Versi Baru Mahar Terindah: Kehidupan dan Masa Lalunya (IV) (Edited)

14.1K 627 19
                                    

Repost karena ada bagian yang saya edit....


Halo.... Selamat malam minggu... :)

Daripada baper gara-gara nggak bisa malam mingguan, mending baca ini, yuk... :D

Masih stuck dijudul yang sama, soalnya bingung juga mau ngasih judul apa yang sesuai.

Typo? Sorry... :(

Happy reading, enjoy my story... :)

Don't be silent reader, please....

======================================================================

***

"Lova tidak ingin pesta, Lova hanya ingin merayakannya dengan Hans." Hans menatap Lova dengan dahi yang berkerut, namun akhirnya ia tersenyum. Tangannya membelai dengan lembut rambut gadis kecil yang ada dipangkuannya. Lalu, kedua tangannya memeluk tubuh mungil Lova, membuat tubuhnya menjadi pelindung bagi tubuh kecil gadisnya tersebut.

"Kau yakin?" Lova mendongakkan kepalanya, ia menatap Hans dengan senyumnya. Senyuman yang membuat mata sipitnya hampir terpejam, senyum favorit Hans.

"Baiklah, kita akan merayakannya berdua, hanya berdua."

***


Hans tersenyum miris mengingat kenangan tersebut, air matanya tidak berhenti menetes setiap mengingat Lova. Gadis kecil tersebut benar-benar memiliki pengaruh besar dalam hidupnya. Wanita terpenting kedua setelah Ibunya. Jika saja Lova masih disisinya, pasti sekarang Hans akan sangat bahagia. Menjalani hidup bersama gadis kecilnya, memiliki keluarga kecil yang bahagia, dan Hans akan terus bersama gadis kecilnya tersebut sampai tua.

Namun sayangnya itu hanya harapan yang tidak bisa menjadi kenyataan. Hans menggeleng-gelengkan kepalanya mengusir semua pemikiran tersebut. Hampir bertahun-tahun, Hans selalu berandai-andai kalau Lova akan kembali padanya, namun kembali semua itu hanya harapan yang mungkin tidak pernah menjadi kenyataan.

"Sebentar lagi ulang tahunmu, Lova. Hari bahagia yang terburuk untuk kita."

                                                                                       ===ZZZ===

Yasmin mendorong pintu apartemen dengan bahunya karena tangannya penuh dengan barang-barang belanjaannya. Ia berjalan menuju dapur, lalu meletakkan barang belanjaan tersebut dimeja makan. Yasmin menghembuskan nafasnya membuang rasa lelahnya. Ia mengambil gelas dan pitcher yang berisi air putih yang ada di meja makan. Ia menuangkan air putih tersebut, lalu meneguknya sampai habis. Tenaganya banyak terkuras karena terlalu asyik berbelanja bahan makan malam spesial untuk Hans dan Randi, dua lelaki yang ia sayangi. Yasmin mengajak Randi untuk ikut makan malam bersama, sekaligus untuk mengatakan bahwa ia akan menikah dengan Randi 3 bulan lagi.

Yasmin menghela nafasnya, ia merasa berat meninggalkan Hans yang jelas-jelas membutuhkan teman disisinya. Dibalik sikap dingin Hans, Yasmin tahu betul Hans membutuhkan teman untuk menemaninya. Kehilangan Lova membuat Hans menutup diri, namun tentu saja Hans tetap membutuhkan orang yang tetap mendukungnya dan mengeluarkannya dari keterpurukan.

Yasmin tersenyum miris, dari seluruh keluarga Hans, hanya dia dan Ibunya yang peduli dengan Hans. Padahal Yasmin dan Ibunya hanya keluarga jauh, namun mereka benar-benar peduli dengan Hans. Yasmin dan Ibunya tahu bagaimana terlukanya Hans kehilangan kedua wanita yang sangat ia sayangi. Sejak kehilangan Lova 10 tahun yang lalu, Hans seperti robot. Ia memang masih menuruti semua perintah Ayahnya, Christian Amandanu Routh, namun Yasmin tahu kalau Hans melakukan semua itu tanpa ada artinya. Hati Hans kosong, ia tidak lagi memiliki tujuan hidup. Hans hanya menuruti semua keinginan Ayahnya tanpa membantah, karena bagi Hans hati, keinginan dan tujuan hidupnya sudah hilang sejak ia dan Lova berpisah.

Mahar Terindah (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang