B u r u k ?
❋
Hugo: Hars.
Hugo: Hara.
Pesan dari Hugo tersebut lantas membuat kening Hara berkerut. Jujur saja, ia masih merasakan matanya berat untuk terbuka.
Hara menguap sesaat ia mulai bangkit dari tempat tidurnya. Ia beralih menatap jam dinding kamarnya. Pukul lima pagi.
Keningnya kembali berkerut seraya menatap kembali pesan Hugo tersebut. Pesan itu dikirimnya dua menit yang lalu. Ada apa dengan Hugo?
Dengan setengah mengantuk, Hara pun mengetik balasan kepada Hugo.
Hara: Apa gi?
Hara: go.
Dentingan ponselnya kembali berbunyi.
Hugo: Jalan yuk.
Alis Hara naik sebelah mendapati ajakan Hugo tersebut. Jalan apa yang dilakukan pada pukul lima pagi seperti ini di hari sabtu?
Hara: Masih jam 5.
Hara: dan ini hari sabtu?!
Ia segera mendapat balasan.
Hugo: Oke jam tujuh gue bangunin lagi.
Hugo: Silahkan tidur lagi nona Hara.
Hara mendengus geli. Ia kembali membalas pesan Hugo tersebut.
Hara: Gue udh terlanjur sadar.
Hara: Mau kemana?
Hugo: Send location dulu.
Hara: Buat?
Hugo: Gue gak punya peta dunia kayak dora. Alamat rumah lo Hara.
Hara: Oke, diego.
Hara: Hara sent a location!
Hugo: Otw.
Kontan mata Hara terbelalak menatap pesan balasan terakhir Hugo. Apakah ia serius sudah mulai berangkat?
Saat itu pula, ponselnya berbunyi. Bukan karena, adanya pesan lagi dari Hugo, Namun kini karena seseorang menelfonnya. Dan seseorang itu adalah Hugo.
Hara segera mengangkat telfon tersebut. "Hugo? lo serius udah jalan?" tanya Hara sebelum Hugo dapat bicara.
Terdengar decakkan dari ujung sana. "Ya serius ini. Harus gue foto dulu jalanannya? Terserah sih."
Hara segera beralih bangkit dari tempat tidurnya menuju lemari pakaiannya.
"Nggak usah buru-buru. Gue baru on the way kamar mandi kok." ucapnya disertai gelak tawanya. Rupanya, suara Hara teburu-buru menuju lemari pakaiannya terdengar oleh Hugo. Dan, bisa-bisanya Hugo bercanda dan membuat orang panik di pukul lima pagi?! sial, batin Hara.
Hara menghela nafasnya panjang. "Seriusan, Go. Lo udah dimana?" tanya Hara.
Hugo kembali tertawa. "Di rumah kok. Nanti kalau udah jalan beneran, gue bilang. Mandi aja dulu,"
"Emangnya, lo mau ngajak kemana sih?"
"Iseng aja sebenernya."
"Go ..."
"Maaf ya bangunin pagi-pagi. Gue cuma takut lo ada acara sama orang lain." dari nada suaranya, terdengar keraguan sedikit.
"Nggak apa-apa." jawab Hara. "And, lucky you, gue emang nggak ada acara sama siapa pun."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Hugo
Teen FictionDia Hugo, Hugo Mahendra. Dan aku, Hara Naufanya. Tidak begitu banyak kesamaan. Namun, kami bertemu dengan alasan yang tidak pernah terucap. [Check out the trailer] #77 - Teen Fiction / 10.07.16 Copyright © 2015 by Bia