" Baiklah, aku akan pergi, kau tetap disini Lily."
" tidak Harry, aku akan ikut bersamamu."
" Tidak Lily, kondisimu sedang lemah." Lily sekali menggeleng dia yang masih memakai Pakaian rumah sakit pun turun dari Ranjang, Harry yang melihat itu pun ikut serta membantu Lily.
" Lily, kumohon kau tetap disini."
" Aku ibunya,aku berhak untuk mengambil putriku dari wanita itu." akhirnya Harry membiarkan Lily duduk di Kursi roda lalu Harry membawa Lily keluar dari Ruangan itu, Mereke pun menyelusuri lorong-lorong rumah sakit tapi tak menemukan Sosok Bianca.
" Harry bagaimana jika kita laporkan ini pada polisi?." nampak Wajah Lily yang sangat khawatir dan cemas.
" tidak Lily, ini bukan waktunya." Mereka pun keluar dari rumah sakit menuju parkiran.
" Kita mau kemana Harry?." Harry membuka pintu Mobil lalu menaruh tubuh Lily di kursi penumpang.
" Kita akan mencari wanita itu."
" tapi dimana?."
Harry menunjukan GPS yang ada di Layar Handphonenya, Lily tersenyum lebar.
" wanita itu tidak akan Pergi jauh dari sini, Dia terlalu bodoh, Dia melupakan bahwa Aku bisa melacaknya melalui ini." Ujar Harry lalu menghidupkan mesin mobilnya, hingga Mobilnya membentang jalanan kota London, hingga mobil Harry berhenti di sebuah Rumah kosong, dia pun menepikan mobilnya tak jauh dari rumah itu, Harry bisa melihat mobil Bianca yang terpakir di depan rumah itu.
" untuk apa bianca membawa Bayiku kesini, Harry?." Harry menggeleng lalu keluar dari mobil dengan Hati-hati, Harry mengenggam tangan Lily yang sudah keluar dari mobil.
" Kita harus berhati-hati." bisik Harry dan Lily mengangguk, hingga langkah mereka berhenti di Depan pintu masuk rumah itu, Harry pun membuka pintu itu namun ternyata pintu itu dikunci.
" Shit!! pintu ini dikunci."
Harry pun mendobrak pintu itu hingga Pintu itu runtuh, mereka pun masuk kedalam rumah itu yang Dalamnya sangat kotor dan bau, Harry dan Lily menutup hidungnya, Harry pun mengenggam tangan Lily lebih erat.
" Let's go!." bisik Harry lalu Lily mengangguk mereka pun menelusuri Tiap-tiap ruangan namun tak kunjung menemukan Bianca disini.
Bugh!!
" Argh!." Harry meringis ketika Sesuatu Memukul punggungnya, Lily yang melihat itu pun Memegang punggung Harry.
" Harry kau tak apa?!." Harry menggeleng.
" Akhirnya kau datang juga, Harry." Sebuah suara membuat Lily dan Harry menoleh kesegala arah.
" Bianca!!dimana Kau?!!." Harry maupun Lily tak begitu jelas melihat karena keadaan ruangan yang lumayan gelap.
" aku tak pernah jauh darimu Harry, aku berada di depanmu." Hingga munculah sosok Bianca, tangan kanannya menggendong Seorang bayi dan tangan kirinya memegang sebuah pistol.
Lily dan Harry sangat terkejut ketika melihat bayi mereka Berada di gendongan Bianca, lantas Lily maju namun Harry menyangkalnya.
" Jangan dulu, Lily." Harry menggeleng kepada Lily untuk bersabar dulu.
" Sekarang katakan apa maumu, bianca?!!." Harry berteriak dan itu membuat Bayinya yang awalnya sedang tertidur pulas kini menangis karena terkejut.
" Bayiku! Bianca Cepat kembalikan bayiku! dia tak bersalah bi! dia tak mengerti semua masalah ini! jangan kau membawa seorang bayi dalam masalah ini." mata Lily mulai berkaca-kaca ketika melihat Bayinya terus menangis, namun bianca tetap saja Bianca, dia tak peduli dengan Bayi yang berada di gendongannya yang ada di fikirannya hanya membalas dendam.
" Bi kumohon! dia pasti Lapar." mohon Lily.
" aku tidak peduli! dan aku tak akan memberikan bayimu, kecuali kau menyerahkan suamimu padaku." Bianca tertawa meremeh.
" Sekarang keputusan berada di tangan Kalian, Jika Kau Lily lebih memilih suamimu, Anakmu tak akan tertolong." Bianca mengarahkan pistolnya ke kepala bayi itu.
" BIANCA!! jangan berbuat hal yang gila!! tembak saja aku! Jangan kau mengotori tanganmu dengan Membunuh bayi yang tak bersalah itu." Ujar Harry Sama dengan Lily yang matanya mulai berkaca-kaca, Lily mengeratkan pelukannya kepada Harry, dia menangis di bahu Harry.
" Baik Bi, aku akan Kembali padamu, tapi tolong Lepaskan bayiku." Ujar Harry dan itu membuat Lily membelakakan matanya.
" Tidak Harry! kau tak akan Kembali pada Wanita itu, Kembali kepada wanita itu sama saja Kau masuk kedalam neraka! lebih baik kau Tembak saja aku bi!!." Lily melangkah maju dan itu membuat Bianca tertawa, dia pun berjalan mendekati Lily dan Harry.
" sepertinya Aku tidak tertarik lagi dengan Kembali kepadamu Harry, sekarang aku lebih suka permainan ini, Harry Kau lebih nemilih Istrimu tersayang ini." Bianca menampar Lily dan itu membuat Harry maju.
" apa-apaan kau berani menampar Istriku!!." Harry berteriak di depan wajah Bianca, namun itu tidak membuat Bianca takut sama sekali.
" sekarang Kau lebih memilih Istrimu atau putrimu, hanya salah satu dari mereka yang selamat." Harry terdiam dia bingung, yang mana yang akan dia pilih, hingga 2 orang pria bertubuh kekar menarik Harry lalu mengikatnya begitu juga dengan Lily,mereka memberontak namun hasilnya sama saja, mereka tak bisa Membuka ikatan yang sangat kencang itu.
Lily menatap Putri kecilnya yang sedang menangis yang berada di gendongan Bianca, Lily ingin sekali memeluk Bayinya itu, sangat ingin.
" sekarang pilihan berada di tangan Kau Harry."
" Dasar Wanita psikopat!! Akan kupastikan kau Mati!!." Teriak Harry.
Bayi kecil itu kembali menangis karena Lapar.
" Shit! diamlah! jangan menangis!! Kau membuatku pusing Jalang kecil!! kau sama saja dengan ibu dan ayahmu para pecundang." Bianca berteriak kepada bayi itu.
" Bianca! apa yang kau katakan?!! kau tak pantas berbicara kepada seorang bayi seperti itu!." pekik Harry mencoba melepaskan Ikatannya, amarah kini menyelimuti Harry.
" Calm down Har, aku tak akan melukai putrimu, so yang mana yang kau pilih? istrimu atau Putrimu."
" Wanita gila!! Jauhkan Pistol itu dari putriku!." pekik Lily ketika melihat Bianca mengarahkan sebuh pistol tepat di kepala Bayinya.
" Waktumu tak banyak Harry, jadi yang mana yang kau pilih."
" pilih aku saja Harry, Biarkan aku yang tertembak!!." ujar Lily kepada Harry namun Harry menggeleng.
" tidak Lily, aku menyayangi kalian, Aku tak ingin kehilangan kalian dan aku tak akan membiarkan itu."
" Harry, situasi Kita dalam darurat, Pilih aku saja!!."
" tidak Lily."
" Kumohon Harry, selamatkan putriku."
Dor!!
" Argh!!."
...
penasaran?sama saya juga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maid marry [H.S]
FanfictionLily harus Melaksanakan pesan terakhir sahabatnya yang sudah meningal untuk menikah dengan Tunangan mendiam sahabatnya itu. Lily yang statusnya hanya anak pelayan harus menikah dengan Tunangan sahabatnya itu yang terkenal kaya raya. " bagaimana bisa...