Versi Baru Mahar Terindah: Mimpi Buruk (II)

10.9K 543 10
                                    


Typo? Sorry...

Happy reading, enjoy my story....

don't be silent reader, please...

=========================================================================

***

"Tuan Hans, tuan sedang sedih, ya? Paman Felix mengatakan Tuan membutuhkan teman. Lova mau menjadi teman Tuan Hans." Hans menoleh kearah ayunan disampingnya. Ia melihat seorang gadis kecil dengan poni yang menutupi dahinya. Rambutnya diikat tinggi seperti ekor kuda. Saat gadis kecil itu tersenyum pada Hans, matanya hampir tenggelam. Namun melihat senyuman dari gadis kecil itu, untuk pertama kalinya setelah kepergian ibunya Hans kembali tersenyum seperti yang biasa ia lakukan pada ibunya.

"Kau siapa?" gadis kecil itu mengayunkan kakinya membuat ayunan tersebut bergerak kedepan dan kebelakang.

"Saya Lova, Tuan. Saya dibawa Paman Felix kesini. Saya tidak punya teman, kata Paman Felix Tuan juga tidak punya teman. Saya mau berteman dengan Tuan, apa Tuan mau berteman dengan saya?" gadis itu menghentikan ayunannya. Mata sipitnya menatap Hans yang hanya diam.

"Apa Tuan tidak mau berteman dengan saya?" gadis kecil tersebut tampak sedih, ia menundukkan kepalanya. kakinya bergerak abstrak sedangkan tangannya meremas tali ayunannya.

Hans hanya diam, sesungguhnya ia sangat ingin memiliki teman untuk menemaninya. Ia merasa sendiri ditempat tersebut, Christian hanya akan menemaninya saat malam hari. Semenjak kepergian Pricilla, Christian lebih banyak menghabiskan waktunya diluar rumah. Kenangan-kenangan didalam rumah bersama Pricilla membuat Christian tidak mau berlama-lama dalam rumah.

"Tuan Hans, Tuan Christian memanggil anda." Tiba-tiba saja Felix datang. Hans berdiri dan meninggalkan gadis kecil tersebut. Gadis kecil bernama Lova itu tampak berkaca-kaca, penolakan yang diberikan Hans membuatnya sedih.

"Tenanglah gadis kecil, Tuan Hans masih berduka atas kepergian Ibunya. Kau harus banyak bersabar, Tuan Hans pasti mau berteman denganmu." Lova mengangguk sambil menyeka air matanya. Lova meraih tangan Felix yang terulur didepannya dan menggenggam tangan Felix tersebut. Felix membawa Lova ke tempat beristirahatnya dan membiarkan Lova beristirahat disana.

3 hari yang lalu, Felix menemukan Lova sedang menangis dipinggir jalan, ia menghampiri gadis kecil tersebut yang terlihat sangat mengenaskan. Bajunya robek dan tubuhnya kotor serta penuh dengan lebam dan luka. Felix menyentuh pundak Lova, Lova yang terkejut menjauh dari Felix. Ia tampak ketakutan, namun Felix berhasil menenangkannya. Saat Felix menanyakan dimana orang tuanya, Lova hanya menggeleng dan menangis. Felix memutuskan untuk membawa Lova kerumah pribadinya, rumah yang ditempati oleh adiknya.

Disana, Lova dibersihkan oleh Amalia, adik Felix. Sesudah dibersihkan, Amalia dan Felix mengajak Lova untuk makan. Melihat makanan yang disediakan Amalia, membuat mata Lova berbinar-binar. Ia sudah tidak makan selama satu hari, tanpa sungkan Lova mulai melahap makanan tersebut. Amalia dan Felix tersenyum melihat Lova, dan mereka memutuskan untuk makan terlebih dahulu sebelum menanyakan apa yang terjadi pada Lova.

"Nama kamu siapa, sayang?' Amalia menyisir rambut Lova. Merea sedang duduk diruang keluarga sambil menonton TV. Sedangkan Felix hanya memperhatikan mereka dari kejauhan.

"Lo-lova, Tante." Amanda tersenyum, tangannya mulai meraih rambut Lova dan mulai mengepangnya. Ia melakukan ini agar Lova merasa nyaman bercerita dengannya. Ia tidak mau memaksa Lova, Amanda menebak Lova adalah korban kekerasan terhadap anak mengingat kondisi mengenaskan Lova saat Felix datang membawanya.

Mahar Terindah (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang