#9

13.5K 557 10
                                    

Aku turun dari mobil kak alpha dan masuk ke kelas. Sesampainya di kelas wajah dinda keliatan kusut.
"Din lo knp?" Tanyaku sambil memegang pundak dinda.
"Gua ngantuk,semalem tidur sebentar, eh lo udah pr fisika?" Ucap dinda yang tiba - tiba tanyak soal pr fisika.
"Ah iya gua lupa kalau ada pr, lo udah kan?gua luat dong." Ucapku sambil mencari buku pr fisika di tas dinda.
"Ih lo mah males bukan lupa, tauk ah gua mau ke toilet dulu." Ucapnya yang langsung pergi ke luar kelas.

pas banget selesai ngerjain pr fisika bell masuk berbunyi. Namun dinda tidak ada. 'Ahh...kemana sih ank itu.' Ucapku sambil menoleh ke pintu kelas. Tak lama dinda pun masuk dan duduk di sebelahku.
"Lo lama amat sih?" tanyaku yang langsung menatap dinda dengan pekat.
"biasa lah, toilet rame." Ucapnya sambil terkekeh pelan.
"Lu o'on apa? Sejak kapan toilet rame? Yakali kek kantin gitu?" Ucapku sambil membuang muka ke buku fisika. Namun dinda hanya terkekeh pelan.

Tak lama pak zul guru fisika masuk. Namun dia hanya memberi tugas dan keluar kelas lagi karna ada urusan. ya kalian taulah gimana kondisi kelas klk ga ada gurunya, pasti gaduhkan? begitu pula kelas ku.

"Put..." ucap dinda.
"ha?" Ucapku yang masih fokus dengan tugas fisika yang tadi pak zul kasih.
"Gua pen curhat ihh." Ucap dinda sambil menggoyang - goyangkan tanganku.
"Ih apaan sih, ya udh cerita aja."
"Gua suka sama kakak kelas, bantuin gua deketin dia ya." Ucap dinda dengan wajah gembiranya.
"Ih apaan. Emang lu suka sama siapa?"
"Gua suka sama kak Alpha." Ucap dinda yang masih dengan wajah gembiranya itu.

Deg..

Kok sakit ya dia bilang gitu. Sahabatku suka sama calon suamiku. Sebentar calon suami? apa yang ada di pikiranku ini ya tuhan.

"Heh lu denger gua ngomong ga sih nyet?" Ucap dinda memecahkan lamunanku.
"Ah..iya gua denger kok." Ucapku kaget.
"Ya udah ku mau bantu gak? Kalo enggak gua ya tetep deketin dia." tanya dinda yang buat aku bingung.
"Plis put plis." melas dinda.
"oke, tapi gua gak janji ya" ucapku terpaksa.
"nah gitu dong, itu namanya sahabat." Ucap dinda yang tiba tiba meluk aku. awalnya aku tak membalas pelukannya tapi akhirnya aku membalas pelukan dinda.

Tak lama bell istirahat berbunyi.
"Put lu gak mau ke kantin?" tawar dinda padaku.
"enggak ah, gua di kelas aja lagi mager." Ucapku sambil memasang handset di telingaku.
" ya udah deh gua ke kantin duku ya." Ucap dinda yang ku balas dengan senyuman dan anggukan.

Tak lama aku merasa ada yang berdiri di depanku dan menatapku. Aku pun mendongakkan kepalaku menatap orang itu dan ternyata dia vino.
"Hai.." sapa vino
"Eh iya, kk gak ke kantin? Biasanya kamu ke kantin sama dinda." Tanya vino yang tiba tiba duduk di sebelahku.
"Lagi mager aja." Ucapku yang masih asik dengan hpku.
"Oh. nanti pulang sekolah mau gak jalan jalan?" Tanyanya lagi. Aku bingung harus menolak apa tidak, tapi tadi aku udh punyak janji sama kak alpha.
"Hei mau gak? Kalau gak mau ya gakpapa, kalau mau gua seneng banget." tanya vino lagi.
"mm... gimana ya? Tapi aku udah punyak janji sama orang, lain waktu aja kali ya." ucapku dengan nada pelan.
"Hm.. oke lain waktu kali ya." Ucap vino dengan nada kecewa. Dia pun tiba tiba berdiri dan duduk di bangku nya lagi.

*ALPHA POV*

Bel istirahat berbunyi aku dan temen - temenku berjalan menuju kantin, aku duduk di salah satu meja yang kosong di kantin. tion,bagus,bagas, dan frans pada asik bercanda sedangkan aku melirik kesana kemari mencari keberadaan putri, tetapi yang ku lihat hanya dinda.

'Kemana putri? Kok tumben ga bareng dinda?' Gumamku dalam hati. Tak diduga ternyata dari tadi teman temanku menatapku dengan tatapan 'kenapa ni anak?'.
"napa ngeliatin gua, gua ganteng?baru nyadar lu?" ucap gua pd.
"dih pd banget lu. Lu nyari sapa sih? Cewek cantik? Ngapain di cari? Pasti dateng dateng sendiri kok." ucap bagus sok cool.
"Sotoy amat lu. Gua duluan ye." Ucap ku yang langsung bangkit dari duduk.
"Eh lu mau kemana?" tanya tion dengan wajah bingung.
"Ke kelas." Teriakku yang terus saja berjalan. Aku berjalan menuju kelas putri. Aku pingin tau aja dia lagi ngapain. Ketika gua sampe di depan pintu kelas putri gua liat dia lagi ngomong sama vino. Kenapa ketika gua liat dia sama cowok lain sakit ya?
Ah gak mungkin gua jatuh cinta sama putri. Akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke kelas. Tiba tiba saja dinda mencegahku untuk pergi.
"Apa?" Tanyakku cuek.
"Kakak ngapain di sini?" Tanyanya.
"Emang gak boleh ya?" Tanyaku dengan nada malas.
"Eh enggak kok kak." Pas banget setelah dinda bilang gitu bell masuk bunyi. Tanpa banyak bicara gua langsung pergi ninggalin dinda menuju kelas.

ME AND YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang