Disini Untukmu 6

5.5K 372 19
                                    

   Hari ini seperti biasa Kinal menuntut ilmu untuk mengasah kemampuan otaknya menjadi lebih pintar lagi di sekolah. Tidak ada hal aneh yang terjadi, semua berjalan baik. Siswa/i kelas X-1 mengikuti pelajaran yang diterangkan guru dengan semangat 48. Sampai pada sebuah pesan chat masuk pada smartphone Kinallah yang akhirnya membuyarkan konsentrasi dia, lalu Kinal mengambil untuk melihat dan membukanya...

   Bisa kita ketemu berdua di lapangan bulutangkis indoor pas jam istirahat? :Veranda.

   Kinal langsung membalas pesan chat Veranda dengan cepat tanpa menunggu lama...

   Kinal: Ok, kita ketemu di sana jam istirahat nanti.

   Belajar selama 3 jam lamanya sudah Kinal dan Veranda lalui.

   Dan kini jam istirahat pun tiba, siswa/i kelas X-1 semua berhamburan keluar menuju kantin, toilet, lapangan basket, perpustakaan dan ada juga yang keluar untuk sekedar duduk-duduk di taman sekolah, beberapa siswa/i yang masih ada didalam kelas juga masih tampak terlihat seperti halnya Kinal dan Veranda.

   "Yon, Nal... Ke kantin yuk," ajak Viny yang saat itu sudah ada diantara Kinal dan Yono.

   "Lu berdua duluan deh," Kinal sambil merapihkan bukunya yang berantakan diatas meja.

   "Loh kok gitu?!"

   Viny menatap heran ke Kinal, Yono ikut menatap sahabatnya itu.

   "Iya, gue mau ketemu Ve dulu di lapangan bulutangkis."

   Setelah itu Kinal beranjak dari kursinya untuk jalan keluar kelas, tapi Viny menahan tangan Kinal, hingga langkahnya terhenti dan ia membalikan tubuhnya kembali untuk menatap Viny.

   "Lu mau ngapain lagi sih sama dia?"

   Viny mengarahkan matanya ke Veranda yang masih duduk setia dalam kelas.

   "Gak inget kejadian kemarin? Sampai lu jatuh sakit?" lanjut Viny yang masih memegang tangan Kinal.

   "Iya gue inget, gue cuma mau nyelesein ini sama dia, lu berdua duluan aja ke kantin, nanti gue susul."

   Kemudian Kinal melepas tangan Viny yang memegang pergelangan tangannya, lalu ia kembali melangkahkan kaki keluar kelas sambil membenarkan kacamatanya yang turun.

   Viny hanya memandang Kinal yang perlahan pergi keluar kelas, setelah itu Viny menatap tajam Veranda. Yono yang melihat Viny dalam keadaan marah langsung menarik tangannya untuk mengajak dia ke kantin bersama.

   Di lapangan bulutangkis indoor Kinal menunggu Veranda sambil duduk santai dan bermain game di smartphone. Dia asyik bermain game sambil senyum-senyum sendiri kala memenangkan game yang ia mainkan.

   Sedangkan di kelas X-1, Veranda yang melihat Kinal keluar kelas duluan tadi, segera beranjak dari kursi kemudian dia pamit pada ketiga sahabatnya untuk tidak bergabung bersama mereka di jam istirahat. Setelah itu Veranda mempercepat langkahnya menemui Kinal di lapangan bulutangkis indoor sekolah.

   "Ve, mau kemana? Buru-buru banget?" Adyth menahan tangan Veranda yang sedang jalan di lorong sekolah.

   "Bukan urusan lu, lepas!" kata Veranda kesal.

   Veranda ingin melepas tangan Adyth yang memegang tangannya, tapi gagal, karena cengkraman Adyth sangat kuat.

   "Mending temenin aku makan di kantin, aku traktir kamu."

   Adyth menarik paksa Veranda untuk mengikutiny, Veranda benar-benar tidak bisa melepas tangan Adyth, karena tenaga cewek seperti Veranda tidak lebih kuat dari tenaga cowok macam Adyth.

Disini UntukmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang