"Mamiii..." Tasya berlari mendekati Shania yang sedang duduk di rerumputan hijau sebuah bukit.
"Tasya anak mami kenapa lari-lari gini? Nanti kamu jatuh, sayang!" ucap Shania yang telah memeluk Tasya dalam dekapannya.
"Tasya gak jatuh kok, mami."
"Bubi sama kapten mana? Kenapa kamu sendirian?"
"Bubi sama kapten dipinggil sungai. Meleka lagi mancing ikan. Mami sama antie Beby gak ikut mancing kayak kapten dan bubi?"
"Antie Beby maunya mancing perhatian Tasya aja deh, boleh?" Tasya menggelengkan kepalanya cepat saat Beby berkata seperti itu. Melihat Tasya menggelengkan kepala, Beby langsung cemberut lucu didepan si cantik Tasya, "kenapa? Kok antie gak boleh?"
"Tasya udah milik kapten. Jadi antie Beby gak boleh nakal. Antie beby sama mami aja ya."
Shania dan Beby tertawa. Mereka berdua langsung mencium dan memeluk Tasya dengan gemasnya.
"Shan, nanti kalau kita punya anak. Semoga bisa sepintar Tasya ya, sayang."
"Ihh, buru-buru banget sih kamu! Aku belum siap."
"Yah. Kan lucu Shan, di rumah jadi rame karena ada tangis dan tawa anak kita."
"Tau ah. Bikin aja sana pake tepung terigu kalau mau buru-buru," Shania kemudian berdiri, lalu mengajak Tasya untuk pergi meninggalkan Beby.
"Shania. Sayang. Sunshine, iya kenapa sih! Sekali-kali nyenengin aku, pacar kamu!" ujar Beby sambil berteriak, karena Shania dan Tasya perlahan menjauh darinya.
Beby dan Shania memang sudah jadian. Pagi itu Shania menerima Beby dan belajar membuka hatinya untuk dia. Perlahan Shania mulai dibuat jatuh hati dan jatuh cinta oleh Beby yang memberikan perhatian serta rasa sayangnya ke Shania dengan segenap jiwa raga.
Pokoknya Beby berusaha keras supaya Shania jatuh ke dalam pelukannya. Usaha Beby tak sia-sia, Shania langsung kesem-sem dengan prilaku dan kebaikannya.
Tak terasa cinta mereka berdua sudah berjalan 2 bulan lamanya. Semakin hari Shania semakin mencintai Beby.
"Tarik Ve, umpan kamu dimakan tuh sama ikan," seru Kinal ketika kail Veranda bergerak, tanda kalau ikan yang ada didalam air memakan umpan pancingannya.
"Kinal, gimana nariknya? Aku gak ngerti!" Veranda panik karena ia tidak tahu bagaimana cara menarik pancingan miliknya.
Melihat Veranda panik, Kinal tersenyum, lalu dirinya bergegas membantu dia. Kinal berdiri dibelakang Veranda, lalu kedua tangannya membantu menarik reel pancing dengan cepat dan kuat. Karena ikan yang nyangkut di kail Veranda cukup besar.
Dan ikan akhirnya terlihat kepermukaan air. Kemudian Kinal menjaringnya dengan alat dan memperlihatkan ikan itu ke Veranda.
"Ihh, Kinal! Turunin gak?! Muka aku basah semua nih!" Veranda kesal, karena Kinal memperlihatkan ikan yang tertangkap itu ke depan wajahnya. Hingga wajah Veranda basah karena ikan itu bergerak terus tidak mau diam.
"Biarin. Biar kamu cuci muka sekalian...Wleee."
"Oh gitu! Ok. Jangan ngomong sekalian sama aku."
"Yah Ve, kok ngambek?!...Ve. Sayang. Bidadari. Princess. Jangan tinggalin aku dong! Aku takut."
Veranda yang lagi ngambek langsung pergi meninggalkan Kinal. Melihat princessnya ngambek seperti itu, ia meletakan alat pancingnya. Kemudian mengejar Veranda cepat.
dug!
"Aduh, Shan!"
"Auw, kak Ve!"Veranda dan Shania bertabrakan. Karena mereka berdua tidak fokus melihat jalan ke depan.
"Shan, kamu gakpapa?" tanya Beby yang baru datang dan melihat Shania memegang dahinya karena tertabrak Veranda. Shania menggelengkan kepala untuk jawaban dari pertanyaan Beby.
