Chapter 22

6.4K 337 24
                                    

Gua gak ada ide cuy, Gua juga gak ada waktu buat ngetik, Pulang sore  belum les terus ngaji.

Jadi maaf kalo gua updatenya semingguan lebih.

..

Lily menatap batu nisan sahabatnya itu, air matanya sudah membasahi Pipinya, Semua orang sudah pulang tapi hanya Lily yang masih setia Di pemakaman itu.
Lily Sangat Rapuh,sungguh Rapuh, ini ke dua kalinya ia kehilangan sahabatnya.

" Pertama Rachel sekarang kau yang pergi meninggalkanku? kenapa?!." gertak Lily

dia mengusap batu nisan itu lalu memeluknya seakan-akan dia tak ingin beranjak dari sana.

drt drt

mengambil Ponsel nya dari saku nya lalu menjawab panggilan tersebut.

" Lily kau dimana?kenapa kau belum pulang?

" a-aku di Pemakaman." Sekuat mungkin Lily Menahan suaranya agar tidak serak sehabis menangis.

" pemakaman?kau mengunjungi Rachel?."

"..."

" Lily kau kenapa?."

" Dia meninggal."

" Siapa yang kau Maksud?."

" Ashton dia mengalami kecelakaan pesawat tadi Pagi."

" Apa?! Aku akan menjemputmu."

Tut tut tut

Lily pun mematikan Percakapan tersebut.

...


" Lily Kau jangan terus-terusan seperti ini, kau harus makan oke?."

" Aku sedang tidak nafsu Harry."

" Lily kau harus makan, lihat tubuhmu semakin kurus."

"...." tidak ada jawaban dari Lily.

Semenjak kematian sahabatnya itu, Lily jadi Jarang makan, sering melamun dia seperti kehilangan Setengah dirinya, dia seperti Zombie hidup, wajahnya pucat,lingkaran hitam sangat Terlihat jelas dibawah matanya.

Harry Sampai bingung harus berbuat apa, Istrinya itu seperti Tidak ada tujuan Hidup, ia sangat mengerti perasaan Lily yang kehilangan kedua sahabatnya itu.

" Lily sayang, Tersenyumlah, kau jangan-jangan terus-terusan seperti ini, apa kau mau kuajak jalan-jalan?Beli coklat?." Harry mencoba merajuk istrinya tersebut.

Tiba-tiba Lily tersenyum lebar lalu memeluk Harry dengan sangat erat, Harry yang kaget pun hanya bisa membalas pelukannya tersebut.
" aku ingin Jalan-jalan menggelingi kota London!!."

" wah kau semangat sekali! kalau begitu ayok!."

Akhirnya Harry berhasil membujuk istrinya tersebut,Lily pun mencium pipi Suaminya dengan malu, Harry yang Kaget pun membelakan mata.

" Ayok Harry! cepat kau ganti baju! aku tak sabar ingin menaiki London eye!." Harry pun terkekeh melihat tingkah Laku istrinya tersebut.

Well sepertinya mereka akan bersenang-senang

...

Lily menatap kota London dari atas, ia tak hentinya Bergumam mengucapkan pujian atas keindahan kota London, ini pertama kalinya Lily kesini selama seumur Hidup karena saat masih kecilnya ia Tak pernah keluar rumah selain sekolah.

Maid marry  [H.S] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang