"Bukan urusan lo!" Jawabku, dan alpha pun diam tak bertanya lagi.
Sesampainya di apartemen, aku langsung merebahkan badanku di atas sofa yang berada di ruang tv. Aku memejamkan mata merasa lelah dengan hari ini, merasa bingung dengan sikap alpha, merasa sedih karna sahabatku dinda benci denganku.
Tak lama aku merasakan hembusan nafas tepat di depan wajahku. Perlahan ku mulai membuka mata, aku tersontak membeku menatap mata alpha yang hanya berjarak 5 inci kali ya? ah entahlah berapa yang jelas ini sangat dekat. kita saling terdiam dalam posisi seperti ini.
"buatin gua makanan cepet!!!" ucapnya tiba - tiba dan mulai menjauh dari wajahku. nafasku yang tadi sempat tertahan karna alpha tadi kuhembuskan lega. "masih duduk lagi. masak cepattt!!!!" lagi lagi alpha membuatku kesal dengan sikapnya yang mudah berubah seperti ini.
"ihh....emang gua pembantu lo gitu?ogah!" aku membisikkan kata kata itu di telinganya, dan segera beranjak pergi dari ruang tv tersebut untuk ganti baju di kamar. terdengar suara alpa dari ruang tv yang jelas sedang ngomel ngomel karna kelaparan, aku yang mendengarnya dari kamar tertawa terbahak bahak. karna aku merasa kasihan padanya akupun membuatkan makanan untuknya dan untukku karena aku juga lapar.
sesampainya di dapur, kucari bahan apa saja yang bisa ku masak dan hasilnya nihil karna tak ada satupun bahan makanan di kulkas, hanya 1 buah roti yang ada di atas meja makan. "masak apa?" terdengar suara lelaki yang mengagetkanku itu, siapa lagi kalau bukan alpha. "gak ada yang bisa dimasak, lo makan aja tuh roti" aku melirik roti yang ada di atas meja makan, meskipun aku laper juga tapi alpha lebih lapar dariku. "lo siap - siap kita makan diluar." alpha pun pergi menuju ruang tv lagi dan aku ke kamar untuk ganti baju lagi karna yang kukenakan sekarang hanya baju rumah.
'dasar labil, sifat kok berubah rubah--' grutuku dalam hati. setelah ku siap dengan celana jeans hitam panjang, kaos putih, dan cardigan hitam. aku keluar kamar dan mengambilsepatu flatku di rak sepatu. "yuk berangkat." aku berdiri didepan alpha yang sedang menonton tv, lebih tepatnya menghalanginya menonton tv. "ya udh ayo." ucapnya dingin dan beranjak keluar apatermen. Aku mengunci pintu sedangkan alpha berjalan duluan meninggalkanku,menyebalkan. setelah pintu terkunci aku berlari ke arah alpha "tungguin napa,untung gua pake flat shoes jadi gua bisa lari ngejar lo." ucapku yang terengah engah karna lari tadi. alpha hanya melirikku sekilas dan masuk ke lift tanpa mendengarkanku, " dasar nyebelin" kata kata itu terlontar dalam mulutku dan alpha mendengarnya. "apa lo bilang?" tanya alpha dengan wajah datarnya itu, tapi tetap saja dia ganteng. 'mampus gua, tuh orang telinga peka banget sih, tapi sayang hatinya enggak.' ucapku dalam hati. " ah enggak kok td aku bilang pintu liftnya nyebelin, masa aku belum masuk udh mau tutup eror kali ya nih lift, padahal kan apartemen disini termasuk yang mewah." jawabku asal. alpha hanya mengangguk.
sesampainya di parkiran mobil, gua masuk kedalam mobil dan alpha masih berbincang dengan seorang satpam di apartemen ini, merasa bosan menunggu alpha yang sangat lama kumemutuskan turun lagi dari mobil dan berjalan ke arah mereka. Mereka seperti menyadari bahwa aku akan berjalan mendekati mereka, satpam itu pun akhirnya pergi meninggalkan alpha yang masih berdiri di tempat. "ngapain lo kesini? kan udah gua bilang tunggu mobil aja!" alpha membalikkan badannya menghadap ke arahku. "lo lama." aku menunduk seperti bersalah, padahal aku tak salah apa apa. "ya udah sorry, yuk berangkat." alpha merangkulku tiba tiba, membuat wajahku blushing. sikap alpha yang seperti ini yang membuatku nyaman berada di dekatnya. alpha membukakan pintu mobil dan menyuruhku duduk, aku ingin seperti ini dengannya setiap saat tetapi aku tau dia gak bakal lama seperti ini. alpha memasang senyum yang terlihat iklas di wajahnya aku pun membalas senyuman itu dengan ikhlas juga. ia mulai mengendarai mobilnya. entah kita akan makan dimana yang jelas aku sedang lapar sekarang. Didalam mobil hanya ada suara musik yang sedang di putar, tak ada percakapan antara kita.
sekarang sudah pukul 7 malam, sangat cepat waktu ini "udah sampai..." mobil alpha berhenti di sebuah restoran yang mewah. aku pun melangkah turun dari mobil, tangan alpha tiba tiba menggandengku sonta aku melihat ke tangan sebelah kiriku yang digandeng alpha. "gak usah merah gitu kali wajahnya." ucap alpha yang seperti menahan tawa di wajahnya "apaan sih...gak usah gandengan kali" ucapku sinis, sebenarnya di dalam lubuk hatiku aku suka di gandeng seperti ini oleh alpha, tapi ada rasa risih yang terselip. bukannya melepaskan gandengan ini, alpha malah memepererat genggamannya. "dasar aneh." aku pun mulai kesal dengan sikap nya yang gampang berubah. tapi kali ini tidak ada protes dari mulut alpha. kita pun bejalan memasuki restoran yang lumayan ramai. aku melihat ada orang tuaku dan orang tuanya. seperti memberi isyarat pada alpha untuk menjelaskannya, aku mencubit tangan alpha yang menggenggamku,tetapi alpha hanya tersenyum.
"malem semua." sapa alpha sesampainya di tempat orang tua kita duduk dan iapun salim ke ortu ortu kita begitupun aku.
"ehh...udah dateng, sini duduk mama mau ngomong nih soal kalian." mamaku menunjuk menggunakan mata kearah 2 kursi yang kosong.
setelah kita duduk,"papa mau tanya, kalian baik baik aja kan?" tanya papanya alpha. "uhmm....sebenarnya sih kita baik baik aja om eh papa maksudku, cuma..." ucapanku terpotang oleh alpha "sebenarnya sih kita baik baik aja pa, cuma kita butuh liburan nih, yakan sayang?" alpha menginjak kakiku seperti isyarat agar aku meng'iya'kan apa yang ia bicarakan. aku hanya menggangguk saat itu.
"oke baiklah, kalian mau liburan kemana? biar mama beli tiketnya." ucap mama alpha yang begitu lembut. " aku sih terserah alpha aja ma." aku melempar pandangan ke arah alpha.
"paris aja kali ya ma..." kata alpha dengan santai.
"oke, kapan kalian libur?"tanya mama alpha. "enggak tau masih ma, ntar kita kabarin lagi deh." jawabku dengan senyuman. "kita pesen makanan dulu kali ya, udah laper nih." alpha mencairkan suasana yang bisa dibilang cukup tegang. "kita udh pesen makanan buat kalian kok, tenang saja." ucap mama aku. kita cukup lama berbincang hingga makanan akhirnya datang, semua makanan ini aku sangat suka, tetapi aku harus jaga sikap di depan kedua orang tua alpha. Kami pun akhirnya makan, setelah semua selesai makan kita melanjutkan pembicaraan, tetapi aku masih meminum jus alpukat milikku yang belum kusentuh. "kamu belum hamil kan put?" pertanyaan mama itu membuatku tersedak oleh minumanku sendiri. "ya enggak lah ma, aku masih mau sekolah." ucapku santai. "yah padahal papa pingin banget punya cucu." ucap papa nya alpha yang membuat mata alpha melotot kaget. "pa... kita masih mau sekolah, lagian putri juga baru kelas 11 kan, masih lama pa." tumben alpha satu pemikiran denganku saat ini. "hehe... putri bisa home schooling kan?" mama nya alpha juga sangat ingin memiliki cucu, oh tuhan aku bingung sekarang, dulu mereka bilang gak akan ada masalah dengan sekolahku, tapi sekarang aku di suruh home schooling? ku kesal dengan perjodohan ini..."emm...ntar aja deh ma aku pikirin lagi." jawabku dengan senyuman palsuku. "udah malem nih kita pulang dulu ya pa ma, besok kita masih sekolah." pamitku pada orang tua ku dan alpha untuk terhindar dari pertanyaan pertanyaan yang semakin aneh tersebut.
kita pun pergi dari restoran itu dan bergegas masuk ke dalam mobil.
" lo kok gak bilang sih klk ada bonyok?" tanyaku dengan nada sebal pada alpha.
*****
haiiiii maaf lama banget ngeupdatenya :D
lagi gak sempet nulis ceritanya :D
hari ini aku sempetin nulis buat kalian deh:V
ini aku buat setengah hari:v mumpung lagi gak ada kerjaan :D
maaf juga klk banyak typo atau kata kata yang gak jelas
dan juga klk banyak kata yang di ulang aku minta maaf :D
jangan lupa vote & koment yang baik baik
makasihhh udah baca, tungguin terus update'annya :D
KAMU SEDANG MEMBACA
ME AND YOU
Teen Fiction*** Aku putri, sekarang aku kelas XI. Hidupku berjalan dengan baik sebelum adanya kesepakatan di antara orang tuaku dan orang tuanya. Orang tua Alpha, kakak kelas yang most wanted di sekolah baruku. Ya orang tuaku menjodohkanku dengannya, dengan al...