Disini Untukmu 21

8.1K 370 124
                                    

   Setelah perpisahan Kinal dan Veranda di sekolah sebulan yang lalu, mereka berdua tidak lagi komunikasi satu sama lain, tidak lewat pesan chat atau pun telepon. Kinal hidup seperti mati, nafsu makannya mulai berkurang, dan setiap hari kerjaannya cuma melamun. Tapi Viny dengan setia ada disamping Kinal.

   Contohnya seperti hari ini, Kinal diantar Viny untuk melakukan operasi, dia menjalani operasi lasik untuk mengurangi minus pada matanya. Karena Kinal ingin mengikuti flight school di Florida AS sebagai pilot.

   Operasi Kinal berjalan lancar selama satu jam lamanya. Setelah melakukan operasi lasik, Kinal tidak boleh banyak melakukan aktivitas terlebih dulu, dia disarankan dokter untuk banyak istirahat dan mengurangi cahaya yang masuk ke dalam mata. Kinal dilarang sering-sering nonton TV dan main handphone.

   Beberapa hari kemudian Kinal dapat melihat dengan jelas tanpa bantuan kacamata tebal miliknya.

   "Selamat tinggal kacamataku, sekarang aku bisa melihat tanpa harus bergantung lagi padamu," Kinal memasukan kacamata tebalnya itu ke dalam kotak kacamata, lalu dia menyimpannya rapih didalam lemari sebagai kenang-kenangan.

   Kinal keluar kamar dan melihat Yupi sedang berdiri didepan pintu kamarnya.

   "Kenapa ngeliatinnya kayak gitu?" tanya Kinal. Yupi tidak menjawab, dia langsung mendorong Kinal untuk masuk ke dalam kamar lagi bersamaan dengan dirinya, lalu Yupi menutup pintu kamar Kinal.

   "Yupi ada apa?" Kinal kaget ketika ia didorong olehnya masuk ke dalam kamar dengan kasar.

   "Kenapa sih kamu harus jadi kakaku? Kenapa bukan orang lain yang jadi kakaku?!" ucap Yupi dihadapan Kinal. Kinal terdiam, seakan-akan dia tahu kemana arah pembicaraan Yupi.

   "Jawabannya takdir. Semua sudah tertulis di buku takdir, kalau aku dan kamu digariskan menjadi saudara, terima itu dengan besar hati," kata Kinal.

   "Tapi gimana dengan cinta yang ada disini?" Yupi menunjuk dada sebelah kirinya dengan tangan kanan. Kinal kemudian memegang tangan Yupi yang ada didadanya, lalu menggenggam erat dengan kedua tangan sambil menatap Yupi sang adik dengan mata yang lembut.

   "Bukankah hubungan adik kaka jauh lebih baik ketimbang kekasih? Karena hubungan saudara lebih kuat dari apa pun itu, kamu sekarang adikku, Yupi. Jadi aku sangat menyayangimu lebih dari seorang kekasih," Kinal kemudian menarik Yupi ke dalam dekapannya, memeluk sang adik sambil mengelus lembut rambut panjang nan hitam dia.

   Tok Tok Tok

   Ketukan pintu kamar Kinal mengagetkan dia, Kinal langsung melepas pelukannya dari Yupi, dan membuka pintu kamar.

   "Udah siap?" ibu bertanya pada Kinal saat dia membuka pintu kamar. Dan Kinal menganggukan kepala cepat sambil tersenyum. "Viny juga udah dateng dan ada didepan, yuk berangkat."

   Kemudian Kinal dan Yupi mengikuti ibu untuk bersiap diri, lalu berangkat mengantarkan Kinal ke Bandara hari ini. Tekat Kinal sudah bulat dengan pilihannya menjadi pilot, dia akan belajar flight school di Florida AS selama sepuluh bulan lamanya. Di sana nanti dia akan mengambil license untuk commercial carrier.

   "Gak ada yang ketinggalan?" tanya Viny ketika Kinal sudah ada didekatnya.

   "Gak ada. Semua udah aku siapin dari jauh-jauh hari," jawab Kinal.

   Kemudian Kinal, Viny, Yupi, ibu dan nenek Surti berangkat menggunakan satu mobil. Mereka semua mengantarkan Kinal sampai ke bandara, didalam perjalanan banyak pesan dari nenek dan ibu untuk Kinal, salah satunya jangan sampai telat makan dan juga pakai-pakaian tebal karena udara di sana sangat dingin. Kinal hanya menjawab dengan iya dan juga tersenyum.

Disini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang