Cause i'm the wizard of love, and i got the magic wand. All this other girls are tempting, but i'm empty when you're gone
Ghea POV
"Ical bangun ya salam kamu kebo banget sih!" Ucap gue memukul mukul Ical dengan bantal tidurnya.
Ya allah ini bocah ga pernah dikasih hidayah buat bangun pagi apa? Tobat dek dek.
"Masih ngantuk ghe." Ucap Ical dan malah mengeratkan selimutnya. Padahal acnya udah gue matiin. Dan jendelanya udah gue buka.
"Cal bangun ih! Ga ada sarapan tau!" Ucap gue dan Ical mengubah posisinya menjadi duduk dan mengerjapkan matanya.
Jelek lo beler.
"Ah kan bisa masak aghe. Lagian mama papa mana?" Tanya Ical masih mengerjaplan untuk benar benar mengumpulkan segenap nyawanya.
"Mama sama papa pergi ke Tanggerang kondangan." Ucap gue dan Ical masih dengan muka belernya menatap gue malas.
"Yaudah aghe masak aja. Kata mama sama papa ga boleh boros aghe jadi orang." Ucap Ical dan gue mendengus.
"Gasnya abis cal." Ucap gue dam Ical langsung membanting dirinya ke kasur.
"Yaudah tunggu. Mau ngucapin morning ke pacar dulu." Ucap Ical dan gue memutar bola mata gue.
Lebay banget ya allah.
"Pacarnya udah bangun lah. Emang kamu bangun jam 9." Ucap gue dan Ical mengkerutkan alisnya ga terima.
"Syirik bilang." Ucap Ical dan meraih hpnya.
Ting tong
Mendengar seseorang memencet bel rumah gue langsung bergegas kebawah dan menguncir ulang rambut gue.
"Cari siapa ya?" Tanya gue sambil membuka pintu dan gue langsung tercengang melihat Haykal di depan gue berdiri dengan senyumnya.
Sumpah kedatangannya begitu tiba tiab.
Terlalu tiba tiba.
Ini bukan dalam artian positif. Melainkan negatif ga tau kenapa.
"Kok kamu ada di sini?" Tanya gue dan Haykal tersemyum sumringah.
"Kan mau ngasih suprise gitu ceritanya ke kamu." Ucapnya dan gue terkekeh kemudian membuka pintunya lebar untung mempersilahkan masuk.
Tiba tiba dia merentangkan tangannya. Dan posisinya kayak anak kecil bego yang mau nyoba buat terbang gitu.
Atau mungkin kayak ibu hamil lagi senam.
Oke ga penting.
"Ga dipeluk?" Tanya Haykal dan gue terkekeh kaku karena sebenernya gue bingung kemudian gue memeluk Haykal bentar.
Tapi dia nahan gue samps ngelus ngelus kepala gue. Gue berasa mau teriak kalau gue lagi dipeluk sama pedofil.
Setelah sesi peluk memeluk gue membawanya ke ruang tamu. Dan gue melihat Ical lagi tiduran di sofa dengan memalukannya.
Yah satu satunya alasan dia di ruang yamu adalah wifi di ruang tamu itu lebih dari kata kenceng.
Gue mencolek kakinya. Kemudian dia langsung bangun kaget dan menatap gue bingung.
"Ical kenalin ini Haykal. Haykal kenalin ini Ical." Ucap gue tersenyum dan mempersilahkan Haykal untuk duduk di sebrang Ical.
Sementara gue duduk di sebelah Ical. Dari tatapannya Ical dia kayak menilai Haykal banget. Kayak bener bener nilai gitu lah.
"Jadi kamu adeknya Ghea?" Tanya Haykal dan Ical hanya berdeham sambil terus menatap Haykal serius.
Kenapa sih ini bocah.
KAMU SEDANG MEMBACA
THS [3] Infinetory
Teen FictionThis the and of THS (The High School) In - Fine (s)Tory Mimpi itu indah Mimpi itu menyenangkan Mimpi itu sempurna Aku bisa menjadi segalanya lewat mimpi Termasuk menjadi putri dalam kerajaan dengan kisah paling indah. Dengan pangeran yang bersamaku...