Versi Baru Mahar Terindah: Tentang Lova (V)

8.1K 331 7
                                    

"Semua berubah saat Mirror Web menyerang..." :D

Saya nggak pengen gara-gara mirror web, kreativitas jadi terhenti. Jadi, semoga kasus mirror web ini bisa cepat teratasi dan membuat kenyamanan dan keamanan di dunia orange ini bisa kembali seperti semula.

Typo? Sorry...

Happy reading, enjoy my story....

Don't be silent reader, please....

=======================================================================

***

Agustus 2001

Keakraban Hans dan Lova semakin terlihat. Dimana ada Hans disitu ada Lova. Begitu pula sebaliknya. Keakraban mereka tidak hanya pada saat dirumah, tetapi juga di sekolah. Walaupun Hans sudah tidak lagi satu sekolah dengan Lova, namun Hans selalu menghampiri kantin sekolah untuk bertemu Lova pada waktu istirahat.

Hans sudah menjadi siswa kelas 1 di International Junior High School yang masih satu wilayah dengan International Elementary School. Sekolah berbasis international tersebut tersedia dari Playgroup, Kindergarten, Elementary School, Junior High School dan Senior High School. Namun lokasi masing-masing tempat pendidikan tersebut berbeda. Playgroup dan Child School berada di gedung 1, Junior School di gedung 2, Junior High School di gedung 3 dan Senior High School di gedung 4.

Setiap waktu istirahat Hans selalu menyempatkan untuk mendatangi Lova dan makan bersama di kantin. Hans juga membantu Lova mengerjakan tugas-tugasnya. Mereka banyak menghabiskan waktu bersama yang membuat mereka semakin dekat bahkan hampir tidak terpisah.

"Hans, Lova tidak mengerti dengan soal ini." Lova memberikan buku pekerjaan rumahnya pada Hans. Jemari mungilnya menunjuk pada deretan soal matematika tentang penjumlahan pecahan. Mereka sedang mengerjakan PR bersama di gazebo. Hans membolehkan Lova memanggil dirinya tanpa kata "Tuan" didepan namanya.

"Kamu tidak memperhatikan pelajaranmu di kelas, gadis kecil?" Hans mencubit hidung Lova yang membuat Lova memanyunkan bibirnya. Tangan Lova mengelus ujung hidungnya.

Hans tertawa pelan sambil menatap gadis kecil didepannya tersebut. Ada perasaan senang saat ia bersama Lova, peasaan itu semakin membuncah saat ia bisa melihat tawa Lova. Tanpa Lova sadari, Hans senang sekali memperhatikan ekspresi wajah Lova yang menurutnya menarik. Lova bisa dalam sekejap merubah ekspresinya. Gadis kecil polos tersebut selalu mengekspresikan apa yang dirasakannya lewat raut wajahnya. Ia dapat merubah wajah bahagianya menjadi sedih saat Felix mengatakan kalau ia tidak bisa menemani Lova pergi ke kebun binatang bersama Amalia. Namun, seketika pula ekspresinya berubah menjadi bahagia saat mendengar Felix akan membawanya ke sebuah festival.

"Matematika itu sulit. Lova tidak suka matematika." Lova melipat tangannya didada, ia membuang muka didepan Hans seakan Hans adalah pelajaran matematika. Hans menggeleng-gelengkan kepalanya melihat ekspresi Lova yang dianggapnya berlebihan.

"Ini mudah, Lova. kamu hanya harus belajar dengan sungguh-sungguh." Lova masih memasang wajah manyunnya, ia berharap bahwa Hans yang akan mengerjakan soal-soal tersebut. Jadi ia berpura-pura merajuk dan tidak bisa mengerjakan tugas tersebut.

"Tidak mau. Lova tidak suka matematika!" Lova memalingkan tubuhnya membelakangi Hans. Dalam hatinya ia berdo'a kalau Hans akan mengerjakan pekerjaan rumahnya.

"Ayo, Lova, kamu harus mengerjakannya. Aku akan mengajarimu." Hans meraih bahu Lova dan memutarnya agar Lova berpaling menghadap Hans. Hans dapat melihat dengan jelas bibir Lova yang manyun. Refleks saja Hans tertawa melihat ekspresi wajah gadis kecil tersebut.

Mahar Terindah (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang