Chapter 23

6.1K 365 55
                                    

LILY'S POV


akhirnya suara itu hilang, dia terdiam dan aku pun ikut terdiam, tangannya yang kini memegang bahuku ia lepas, aku tahu mungkin dia sakit mendengarku membentaknya seperti itu, tapi disini aku jauh lebih sakit, katakanlah aku terlalu membawa perasaan, tapi perempuan mana yang mau menunggu seorang pria dengan lamanya ketika pria itu sudah menjanjikan menjemputnya.


" lily maafkanlah aku." dia kembali berbicara namun aku lebih memilih menutup mataku.


" setidaknya kau berbicara padaku."


aku merasakan tangan kekarnya memelukku dari belakang,aku ingin melepasnya namun suatu perasan dalam diriku menolaknya,entah rasa apa itu yang terdapat dalam diriku, nafasku tercekat ketika bibirnya mulai mencium leher jenjangku, lantas aku menoleh kepadanya.

" jangan menyiksaku Harry.." aku lantas membelakakan mataku ketika mendengar kata-kata itu keluar dari mulutku, dia tersenyum dan menampakan lesung pipitnya yang indah itu, oh tidak lesung pipitnya.


" kau menyukainya? aku merindukanmu Lily." jantungku berdegup kencang, pipiku bersemu merah ketika dia berkata demikian.


tanganku mencoba mendorong dadanya namun pergelangan tanganku lebih cepat digenggam olehnya, dia mencium punggung tanganku dan untuk sekian kalinya pipiku bersemu merah, aku ingin menolak tapi sekali lagi aku tak bisa,jarinya menyelusuri pipiku lalu menghelusnya dengan lembut, entah kenapa ketika seperti ini aku merasa nyaman,sangat nyaman, helaian rambutku yang menutupi mataku ia singkirkan lalu dia selipkan dibelakang telingaku.


" cantik." pipiku tersemu merah, aku akhirnya tersenyum kecil.


" jadi kau mau memaafkan aku?." aku mengganguk secara arfiah, lalu dia mencium kening,pipi, lalu bibirku lalu melumatnya dengan lembut.



...


" hoek!."


ada apa ini kenapa pagi-pagi seperti ini aku sudah muntah? aku tak masuk angin kan? perutku terasa mual sekali, setelah merasa reda akupun membasuh wajahku dengan air lalu bersiap-siap untuk turun ke bawah, untuk sarapan, Harry sudah berangkat ke kantor sejak dari tadi karena ada rapat penting katanya, duduk di kursi aku pun menyapa, gemma yang sepertinya ingin berangkat kerja.


" pagi gem." ia medongak menatapku lalu tersenyum.


" pagi juga Lily,bagaimana kabarmu?." sambil menyuapkan roti kedalam mulutnya.


" baik,bagaimana kabarmu?."


" baik,seperti yang kau lihat."


mendadak perutku kembali terasa dikocok,aku pun menutup mulutku lalu berlari ke toilet lalu menumpahkan isi perutku ke wastafel,setelah membasuh mulutku,akupun berbalik dan melihat gemma sedang berdiri.

" kau ini kenapa lily."


" hanya sedikit masuk angin."

Maid marry  [H.S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang