bab 29

5.9K 295 1
                                        

Aku pikir dengan pergi, aku bisa kembali mengulang kehidupanku sebelum bertemu dengannya. kecelakaan fatal yang aku buat di kantor hampir saja membuat semua kerja kerasku selama ini hilang, ya semua itu hanya karena wanita bernama kanaya. hampir dipecat dengan tidak hormat, dan diancam deportasi.

Hampir 6 bulan aku berada di sini abu dhabi , kantor pusat memindahkanku setelah kejadian itu. Hari iniaku kembali ke singapura menemui keluargaku, sudah lama aku tidak mengambil jatah liburanku.

Aku tiba di rumah melihat ibu sedang memasak, aku memeluk ibuku dari belakang, aku sangat merindukannya, padahal baru beberapa bulan lalu kami bertemu.

"Ada apa denganmu dan, apa sesuatu terjadi, ada hubungannya dengan wanita itu, kapan kau akan membawanya kesini, atau ibu yang akan mengunjunginya ke batam, ya, mungkin nanti jika ayahmu kembali, ucap ibu sambil meneruskan masakknya.

"aku baru saja pulang bu, tidak merindukanku?, dan mulai sekarang jangan pernah bicarakan dia lagi.dia sudah menikah bu" jawabku.

Ibu dan adikku michelle tidak berkata apapun , akupun berlalu ke kamar.

"Hahahaaa, ini pertama kalinya kau ditinggal menikah kak, pesonamu sudah luntur karena usia kak" ucap michelle di depan kamarku.

Apa-apaan dia itu, aku tidak sedih, mungkin awalnya, tidak. sampai sekarang juga sedih . tapi setelah ku pikirkan kembali, aku kecewa dengan sikapku. meskipun naya tidak menikah, aku tidak yakin dua ataupun tiga tahun aku bisa menyelesaikan perbedaan di antara kami, aku tidak yakin ibu dan ayah akan menyetujui keputusanku mengikuti naya. naya berhak mendapatkan laki laki yang mencintainya dan rela mengorbankan apapun untuknya setelah apa yang dilaluinya.
Naya ya kanaya, wanita yang akan akan selalu tersimpan di hatiku. Aku selalu mendoakan kebahagiannya.

Sudah cukup waktu kuhabiskan menyalahkan diriku sendiri,menyesali keputusanku. sekarang aku ingin menata kehidupanku, fokus pada karierku. Dan semua ini juga karena naya. Kenapa aku tidak bisa tidak menyebut namanya di setiap keputusanku. Aku akan melupakanmu mulai saat ini naya.

aku memeriksa beberapa email pribadiku yang terabaikan selama ini, beberapa dari james, dan teman-teman kantor. Aku membuka email james yang menanyakan keberadaanku, aku merindukannya dia seperti kakak laki-lakiku. Satu email menarik perhatianku. Pengirimnya karenina, apa mungkin nina yang. Tapi mungkin memang karenina itu karena alamat emailnya merupakn alamat email kantor.aku membukanya dengan subjek ; tidakkah kau mau menemuinya.
dan terlihatlah foto nayaku, ia bersama kakak perempuannya sedang duduk di sebuah kursi panjang putih sepertinya di rumah sakit. ia terlihat sedikit kurus, apa ia sakit. Kenapa saat aku sudah akan melupakannya aku malah mendapat fotonya. di bawah foto tertulis .

Naya sedang sakit, tidakkah kau mau menemuinya, menjelaskan apa yang tidak pernah kau jelaskan padanya. dia berhak tau alasan kenapa kau meninggalkannya. Meskipun mungkin naya tidak akan mengerti lagi.

Aku tidak mengerti dengan maksudnya, aku sangat ingin melihatnya tapi aku tidak bisa, jika aku melihatnya lagi aku tidak akan bisa melepaskannya. Sekarang naya sudah punya suami, yang akan menjaga dan menyayanginya, kenapa nina harus memberitahukannya padaku. Sudah terlambat bagiku menjelaskan apapun pada naya. Aku menghapus email itu tanpa membalasnya. Tapi pikiranku terus tertuju padanya. Ya tuhan aku ingin melupakannya.

hari ini michelle bersikeras mengajakku keluar, beberapa hari setelah pulang aku tidak kemana pun, aku ingin menikmati waktuku bersama ibu, tapi michelle terus terusan protes dan memintaku menemaninya, minggu depan ia akan kembali kuliah dan pulang bersama ibu.

aku menemaninya ke salah satu mall, dan aku memutuskan menunggunya di restoran sementara ia berkeliling mencari sesuatu.

"Hey danniel, lama tidak ada kabarmu" ucap seseorang dan ikut duduk didepanku.

"Oh hay sam, sedang apa di sini, tak lama kulihat anggi datang mendekat , kau bersama anggi, lihat apa yang sudah terjadi " tambahku melihat ke arah perut anggi yang terlihat besar.

" ya, kami sudah menikah dan, aku sedang ada beberapa urusan disinu"ucap sam sambil mendorong kursi dan mempersilahkan anggi duduk.

" selamat untuk kalian berdua, aku bahkan tidak mendapat kabar kalian menikah" ucapku.

" hay dan, ternyata kau baik-baik saja" ucap anggi sambil ikut duduk di depanku.

" ya, hanya sedikit gelap, terlalu banyak terkena matahari" tambahku

"Kau memutuskan komunikasimu dengan kami dan, apa saja yang kau lakukan" ucap sam sambil menepuk bahuku.

"Tidak begitu sam, hanya aku butuh waktu memikirkan semuanya, tapi sekarang semua sudah ok" jawabku.

" syukurlah kau baik-baik saja, kalau aku tau kau hanya main-main dengannya aku tidak akan berlaku buruk padanya" ucap anggi,

" sudahlah sayang, jangan campuri masalah orang lain, pikirkan saja kehamilanmu" ucap sam sambil mengelus perut anggi.

"Kalian kelihatan sangat bahagia" ucapku, aku kembali teringat padanya.

"kami sangat bahagia menunggu kelahiran baby dan, ucap sam. dimana sekarang kau bertugas, kau sedang liburan"

" aku baru saja dari abu dhabi setelah ini aku mungkin akan kembali ke texas" ucapku.

"Danniel maaf sedikit lama" sapa michelle sambil duduk di sampingku.

"Tak apa duduklah, ini sam dan anggi temanku sewaktu di batam, ini michelle. . .

"Jadi dia yang mampu membuatmu melupakannya dan, ucap sam sambil tersenyum padaku.

"Sebaiknya kami permisi danniel, ucap anggi sambil beranjak pergi dan menarik lengan sam"

"oke, sampai jumpa lagi, kalau kau ada waktu hubungi aku sam." ucapku.

"Kenapa dengan wanita itu" tanya michelle

"Entahlah, aku juga tidak mengerti, sebaiknya segera pesan makananmu dan kita pulang" ucapku. terlintas di pikiranku kata kata anggi dan sam, apa yang mereka maksud.

hari ini aku akan berangkat ke texas, kantor pusat sudah mengirimkan kontrak kerja beserta tiket. aku berjalan menuju terminal keberangkatan.

"Danniel kecil sekali kota ini, kita harus bertemu lagi" ucap anggi

"Ya begitulah, ini memang negara kecil. kemana sam" ucapku

" ia membelikanku minum, kami habis mengantar orang, kau akan pergi lagi" ucapnya.

" ya, mungkin setelah ini aku akan menetap di texas, entah kapan kita bertemu lagi, sampaikan salamku pada james dan mick. Mungkin aku tidak bisa menunggu sam, aku duluan" ucapku, tidak ada perasaan naya yang harus ku jaga untuk tetap bersikap ramah pada anggi, oh god, kenapa dia lagi. Aku segera bergegas pergi.

"Aku dengar dari nina ia sakit dann, nina sering menyakanmu padaku, minta kau untuk menemuinya. tapi selama ini kami tidak bisa menghubungimu. aku tidak tau apa yang terjadi antara kau dan naya, tapi aku tau naya sangat menyukaimu. Semoga kau bahagia dengan hidupmu daniel" ucap anggi.

" aku juga mendoakan kebahagiaanmu dan sam, selamat tinggal ucapku.
Aku menunggu keberangkatanku, tapi kata-kata anggi terus mengusikku, aku teringat email dari seseorang , apa itu nina yang di maksud anggi.

Aku kembali kebawah dan mencari anggi tapi tidak kutemukan lagi, aku putuskan memesan tiket ke batam. Disinilah aku di kantor bagian batam mencari nina, aku kehilangan semua kontak teman temanku disini.

"Danniel"

"Ya, karenina?" tanyaku.

" aku tidak pernah bisa menghubungimu, mungkin sekarang sudah terlambat" ucapnya.



Until I Find YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang