Paginya aku terbangun pukul 5, aku pun segera siap - siap untuk berangkat sekolah. Hari ini hari kedua ku bersekolah di sekolah baruku itu. Setelah siap aku langsung turun ke lantai bawah untuk sarapan.
"Pagi mama.." sapaku pada mama yang sedang sibuk mengoleskan selai pada roti yang akan menjadi sarapan ku pagi ini.
"Kemana papa dan kakak ma?" Lanjutku bertanya pada mama.
"Em...sepertinya kakakmu masih tidur, kalau papa sebentar lagi turun kok." Jawab mama yang masih saja sibuk mengoleskan selai pada roti.
"Oh ya nanti mama yang akan jemput kamu oulang sekolah, nanti kita langsung aja ke mall." Jelas mama. Aku hanya menggangguk pertanda mengerti.
Setelah roti dan susu milikku habis aku segera pamit kepada mama untuk berangkat sekolah. "Huh ma... aku berangkat dulu ya..lama ah nunggu papa, bye ma.." ucapku sambil mencium pipi mama. Mencium pipi mama sebelum berangkat sekolah sudah menjadi kebiasaanku sejak kecil. Aku pun segera masuk ke dalam mobil dan Pak Roy segera menghidupkan mesin mobil, kami pun berangkat. 'semoga saja aku tidak bertemu dengan kakak kelas yang menyebalkan itu.' Harapanku dalam hati. Tak lama aku pun sampai di depan gerbang sekolah. Aku segera turun dan melangkah masuk ke dalam halaman sekolah.
Aku berjalan di sebelah lapangan basket, "auuuu..." teriakku kesakitan sambil memegang kelapa yang terkena bola basket tadi.
"Siapa sih yang main bola, gak bisa main apa?" Teriakku pada anak - anak yang sedang bermain basket. Tak lama seorang cowok mendekati ku, dan ternyata...
"Lo lagi lo lagi gak ada bosennya apa gangguin hidup gua?" omelku pada kakak kelas yang sejak pertama bertemu sudah menyebalkan itu.
"Salah lo sendiri ngapain jalan di pinggir lapangan basket udah tau ada yang lagi main basket." Ucapnya mengambil bola basket yang sedang ku pegang tadi dan setelah itu dia pergi tanpa merasa bersalah.
"Huh... dasar nyebelin, bukannya minta maaf malah nyalain." Kesalku, aku pun mulai berjalan lagi menuju kelas.
Sesampainya di kelas, aku pun langsung duduk di bangku ku. 'Mana dinda? Belum datang dia?' Tanyaku dalam hati. Tak lama seorang perempuan yang bernama Dinda itu pun masuk ke kelas dengan muka yang terlihat bahagia sekali.
"Kenapa lo? Kesambet ya lo?" Tanyaku sedikit kebingungan.
"Apaan sih loh, tadi tuh gue lagi ngeliatin kak alpha yang lagi main basket, nah terus dia itu deketin aku pas bilang aku itu cantik, ahhh gimana gak nge fly di bilang cantik sama anak tenar di sekolah ini." Ucapnya sambil menunjukkan gigi kelincinya itu.
"Kak alpha? Siapa tu? ganjen lo." Aku tidak tau mengapa aku bisa memiliki teman seganjen Dinda.
"Itu loh yang kemarin nabrak lo di kantin.."
"Hati hati loh abis di buat terbang ntar jatuhnya sakit, baru tau rasa lo" ucapku mengejek.
"Apaan sih lo? Iri ya? Udah ah, udah ada guru tuh" ucap dinda sambil mengeluarkan buku pelajaran pertama. Aku mengamati pelajaran dengan serius, mungkin karna moodku masih bagus, jadi masik konsen untuk mengamati pelajaran.
Kring...
Kring...Bell tanda istirahat pun akhirnya berbunyi.
"Ke kantin yuk..." ajakku kepada dinda yang sedang asik merapikan rambutnya yang lurus itu.
"iya, bentar lagi" ucapnya "yokkk.." kata dinda sambil menarik tanganku.
"Woyyy biasa aja kali gak usah narik tangan gue, sakit tau." omelku pada dinda yang tiba tiba saja berhenti.
"kenapa berhenti lo?" tanyaku pada dinda.
"Ada kak Alpha tuh yang lagi jalan ke arah kita." ucap dinda yang dari tadi ngeliatin kak alpha yang sedang mendekat ke arah ku dan dinda.
" Heyy nama lo sapa?" tanya kak alpha pada ku.
"emang penting buat lo?" Jawabku yang langsung menarik tangan dinda dan pergi meninggalkan alpha.
"Ih lo itu...kesempatan besar banget tau, jarang jarang ada cewek yang di gituin sama dia..." omel dinda padaku.
"O aja...." jawabku cuek pada dinda, aku masih bingung kenapa mereka bisa nge fans sama orang yang nyebelin kayak dia.
Akhirnya kami pun sampai di kantin dan memesan 2 mangkok bakso dan 2 jus jeruk. Setelah pesanan datang kami langsung menghabiskan makanan tersebut. Dinda menceritaan tentang alpha kepadaku dengan antusias, sedangkan aku sudah malas untuk mendengarkan cerita yang gak begitu penting bagiku. Dan untungnya bell masuk berbunyi jadi aku tidak lagi mendengar Dinda cerita tentang Alpha.
Bell masuk pun berbunyi, aku dan dinda langsung pergi dari kantin menuju kelas, karna guru yang mengajar adalah guru kiler bisa bahaya kalau telat. Akhirnya kami pun masuk kelas tepat waktu sebelum guru itu masuk. Tak lama guru tersebut masuk dengan membawa buku - buku yang tebal di tangannya. dan kacamata yang sudah akan jatuh namun tiadak ia benarkan. Apa sudahnya sih membnarkan posisi kacamata, dasar aneh. Setelah hampir 3 jam pelajaran Biologi, akhirnya sekarang berakhir. membuat mata anak - anak yang awalnya ngantuk dan sekarang kembali segar.
Kring...
Kring...Bell pulang pun berbunyi,
"Din gue duluan ya udah di tunggu nyokap di luar soalnya." pamitku pada dinda yang sedang sibuk menyapu kelas karna sekarang jadwalnya dia piket. Aku pun langsung keluar gerbang dan benar saja mama sudah menungguku dari tadi. Tanpa basa basi aku langsung masuk mobil dan kita berangkat menuju mall. Selama perjalanan aku dan mama tidak banyak bicara, hanya sepatah dua patah kata saja.
Sesampainya di mall kami masuk ke salah satu caffe yang terdapat di mall tersebut. Kita pun duduk sambil menunggu teman mama yang katanya mau ikut jalan jalan. Dan tak lama...
"aduh jeng maaf loh kalau nunggu lama." kata seorang perempuan yang umurnya sama lah seperti mama. Kayaknya ini temen mama yang ia maksud.
"Aduh... nggak kok jeng, kita juga baru sampai, ayo duduk jeng." ajak mama. Aku pun bersalaman pada teman mama itu.
"Aduh putri makin cantik aja ya.." puji teman mama itu. Aku hanya tersenyum padanya.
"Sayang kenalin ini teman mama namanya tante ella." ucap mama memperkenalkan, aku hanya mengangguk.
"aduh jeng kayaknya anak saya agak telat, mungkin kejebak macet." Ucap tante ella.
"Gapapa kok jeng di tunggu aja." Jawab mama.
Tak lama....
"Nah ini anak saya,sini..." kata tante sambil melambaikan tangan pada orang yang ada di belakangku mungkin, karna dudukku membelakangi pintu masuk caffe ini."Nah kenalin ini tante key, dan ini anaknya putri yang sering mama ceritakan ke kamu." kata tante ella menjelaskan.
"Siang tante..." ucap lelaki itu pada mamaku, dan sepertinya aku kenal suara itu. Itu suara...
"Put liat dong sapa yang dateng, jangan nunduk terus. Dia Alpha anaknya tante key" Ucap mama...
'Sebentar tadi mama bilang alpha? Jangan-jangang...ah gak mungkin..' kataku dalam hati. aku pun mulai melihat cowok itu dan ternyata benar, dia adalah alpha kakak kelas yang menyebalkan itu.
"Lo...." ucapku keceplosan pada cowok itu. oh tuhan kenapa bumi terasa sempit seperti ini?
"Loh...kakian sudah saling kenal?" Tanya tante ella kepada ku dan alpha.
Spontan aku menggeleng "Ha? Enggak tan cuma sering ngeliat aja, kan satu sekolah." Ucapku mencari alasan.
"Hm... baik lah... sebenarnya mama mau kenalin kalian itu untuk...
***
Untuk apa hayo???
Mau tau cerita selanjutnya vote & koment dong
kalau ada kata yang gak ngerti bilang aja di koment
Makasih;)
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND YOU
Teen Fiction*** Aku putri, sekarang aku kelas XI. Hidupku berjalan dengan baik sebelum adanya kesepakatan di antara orang tuaku dan orang tuanya. Orang tua Alpha, kakak kelas yang most wanted di sekolah baruku. Ya orang tuaku menjodohkanku dengannya, dengan al...