"Ve, kamu gakpapa sayang?" Kinal sama khawatirnya dengan Beby. Ia yang baru datang dan menghampiri Veranda bertanya seperti itu.
"Gakpapa," jawab Veranda.
"Makanya Shan, kalau jalan liat-liat dong!" Kinal sambil mengusap lembut kening Veranda dengan tangannya.
"Kok lo jadi nyalahin Shania sih, Nal?! Ve yang salah, dia jalan tapi gak liat depan," kini giliran Beby yang sewot karena Kinal menyalahkan Shania.
Si kecil Tasya yang ada ditengah mereka melihat dengan bingung. Karena dia tidak mengerti apa yang terjadi.
"Loh, emang Shania yang salah. Tanya aja Tasya. Biarpun Tasya masih kecil, dia pasti tahu yang salah disini itu siapa. Bukan begitu Tasya?" ujar Kinal.
"Hmm," Tasya menganggukan kepalanya cepat.
"Nahkan, lo liat Beb! Anak kecil gak pernah boong."
"Terang ajalah, Nal! Tasyakan anaknya Ve, dia pasti bela bubinya."
"Hmm," tasya lagi-lagi berdehem dan menganggukan kepalanya. Tasya sebenarnya tidak mengerti apa yang Kinal dan Beby perdebatkan.
"Pokoknya Shania yang salah. Titik."
"Ve yang salah, enak aja."
"Ish, bisa diem gak sih kalian berdua!" ucap Shania dan Veranda bersamaan. Dimana mereka berdua sama-sama saling membungkam mulut pasangannya dengan tangan kanan.
"Hmm. Lepas ihh, aku gak bisa nafas," Kinal menepis tangan Veranda yang menutupi mulutnya.
"Lagian siapa suruh kamu ribut?"
"Auw, Beb! Sakit ihh," Shania merintih kesakitan, tangan dia digigit Beby karena telah lancang membungkam mulutnya.
"Kamu ngapain sih pake bekep mulut aku segala?"
"Biar kamu diem! Dan gak ribut lagi sama Kinal."
"Siapa yang ribut?!?!?!" ucap Kinal dan Beby bersamaan.
"Kita gak ribut kok, orang kita akting doang didepan kalian. Kita ma sohib berdua, sesama ipar dilarang saling bertengkar. Iya gak, Beb?" Kinal menaikan kedua alisnya saat berkata demikian.
"Iya, kaka ipar."
"Auww, sakit Ve."
"Auww, astaga Shan! Sakit tau gak sih."Kinal dan Beby mendapat hadiah cubitan dipinggang masing-masing oleh pasangan tercintanya. Mereka berdua kemudian tertawa dan langsung menarik tubuh Veranda serta Shania ke dalam dekapan Kinal dan juga Beby.
Dimana Shania tersenyum manis saat Beby mencium pundaknya lama. Sedangkan Veranda bersikap manja dalam pelukan Kinal, dengan menaruh kepalanya didepan dada sweetheart dia.
"Bubi, kapten, mami, antie. Tasya juga mau dipeluk," si kecil Tasya merentankan kedua tangannya lebar.
Kemudian Kinal melepas pelukannya dari Veranda sambil melihat Tasya, lalu dia menggendong si kecil dan mencium pipinya yang chuby sangat gemas. Begitu juga dengan Veranda yang mencium pipi Tasya yang satunya lagi tak kalah gemasnya.
Sedangkan Beby dan Shania tersenyum melihat mereka bertiga.
Ada kesedihan dan kebahagian dalam sebuah kisah cinta. Dimana kesedihan akan menimbulkan rasa sakit yang ada didalam hati. Sedangkan kebahagian akan timbul juga dalam hati tanpa ada satu orangpun yang tahu.
Mungkin fase kesedihan antara mereka semua sudah terlewati, dan kini kebahagianlah yang sedang di alami. Maka senyum indah selalu menghiasi bibir mereka semua.
Karena cinta adalah kunci untuk mendapatkan kebahagian.
..
...
___________ok. part spesial pake telor 8 sampai sini ya. thanks untuk kalian yang udah mau baca dan juga vote.
inilah penyelesaian yang kalian bilang ngegantung, si shania dan beby. kalau kurang berkenan di hati, kenan-kenanin aja. kakanyasembalap hanya manusia, yang gak selalu perfect.
diakhir kata, maaf kalau gak sesuai imajinasi kalian semua.

KAMU SEDANG MEMBACA
Disini Untukmu
FanfictionSelamat Menikmati Fanfiction Kedua Saya Publish NOV'15