Minggu pagi Veranda membangunkan Kinal dari tidurnya dengan paksa, karena ia mau mengajak Kinal berolahraga.
Cara Veranda membangunkan Kinal yang terkenal susah sekali bangun pagi kalau libur tiba, yaitu dengan cara menggelitiki tubuhnya berulang kali sampai Kinal kegelian lalu ia terbangun.
Hahaha... Kinal tertawa kegelian, dia memegangi tangan Veranda supaya berhenti untuk menggelitikinya.
"Iya, iya aku bangun, geli tau."
"Ya udah cepetan, aku tunggu dibawah. GPL sweetheart."
Lalu Veranda meninggalkan Kinal di kamar, karena dia sudah siap dari 30 menit yang lalu dan sudah memakai pakaian lengkap olahraga serta sepatu kets. Veranda mengenakan kaos warna biru yang tidak terlalu ketat di tubuhnya. Untuk celana, dia memakai yang pendek diatas lutut, plus handuk kecil ia kalungkan di leher, lalu Veranda menguncir satu rambutnya agar tidak mengganggu.
Sepuluh menit kemudian Kinal siap berolahraga pagi bersama Veranda. Kinal memakai celana abu-abu selutut dan kaos dengan warna yang sama, tak lupa sepatu ketsnya terpasang rapih juga benar.
Sebelum mereka berdua lari pagi, Veranda dan Kinal melakukan pemanasan terlebih dulu. Pemanasan yang mereka lakukan adalah putar dan peregangan, dimulai dari kaki serta tangan, lalu mereka memutar pinggang dengan lembut searah jarum jam juga arah berlawanan.
Selesai pemanasan, Kinal dan Veranda mulai lari keluar rumah berkeliling area perumahan milik Veranda. Sambil lari Kinal dan Veranda mencuri pandang satu sama lain sambil tersenyum.
Ketika mereka sampai di taman, Kinal kelelahan, kemudian ia duduk sambil memegang perut, Kinal mengatur nafasnya yang tersengal-sengal akibat berlari.
"Istirahat di sini dulu ya?"
Veranda juga menormalkan nafasnya yang tersengal-sengal, ia mengusap keringat yang keluar di wajah Kinal dengan handuk kecil. Kinal tersenyum, lalu mengambil handuk kecil itu dari tangan Veranda.
"Biar aku aja."
Kemudian Kinal mengelap keringatnya sendiri dengan handuk kecil milik Veranda.
"Woi! Olahraga berduan aja, gak ngajak-ngajak."
Jeje tiba-tiba datang dan mengagetkan mereka berdua dengan suaranya yang menggelegar seperti petir.
huaaccim.huaaccim.huaaccim*
Kinal pun langsung bersin-bersin karena Jeje membawa chocho si anjing dalam dekapannya, Kinal sampai membenarkan kacamatanya yang turun dan menutup hidung serta mulut dengan handuk.
"Je, chochonya bawa jauh-jauh sana, lu lupa kalau Kinal alergi bulu binatang?"
"Yaelah. Punya ketua kelas penyakitan, ribet banget da'ah."
Jeje langsung membawa pergi chocho dari hadapan Kinal, chocho diikat di pohon kecil dekat permainan jungkat jungkit yang masih terlihat oleh mereka, setelah itu Jeje kembali berkumpul bersama Kinal dan Veranda.
"Lu sendiri? Beby sama Wawa mana?" tanya Veranda saat Jeje sudah kembali.
"Mereka lagi beli minum. Dari kemarin chat gak dibales, terus sekarang olahraga gak ngajak-ngajak, parah lu berdua."
"Sorry."
Veranda tersenyum melihat Jeje yang manyun-manyun lucu sambil memeluk sahabatnya, bersikap manis didepan dia supaya nggak ngambek lagi.
Lalu Beby dan Wawa datang dengan membawa air mineral botol di tangan, Jeje yang melihat mereka berdua datang langsung menyambar minuman tersebut dengan cepat, membuka penutup botol kemudian meminumnya pelan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Disini Untukmu
FanfictionSelamat Menikmati Fanfiction Kedua Saya Publish NOV'15