bab 21

4.4K 233 2
                                    

Sepulang kerja aku mengambil hpku ingin menghubungi danny, kulihat dua panggilan tak terjawab dari tante mira dan nomor tidak di kenal, selepas aku mengirim pesan pada danny, hpku berdering lagi, nomor yang tidak kenal tadi menghubungiku.

Halo,

Ini kanaya, keponakannya tante mira ucap suara lelaki yag menelfonku

Iya bener, ini siapa ya, ada perlu apa.

Ini vano, Revano. anak tante maya, tante mira udah ceritakan, sore tadi gue udah nyampe di batam sekarang nginap di pacifik, smsin alamat lo ke nomor gue ya ucapnya
Ya tuhan, mau apa lakilaki ini menemuiku, aku sangat panik

Gak usah ketemu dirumah, di luar aja ucapku

Yaudah, malam ini lo bisa. ucapnya,

Ga bisa, aku bisanya cuma sabtu atau minggu ucapku

Yaudah ,ntar lo kasih tau tempatnya, ucapnya, sambungan pun terputus

Akupun segera berlari ke kamar nina,
"Kenapa lo nay, panik gt," ujar nina.

"Aku takut nin, bantuin aku," ujarku.

"Kenapa-kenapa, cerita ke gue," ucapnya. Akupun menceritakan kejadian sejak aku di bogor bertemu dengan tante maya,ibunya si vano vano ini hingga barusan dia mengajakku bertemu.

"Gila juga tu cowok ya nay, sedesperate itu cari jodoh, di tolak kakak lo sekarang nguber elo, yaudah kita temuin aja terus lo bilang lah kedia lo udah punya cowok. Kalau perlu ajak juga si daniel," ucap nina.

"Jangan nin, nanti apa kate tante sama omku," ucapku.

"Lo itu dah dewasa nay, lo harus tegas, ya tapi kita liat dulu ni cowok. sapa tau beneran qualified buat lo, orang migas lagi, entah entah ni si daniel kalah jauh sama dia," ucap nina.

'Temenin aku sabtu ya nin," ucapku,

" Iya lo tenang aja, kalo emang entar high quality, dan lo ga mau, buat gue gapapa ya," ucap nina.

Iss nina,,

Hari sabtu aku mengiriminya pesan untuk bertemu di cafe salah satu mall, nina menemaniku. Saat aku meyeruput minumanku seorang pria datang ke meja kami.

"Naya kan," ucapnya sambil menyodorkan tangannya.

"Gue revano," ucapnya.

"Oh iya, Kenalin temen gue nina," ucapku, mereka pun berjabat tangan, diapun memanggil pelayan untuk memesan minum. Aku hanya diam sambil memandang nina, nina menaikkan bahunya dan pura pura tidak melihatku, dasar nina,

"Habis ini mau pada kemana nih," tanya nya.

"Langsung pulanglah. cuma mau nemuin kamu. " tambahku.

Diapun tersenyum,
"yaudah sekalian gue anter deh, biar sekalian tau alamatnya," ujarnya

"Emang ke sini naik apa mas, " tanya nina.

"Bawa mobil tadi , pinjam punya temen, " ujarnya.

"Owh, berarti tau batam dong," tanya nina lagi.

"Iya ,dulu sebelum ke luar aku kerja di sini lama di cladtex," ujarnya

Owh ucapku dan nina berbarengan. Aku tidak menanggapi apapun lagi, nina mengobrol dengannya.

"Udah nay , yuk balik ucap nina,bengong aja"

Akupun tersadar melihat nina, dan vano sudah beranjak. Kami menunggu di depan sementara vano mengambil mobil. Saat vano datang nina segera masuk ke kursi belakang, akupun mengikutinya.

Until I Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang