Versi Baru Mahar Terindah: Titik Balik (III)

9K 561 21
                                    

Typo? Sorry....

Happy reading, enjoy my story...

Don't be silent readers, please......

==================================================================

Hans melepas dasi dan jasnya. Ia menjatuhkan tubuhnya disofa, kepalanya ia dongakkan keatas disangga oleh sandaran sofa. Sudah 2 minggu Hans harus mengurus proyek kerjasamanya dengan PT. Semesta Lestari. Ia mengurus berkas-berkas yang harus dipenuhi, izin pembangunan serta negosiasi dengan warga yang tempat tinggal mereka termasuk dalam wilayah pembangunan. Hans menghela nafas lelahnya, seharian bekerja diluar ruangan benar-benar menyita tenaganya. Hans mencoba memejamkan matanya, ia ingin beristirahat dari rasa lelah yang menerpanya.

Baru 5 menit tubuh Hans beristirahat, ia mendengar bunyi dari bel apartemennya. Dengan sempoyongan, Hans berjalan menuju pintu dan membukanya. Dahinya berkerut saat mendapati sepasang suami istri yang sudah lama tidak tampak kehadirannya di apartemen Hans.

"Kejutan!!! Kami pulang, Mas Hans!" teriak Yasmin dengan senyum lebarnya. Yasmin mendekat dan memeluk Hans dengan erat. Sedangkan yang dipeluk hanya diam tanpa memberi respon sedikitpun.

Randi memandang geli tingkah kakak-beradik tersebut. Dalam hatinya, ia mencoba menahan rasa cemburunya melihat istrinya memeluk lelaki lain meskipun itu saudara dan Randi sendiri sudah mengenal lelaki tersebut.

"Halo, Kakak ipar." Sapa Randi yang dibalas anggukan oleh Hans. Yasmin sendiri sudah melepas pelukannya, namun ia masih bergelayut manja pada Hans. Hans mempersilahkan pasangan suami istri tersebut kedalam apartemennya.

"Kapan kalian pulang?" tanya Hans. Mereka sedang menikmati kopi buatan Yasmin diruang keluarga.

"Tadi siang, aku mau langsung kasih kejutan sama Mas Hans." jawab Yasmin dengan nada ceria seperti biasanya. Hans menyeruput kopinya, Randi juga melakukan hal yang sama. Alis Yasmin naik keatas melihat tingkah laku kedua pria disampingnya tesebut.

"Kalian kenapa hanya diam?" tanya Yasmin. Randi meletakkan cangkir kopinya. Kemudian menatap Hans yang sedang terdiam sambil meminum kopinya. Randi menyenggol Yasmin, lalu pasangan suami istri itu menatap kearah Hans.

"Mas Hans kenapa? Sakit?" Yasmin menggeser tubuhnya mendekati Hans, ia meletakkan punggung tangannya di dahi Hans, Hans meraih tangan Yasmin dan menurunkan tangan tersebut dari dahinya.

"Tidak ada apa-apa. Hanya sedikit lelah akibat pekerjaan." Jawab Hans dengan nada datarnya.

"Mas istirahat saja, nanti aku buatkan sup." Belum sempat menjawab, Yasmin menarik tangan Hans membawanya menuju kamarnya.

"Sekarang Mas Hans istirahat, oke?" Yasmin mengacungkan telunjuknya didepan wajah Hans. Hans mengangguk dan menutup pintu. Sedangkan Yasmin kembali keruang keluarga tempat mereka berkumpul.

"Ran, aku masakin Mas Hans dulu, ya." Randi hanya mengangguk mengiyakan permintaan Yasmin. Randi memilih menyalakan tv setelah Yasmin meninggalkannya menuju dapur.

Sepeninggal Yasmin, Randi menonton tv yang menyajikan acara talk show. Randi membaringkan tubuhnya disofa dengan posisi kepalanya berbantalkan lengan sofa. Randi sendiri merasa lelah akibat perjalanan panjang mereka dari Paris, tempat mereka berbulan madu. Tetapi demi Yasmin, Randi rela menyingirkaan rasa lelahnya dan mengantarkan Yasmin menuju apartemen Hans.

Yasmin mulai mengambil beberapa bahan untuk membuat sup, ada kentang, kol, wortel dan ayam. Ia memotong-motong bahan-bahan tersebut, lalu ia meraih panci dan meletakkannya diatas kompor. Yasmin memasukkan bahan-bahan yang sudah dipotong dan menambahkan bumbu sup instan.

Mahar Terindah (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang