Versi Baru Mahar Terindah: Dia dan Islam

10.5K 517 45
                                    

Typo? Sorry....

Happy reading, enjoy my story....

Don't be silent reader, please......


==================================================================

Hans menutup buku tentang Islam pemberian Noura. Ia baru membaca separuh dari buku dengan tebal lebih dari 200 halaman. Pengetahuan Hans tentang Islam semakin bertambah karena buku tersebut. Sejak 2 minggu yang lalu, buku tersebut selalu Hans bawa. Ia menyempatkan diri untuk membaca dan meresapi isi buku tersebut diwaktu senggangnya. Sudah beberapa hari Hans tidak bertemu dengan Ustadz Rahmat karena Ustadz Rahmat sedang keluar kota dan kesibukannya yang agak bertambah sejak 2 hari yang lalu. Lewat buku pemberian Noura, Hans meneruskan niatnya untuk belajar tentang Islam.

Hans melihat jam tangannya yang menunjukkan pukul 17.10, ia membereskan berkas-berkas dimeja dan memasukkan beberapa map kedalam tas kerjanya. Lalu Hans berdiri dari kursi kekuasaannya dan meraih jas yang ia letakkan dipunggung kursi tersebut. Sambil menatap pemandangan langit sore dari jendela ruangannya, tiba-tiba saja Hans membayangkan wanita yang belum ia temui sejak 2 minggu yang lalu. Hans tidak bisa lagi memungkiri kalau wanita tersebut selalu bermain dalam benaknya. Bayangan saat wanita itu tersenyum, menyapanya dengan lembut dan bagaimana merdunya suara wanita tersebut saat mengaji selalu hadir dalam kepala Hans. Bahkan Hans tidak bisa lagi mengelak kalau ia semakin tertarik dan terpesona dengan wanita tersebut.

Hans memasuki mobilnya yang kembali dikemudikan oleh Andi. Ia hanya menyetir sendiri jika akan bertemu dengan Ustadz Rahmat. Sekarang Andi bukan hanya menjadi sopir pribadi Hans, melainkan juga tangan kanan Hans. Andi Hans tugaskan untuk mengurus Nenek yang sudah kembali pada keluarganya 1 minggu yang lalu. Selama Nenek tersebut dirumah sakit, Hans meminta Andi untuk menjaga dan mencari tahu keluarga Nenek tersebut dengan bantuan polisi. Andi menerima pekerjaan tersebut dengan senang hati. Andi tidak menyangka Hans yang dulu begitu dingin dengannya sekarang bisa berubah 180 derajat.

"Langsung pulang, Pak?" tanya Andi saat Hans sudah duduk dikursi penumpang. Hans cukup lama terdiam yang membuat Andi menerka-nerka.

"Kita ke mesjid An-Nuur, Tanjung Priok." Andi mengernyitkan dahinya namun ia tetap mematuhi perintah Hans.

Hans mengeluarkan buku bacaannya yang ia simpan dalam tas kerjanya. Ia kembali membuka halaman yang telah ia beri pembatas. Hans meneruskan untuk membaca halaman tersebut sembari menunggu Andi membawanya ketempat tujuan. Setelah membaca satu halaman, Hans mengalihkan pandangannya keluar jendela. Kepalanya tidak henti membayangkan raut wajah cantik seorang wanita yang membuat Hans akhirnya memutuskan untuk datang ketempat yang sekarang menjadi tujuannya.

Hans tidak tahu apa yang sedang terjadi padanya. Ia memang berasumsi, namun Hans belum bisa membenarkan asumsinya. Ia tidak yakin dengan perasaan yang mengisi bagian dalam dadanya. Ia tidak yakin kalau rasa itu bisa datang secepat seperti yang ia rasakan. Lagipula, ia masih menunggu gadis kecilnya kembali. Ditambah kalau ia telah berjanji akan terus menunggu gadis kecilnya kembali sampai kapanpun. Hans tidak ingin menjadi lelaki yang mengingkari janjinya.

Tetapi, setiap Hans membayangkan wajah cantik tersebut, bayangan gadis kecilnya perlahan memudar. Bahkan Hans mulai menyadari, gadis kecilnya bukan lagi satu-satunya yang mengisi relung terdalamnya. Wanita cantik itu telah masuk secara perlahan dan dengan waktu yang cepat.

Hans kembali mengalihkan matanya ke buku yang sedang ia pangku. Ia kembali meresapi kalimat demi kalimat yang ada dibuku tersebut. Dari bagian depan, Andi melirik Hans yang larut dengan buku yang sedang dibacanya. Andi kembali mengernyit heran, tidak biasa-biasanya Hans membaca buku seserius itu. Andi mulai menebak-nebak buku yang dibaca Hans, mulutnya gatal ingin menanyakan apa yang sedang dibaca Hans. Tapi Andi tidak ingin dianggap lancang karena ingin tahu urusan pribadi Hans.

Mahar Terindah (Remake)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang