nineteen desire.

1.7K 134 0
                                    

Its like you stuck on a treadmill, runing in the same place. You got your hazard lights on now. Hoping that somebody would slow down.

Alfian POV

"Syr emang Raihan ga ikut apa?" Tanya gue sedikit risih dan menggaruk tengkuk gue yang tidak gatal sama sekali.

"Ikut. Ya udah sih lo tenang aja." Ucap Syra santai sambil memainkan handphonenya.

Gila.

Mana bisa gue santai.

Posisi gue saat ini adalah akan bertemu dengan temannya Syra dan kenalan. Selain itu ini cafè kelewat romantis.

Udah ngadepnya ke laut. Pake lilin lilin segala. Kurang apa?

Gue sebagai cowok mah sadar diri Syra udah ada yang punya. Kalau sampe Raihan dateng ngamuk ngamuk mah bisa berabe urusannya.

"Yan tenang dikit kenapa sih." Ucap Syra protes dan gue hanya terkekeh membalas ocehannya.

Jujur gue panik.

Kalau nanti gue ga bisa sayang sama cewek ini gimana?

Buat apa sih gue ketemu ini cewek?

Ngapain sih gue dendaman banget jadi orang?

Pokoknya gue panik!

"Lo kenapa sih?" Ucap Syra risih dan gue cuman ketawa.

"Gue ga yakin mau ketemu temen lo syr." Ucap gue dan Syra ketawa bahagia. Jahat. Ketawa di bawah penderitaan orang lain.

Sadis.

"Fian lo ketemu orangnya aja belom udah pesimis banget. Pede aja lagi. Malang banget sih nasib lo." Ucap Syra dan gue memutar bola mata gue.

"Ya kan apa gunanya kalau kita nyoba tapi ga sayang. Buat nyakitin doang?" Ucap gue dan Syra masih ketawa.

"5 bungkus yupi kalau ternyata lo suka sama dia." Ucap Syra dan gue menaikan alis gue sebelah.

Jadi dia ngajakin gue taruhan?

"10 pringles kalau gue ga suka sama dia." Ucap gue dan kami berjabat tangan.

Nah sekarang gue harus mantepin hati gue ga boleh suka sama siapa siapa kecuali Ghea.

Tunggu. Ghea aja udah ada yang punya. Buat apa gue pikirin. Hhh.

"Syra?"

Kepala gue dan Syra langsung nengok menatap dua meja di kanan kami. Itu mejanya Raihan. Raihan tadi yang nyapa dia.

Masalahnya bukan terletak pada Raihan. TAPI ADA GHEA. SHIT MAN.

Masa iya gue kenalan ama cewek depan mantan gue? Ya enggak lah. Sorry banget ngapainn.

"Raihan? Gimana kalau kita gabung aja mejanya?" Ucap Syra dan Raihan langsung mengangguk setuju.

WOI. YANG MAKAN KAN GA LO BERDUA DOANG. NASIB GUE GIMANA.

ADUH MAKIN PANIK.

Kemudian Syra memanggil seorang pelayan dan menggabungkan meja kami berdua.

Panik. Demi apapun panik.

Setelah digabungkan Syra dan Raihan duduk bersebelahan. Namun baik gue atau Ghea ga ada yang duduk. Karena ya kita canggung lah.

"Duduk buruan. Bukannya lo berdua di sekolah chairmate-an ya?" Ucap Syra sambil melihat menu.

Ya kalau di sekolah gue sih ga masalah. Masih bisa fokus belajar. Lah ini? Udah kondisinya romantis banget. Mana sebelah Ghea.

Dan lo tau ga dia terlalu cantik dengan dress peachnya malam ini.

THS [3] InfinetoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang