Tugas Kinal done hari ini, dan dia sudah kembali lagi ke Indonesia setelah dua hari kemarin Kinal mendapat tugas terbang dari Bali ke Kuala Lumpur Malaysia. Saat Kinal masih berada di Malaysia, dia menerima pesan singkat dari Viny, yang mengatakan kalau Viny akan menjemput Kinal di bandara. Untung saat di Kuala Lumpur Malaysia, jadwal terbang Kinal dengan Shania berbeda. Shania mendapat jadwal terbang ke Medan setelah itu.
"Hey sayang, kamu kelihatan lelah. Apa cuaca diatas sana sedang buruk?" Viny bertanya pada Kinal ketika dia sudah bertemu dengan calon jodohnya itu di bandara, dan Viny langsung mencium kedua pipi Kinal.
"Bukan cuaca diatas sana yang buruk. Melainkan dibawah sini," ucap Kinal acuh, kelihatannya Kinal kurang suka dijemput Viny. Dan Kinal langsung menarik koper untuk berjalan cepat menuju mobil.
"Parkir dimana mobilnya?" tanya Kinal, tapi tanpa melihat ke arah Viny. Viny hanya bisa tersenyum dengan kelakuan Kinal padanya, menurut Viny hal semacam ini sudah biasa.
"Yang pasti di parkiran mobillah. Dan bukan di hatiku," jawab Viny sambil berjalan mengikuti Kinal.
Sampai didalam mobil Kinal duduk di jok penumpang samping Viny. Dia sedikit memundurkan jok tersebut dan menurunkan sandaran kursinya, karena Kinal lelah setelah kurang lebih satu jam lamanya membawa burung besi terbang di angkasa.
"Kamu udah makan?" tanya Viny sambil fokus nyetir mobil. Sedangkan Kinal asyik memejamkan mata dan mendengarkan musik yang diputar pada tape dalam mobil.
"Belum."
"Mau makan di rumah atau diluar?"
"Di rumah aja. Aku capek, mau istirahat."
"Ok, kita makan di rumah kalau gitu."
Viny membiarkan Kinal tidur di mobil selama perjalanan, sedangkan dia sibuk dengan setir kemudi untuk membawa kaptain pilot Kinal dan dirinya sampai ke rumah. Tapi disela-sela itu Viny masih sempat membelai rambut Kinal dengan lembut.
Setibanya di rumah, Kinal langsung masuk ke dalam kamar, dan menyapa ibu saat bertemu dengan dia di ruang keluarga.
Viny pun mengikuti Kinal masuk ke dalam kamar, dan seperti biasa dia melepas seragam Kinal satu persatu untuk menggantinya dengan pakaian rumah, walaupun sebenarnya Kinal bisa melakukan itu sendiri tanpa bantuan Viny, tapi Viny tetap mau melakukan hal itu jika dia punya kesempatan, menurut Viny itung-itung belajar jadi calon yang baik nantinya. Dan Kinal cuma bisa diam, melihat dan memperhatikan Viny menanggalkan seragam pilotnya.
"Kamu tau gak?" tanya Viny menggantung dihadapan Kinal sambil membuka kancing kemeja seragam pilot milik Kinal. Kemudian Kinal menjawab dengan gelengan kepala.
"Sudah hampir lima tahun kamu bersikap dingin seperti ini ke aku. Tapi aku gak pernah marah, malah aku semakin mencintaimu. Dan aku sangat berharap suatu hari nanti hati kamu ini," Viny menunjuk dada kiri Kinal dengan tangannya. "Bisa kamu berikan seutuhnya untukku."
Kinal menatap mata Viny dalam-dalam, dan dia mengangkat dagu Viny untuk melihat ke arahnya. Semakin dekat Kinal mendekatkan wajahnya ke wajah Viny, dan mata mereka berdua saling menatapan juga bicara dalam isyarat. Ketika Kinal ingin mencium bibir Viny...
"Ka Kinal, aku mau..." kata Yupi yang saat itu langsung masuk ke kamar Kinal tanpa permisi.
Yupi terkejut dengan apa yang dia lihat, mukanya merah melihat adegan Kinal yang ingin mencium Viny. Kinal malah sengaja membuat Yupi gerah dan cemburu, dengan memamerkan kemesraannya bersama Viny, karena Kinal tahu perasaan Yupi padanya masih ia simpan rapih didalam hati. Kinal menunjukan kemesraannya bersama Viny, Kinal juga sengaja melingkarkan tangan dia ke pinggang Viny.
KAMU SEDANG MEMBACA
Disini Untukmu
FanfictionSelamat Menikmati Fanfiction Kedua Saya Publish NOV'15