Harry point of viewKetika aku memasuki ruangan ini,suara mesin pendetak jantung dan bau obat-obatan menyeruak diruangan ini,akupun melangkahkan kakiku keranjang tempat Rachel berbaring,aku sebenarnya tak mau dijodohkan dengannya akan tetapi keadaan yang mendesakku,aku juga tidak tega menolak perjodohan ini karena Mr.greyson sangat baik dengan aku dan keluargaku dan juga keadaan Rachel yang membuatku iba,karena dia mengidap penyakit mematikan.
" Harry..." suaranya begitu lemah,dia menoleh kearahku lalu tersenyum,tangan dan hidungnya dipenuhi alat infus.
" Iya Rachel,aku disini." aku menggengam erat tangannya yang begitu pucat begitupun dengan wajahnya.
"A-aku..ingin berbicara serius kepadamu..." Dia membalas genggamanku.
" katakanlah,apa yang ingin kau bicarakan?."
"Hmm,,Harry mungkin umurku tak panjang lagi dan mungkin kita tak bisa menikah." aku menggelang dengan apa yang dia katakan.
" apa yang kau katakan Rachel?? Tidak! Kita harus menikah dan umurmu masih panjang,oke?!."" tapi Harry,harapanku pasti pupus,aku berpenyakit dan sedangkan masih sehat,suatu saat nanti Tuhan akan memanggilku,jadi kumohon kalk ini saja kau turuti permintaanku."
"Baiklah,A-apa permintaanmu?."
" Menikahlah dengan Lily.."
" A-apa?menikah dengan Lily?apa kau sudah gila?oh ayolah kau pasti bercanda."
" aku serius Harry,kumohon turuti saja permintaanku yang terakhir ini."
"Tap-"
" aku pergi."lirihnya lalu menutup mata.
Lalu suara dengungan yang berasal dari mesin pendetak jantung itu berdenting,oh astaga garis itu lurus,kutolehkan kepalaku lagi ke Rachel,dia sedang tertidur pulas,kucoba mencari detak jantung di dadanya namun tidak ada,ku cari denyut di nadinya namun hasilny nihil, dan aku sadar bahwa Rachel tertidur untuk selama-lamanya.
" RACHEL!!."
Lily point of view
Saat aku sedang duduk bersama dengan yang lainnya,tiba-tiba suara didalam menggagetkan kami,suara siapa itu?Rachel?Harry?
" ada apa didalam?." tanya Mr.greyson
" aku tidak tahu,coba saja kita lihat apa yang terjadi di dalam."
Kamipun masuk ke ruangan,ketika memasukinya kulihat Harry sedang menangis?apa yang sedang terjadi? Lalu kenapa mesin pendetak jantung itu terus berdenting dengan garis lurusnya?
" Harry ada apa ini?." tanya Ms.greyson.
" kita kehilangan Rachel." seketika tubuhku lemas,aku menutup mulutku kaget,mataku mulai berkaca-kaca.
" Apa?!!." dan seketika Ms greyson pingsan Mr.greyson pun menanggani istrinya tersebut,nenek Rachel terkulai lemas dilantai ia menangis dengan perihnya karena kehilangan cucu tersayangnya.
Aku menghampiri Ranjang tersebut.
" Ra..Rachel a- aku hiks tak sangka k-kau akan pergi hiks secepat ini, k-kau sudah berjanji hiks bukan? Kalau kita akan selalu bersama? Lalu kenapa kau mengikari itu hiks.."
Kurasakan Tangan Harry berada di bahuku lalu mengusapnya pelan.
" dia sudah tenang,relakanlah dia." aku mengganguk lalu tak lama dokter datang dan menutupi tubuh Rachel dengan kain putih lalu membawanya ke ruang mayat.
.
Aku masih duduk termenung di depan batu nisan Rachel,aku memandang kosong batu nisan itu. Jasad Rachel sudah dimakankan beberapa saat yang lalu,semua orang sudah pergi dari pemakaman dan tinggal aku seorang diri.langit sudah mendung mungkin air hujan akan menetes sebentar lagi dan benar saja tubuhku terguyur air hujan seketika.
Tiba- tiba ada yang menyentuh pundakku,aku menoleh.
" Ha..Harry?."
**
Hehe sorry telat update.
Yeay udah mendekati Konflik.
Jangan lupa vomment ya.
#pngnntnknsr5sos
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid marry [H.S]
FanfictionLily harus Melaksanakan pesan terakhir sahabatnya yang sudah meningal untuk menikah dengan Tunangan mendiam sahabatnya itu. Lily yang statusnya hanya anak pelayan harus menikah dengan Tunangan sahabatnya itu yang terkenal kaya raya. " bagaimana bisa...