku.
"No daddy no" ucapku di ikuti oleh isak tangis.
"Ashley... Aku akan baik baik saja" ucap ansel sambil di angkat oleh pengawal-pengawal ayah.
"Ansel!!!" Ucapku sambil menarik tangannya.
Tangan kami berdua terpautkan, aku tidak mau berpisah dengan kakakku.. Dia yang selalu melindungiku.. Ansel dont leave me..
"Ashley, ayah harus membawa kakakmu" ucap ayahku.
"No daddy" jawabku tetap menahan ansel.
"Ashley let him go!" Ucap ayahku lagi. Aku pun menghiraukannya dan masih berpeganggan dengan tangan ansel.
"Ashley.. I told you let him go!" Ucap daddy. Aku pun tetap menahan ansel. Namun ayahku menarikku dan mendorongku menjauh. Ini sangat menyakitkan, tubuhku tergeletak di atas lantai, aku tidak bisa bergerak, tubuh kecilku terlalu lemah, aku hanya bisa melihat ansel yang di gendong oleh ayahku keluar dari kamarku ini.

***

"Ashley are you okay?" Ucapan justin dapat terdengar oleh telingaku.
"Huhhh" ucapku sambil bangun dari tidurku dengan nafas yang terengah-engah.
"Kau kenapa?" Ucap justin curiga karena melihatku yang berkeringat dan nafasku tidak beraturan.
"It was just a dream" ucapku sambil berusaha menenangkan diri.
"What happend honey?" Ucap justin.
"Nightmare" ucapku.
"What is dat?" Ucap justin.
"Entah.. Seperti sebuah cuplikan ulang saat aku berpisah dengan ansel" ucapku.
"Honey.. Itu sudah lewat, sudah tenang ya tadi hanya mimpi buruk saja" ucap jusgin sambil memelukku erat.
"Thank you justin" balasku saat di peluknya.
"Anyway kamu mau makan apa?" Jawabnya.
"Memangnya ini jam berapa?" Ucapku.
"11.30 am" ucap justin.
"What.. Aku tidur lama banget yah?" Ucapku.
"Iya sayang.. Kamu cape kali, aku ambilin makanan yaa" jawab justin.
"Iya aku mandi aja kali ya sambil nungguin kamu ambil" jawabku.
"Iyaa..." Balas justin. Aku pun bangkit dari kasur dan segera berjalan menuju kamar mandi.

Aku pun melepas pakaianku, setelah itu aku pun menyalakan shower lalu membasahkan rambutku dan tubuhku. Aku berdiri di bawah pancuran air, menikmati air hangat yang mengalir ini. Aku memejamkan mataku sejenak, bagian demi bagian tadi terbayangkan lagi di otakku. Aku merindukan masa masa aku bersama ansel dulu, masa dimana kami dikurung di satu ruangan yang sama dan hanya melakukan hal yang sangat bodoh. Kami sangat akur dulu, namun semenjak kejadian itu aku sudah tidak menemukan bahagianya aku bersama kakakku. Yang ada adalah masalah suram yang sering terjadi di dalam rumahku. Aku pun telah selesai membersihkan diriku, kemudian aku mengeringkan tubuhku dengan handuk setelah itu melilitkannya di tubuhku. Aku pun berjalan keluar kamar mandi dengan kondisi handuk yang masih melilit di tubuhku.
"You look very sexy babe" ucap justin saat baru masuk kamarku dengan membawakan satu mie instan dan air putih.
"Thanks" jawabku sambil tersenyum. Aku pun mengambil pakaianku yang berada di lemari kemudian membawanya memasuki kamar mandi lagi.
"Pakai disini saja tidak apa kok" ucap justin dengan nada menggodanya.
"Aku sedang tidak ingin justin" jawabku sambil memberikan wink di akhir dan segera memasuki kamar mandi. Aku sedang tidak ingin bercinta dengannya, aku lelah, aku sedang tidak mood untuk melakukan itu. Aku pun mengenakan satu persatu pakaianku.

SecretsWhere stories live. Discover now