Chapter 4

6.8K 480 3
                                    


" Ha-Harry! Lepaskan aku!." aku memberontak karena dia mencengkram tanganku begitu kuat.

" jawab aku! Apakah kau melihat apa yang aku lakukan tadi?!!." dia berteriak tepat didepan wajahku.

" Aku tak tahu." aku membuang muka,tapi dia malah menangkup wajahku agar berpapasan dengan mata emeraldnya.

" jawab yang jujur Lily.." dia berbisik namun masih ada nada penekanan didalamnya. Aku bisa mencium nafas mint dari mulutnya karena wajahnya dan wajahku hanya terpaut beberapa senti saja dan itu membuatku risih.aku masih belum menjawab pertanyaanya,aku merasa takut oleh tatapannya yang dingin itu,aku berpikir berbagai macam cara agar kabur darinya.

" aku bilang jawab Lily! Jangan buat aku membentakmu!!."
Aku masih terdiam tak mau menjawab.

" ARGHHHH!! SHIT!" ya aku menendang selangkangannya dan dia meringis sambil memegang selangkangannya

" Bye Harry!!." aku langsung kabur lalu menaiki taksi yang kebetulan lewat.

" FUCK YOU LILY!!." aku mendengar dia kembali berteriak dan aku hanya tertawa lepas.

.

Setelah sampai di rumah, aku mencari keberadaan Rachel,aku harus memberi tahu perbuatan si brengsek itu,aku tak ingin Rachel menikah dengan pria brengsek seperti Harry,tapi kenapa rumah ini sepertinya sepi sekali,kemana semuanya?

" ibu, Lily pulang."

" hei Lily,kau sudah pulang rupanya,ayo makan ibu sudah memasak untukmu."

" oh iya bu makasih, oh iya bu kenapa rumah ini sepi sekali,dimana Rachel?." kulihat wajah ibu menjadi sedih.

" Dia dirumah sakit,penyakitnya kambuh." dan seketika tubuh menegang ketika mendengar berita buruk ini, ya Rachel sudah mengidap penyakit leukimia sudah lebih dari 1 tahun.

" kalau begitu aku ingin pergi kesana."

" kau tak mau makan dulu?."

" Tidak bu,sepertinya Rachel lebih membutuhkanku disana."

" baiklah jika itu maumu."

" aku pamit bu."

" ya hati-hati di jalan."

.

Setelah sampai di rumah sakit aku langsung bertanya kepada suster yang lewat,kata sang suster Rachel dirawat di ruang UGD di lantai 7, tanpa basa-basi aku langsung memasuki lift, saat memasuki lift seseorang juga masuk ke dalam lift yang sama denganku, aku terkejut ketika melihag wajah orang itu,untuk apa dia kesini?apakah Harry mau menjenguk Rachel?

" Lily apa yang kau lakukan disini?! " dia nampak terkejut dan akupun begitu

" aku?ingin menjenguk Rachel,dan kau? Apa yang kau lakukan disini?."

" kau tidak perlu bertanya lagi denganku Lily,jelas-jelas aku ingin menjenguk Tunanganku."

"Hah?Tunangan?Haha,memang kau Tunangannya?Haha Rachel tak akan menikah dengan pria brengsek sepertimu!."

" jaga ucapanmu Lily! Jangan pernah kau memberi tahu kan kejadian itu kepada Rachel! Aku tak segan-segan membunuhmu!!." kini kedua tangannya berada di kedua sisi kepalaku,dia menatapku tajam dengan nafas memburu,aku merasa terindinasi oleh tatapan dari mata emeralndnya.

" set-" belum aku menjawab suara lift menghentikanku.

TING!

" Minggir!!." aku berusaha melepas tangannya.

" ingat kata-kataku! Camkan itu!." lalu dengan mudahnya dia melenggang keluar dan aku pun ikut keluar. Ketika sampai di ruangannya aku melihat papa,mama dan nenek Rachel nampak duduk didepan pintu ruangan, Mr.greyson nampak mondar-mandir didepan pintu.

" bagaimana keadan Rachel?. Tanyaku.

" dia belum sadar." kata Mr.greyson.

Lalu tak lama dokter keluar.
" bagaimana keadaan putri saya dok?."

" keadaanya masih memburuk namun dia sudah sadar,dia memintaku untuk memanggil Harry."

" iya saya sendiri,saya Harry." kata Harry.

" nona ingin berbicara denganmu."

"Baiklah aku masuk dulu.", Harry pun masuk ke ruangan.

" kau yan kuat Mr.greyson,Rachel pasti sembuh." hiburku dan Mr.greyson mengangguk dan tidak lupa mengucapkan terima kasih

.

Gimana sama chapter ini?comment!

Eh plia donk jangan jadi sider.

Jangan lupa vote..

Maaf kalo banyal typo.

Maid marry  [H.S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang