*{30}*

12.3K 481 157
                                        

Argerich Family's Home, Dublin - 10 Februari

"Glenpa...glenpa..." teriak bocah kecil berumur 3 tahun yang melonjak-lonjak di gendongan Abinya.

"Hallo Sayang," sahut Sarfarraz dan Sandy bersamaan menyambut Rain dalam pelukan mereka.

"Abi, Papa apa kabar?" tanya Sam sambil memeluk Sarfarraz dan Sandy bergantian.

"Abi dan Papa sehat Sam. Sepertinya kalian semakin harmonis saja," jawab Sarfarraz.

"Eric kan suami yang bertanggung jawab Bi, dan Sam adalah istri terbaik di dunia ini," sahut Eric dengan cengiran kuda khas miliknya. Sam yang mendengar celetukan Eric langsung mencubit gemas pinggang suaminya.

"Aku ini lelaki, aku seorang suami bukan istri Eric," protes Sam. Dan semua orang disitu tertawa termasuk si kecil Rain.

"Sudah sudah, kalian ini masih saja suka cekcok. Ayo kita masuk ke dalam rumah dan segera merencanakan pesta ulang tahun Rain," kata Sandy menengahi. Tanpa ba bi bu lagi, mereka masuk ke dalam rumah keluarga Argerich untuk merencanakan pesta ulang tahun si kecil Rain.

Sudah lima tahun, Eric dan Sam memilih untuk tinggal di Waterford. Tiga tahun setelah kepindahan mereka, Eric dan Sam berkomitmen untuk mengadopsi seorang putra dan tentu saja Sarfarraz dan Sandy menyetujui niatan baik mereka. Pilihan pun jatuh pada bocah kecil berkulit pucat, berambut pirang dengan mata hitam pualam nan menggemaskan. Raichan Febriano Argerich, nama itu disandangkan pada putra kecil mereka yang kebetulan lahir pada tanggal 14 Februari.

"Kita mau konsep pesta yang seperti apa?" tanya Sarfarraz.

"Menurut Sam, sebaiknya pesta syukuran saja Bi. Kita undang keluarga besar dan sahabat saja," jawab Sam.

"Eric setuju, karena keluarga kita sudah sangat banyak dan semuanya tersebar. Eric ingin mempertemukan Rain dengan sepupu-sepupunya Bi."

"Baiklah kalau begitu, kita bisa atur pestanya di halaman belakang rumah ini. Tapi kita harus membuat daftar undangannya dulu," sahut Sandy.

Sam pun langsung menuju ruang baca untuk mengambil secarik kertas dan sebuah pulpen. Dan tak lama kemudian daftar nama pun hampir selesai dibuatnya.

Damian Rayastra Dirgantara & Maria Henderson ---> Giandra Rayastra Dirgantara
James Henderson & Adine Narendra Putri ---> Adam Henderson
Octavian Alfarose & Alisha Sanjaya ---> Xavier June Alfarose
Grace Alicia Rachmanichov & Gilbert Augustaf Argerich ---> Grazetta Julio Rachmanichov

"Mau siapa lagi yang diundang?" tanya Sam.

"Om Aryo dan Tante Sekar beserta sepupu kalian Bintang," sahut Sandy.

"Ah iya benar, Eric juga kangen sama Om Aryo. Ayah Lambang, Mama Dina, Daddy Mada sama Ayah Damar juga. Siapa lagi ya?"

"Papa Jeffry dan Mama Sophia. Pasangan Sebastian dan Christine jangan dilupakan karena Abi juga kangen Cathrine."

"Hhhmmm Om Ivan dan Tante Alice juga ya," tambah Sam sambil menyelesaikan daftar undangannya.

"Kau tak lupa dengan Radith dan Ovan kan sayang," celetuk Eric.

"Ah iya, hampir saja aku melupakan mereka. Haduh kakak macam apa aku ini," sahut Sam.

"Dasar kau ini," jawab Eric sambil mengusap-usap kepala Sam.

"Papa, Lein lapal Pa. Lein mau coklat," rengek Rain pada Sam.

"Sini sama Grandpa saja ambil coklatnya," ajak Sandy. Dia sangat menyayangi cucunya, sifat manja Rain sangat mirip Zefran kecil yang membuatnya selalu gemas pada bocah kecil itu.

My Beloved Little BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang