And if you like going places we can even pronounce. If you like to do wahtever you've been dreaming about baby you're perfect.
Ghea POV
Gue masih puas tertawa dan bermain di bibir pantai sore ini. Ini lebih dari indah. Serius.
Gue, Raisa dan Vega bermain air di pinggir pantai. Kenapa ya perempuan bakal keliatan bocah kalau lagi di pantai.
Dan laki laki bakal bertambah gantengnya. Beh banget dah.
Alfian dan Kemal lagi beli minum dan gue merasa kaki gue udah nempel sama pantai. Jadi gue ga akan bangun.
Ga akan.
Sip.
Byur
"AHAHAHA NAHLO VEGA BAJUNYA BASAH. HAHAHA." Gue dan Raisa ga mampu menahan tawa ketika melihat Vega yang lagi asik main tiba tiba kepeleset dan jatoh ke cebur.
Dan muka dia jelek banget.
"Ah lo berdua mah bukannya bangunin malah ngetawain." Ucap Vega sambil cemberut dan bukannya bangun dia malah tetep bertahan dengan posisi keceburnya.
Mengenaskan memang.
"Ayok." Ucap gue mengulurkan tangan gue untuk membantu Vega bangun. Kemudian Raisa berjalan mendekat ke arah kami.
"1.. 2.. 3!"
Byur.
"VEGA SIALAN GUE GA BAWA BAJU." Teriak gue panik dan Raisa sama dia cuman bisa ngetawain gue.
Karena ternyata Vega emang rencana narik gue dan Raisa dorong gue. Untung gue pegangan ama Raisa. Jadi adil jatoh semua.
"Siapa yang bilang gue bawa?" Ucap Vega dan gue mendengus karena yang paling basah dari ujung ke ujung gue doang.
Sialan.
"Terus entar kita pake apa?" Tanya gue dan diantara kami bertiga ga ada yang bangun kayak orang idiot.
"Beli gampang." Ucap Raisa dan gue mendengus.
Yah sebagai manusia yang baik gue ga mau pemborosan lah. Gue emang bawa duit lebih cuman kan tetep aja sayang.
"Kalau lo sayang sama duit lo manfaatin pacar lo." Ucap Raisa sambil terkekeh kecil dan gue memutar bola mata gue.
"Diakan pelit subhanallah rai." Ucap Vega dan gue ketawa.
Pada dasarnya Alfian memang sangat amat pelit.
"Gila lo bertiga ngapain basah basahan? Bangun buruan." Ucap Alfian dan membantu gue bangun.
"Kemal mana yan?" Tanya Raisa dan gue, Vega dan Alfian langsung menatap Raisa kaget.
Sejarah Raisa nanyain Kemal. Sumpah. Kemal ngefly abis ini dah.
"Ada apa nih nyariin Kemal?" Tanya Vega setelah bangun dengan bantuan tangan gue.
"Rai jangan jangan lo suka sama Kemal?" Ucap gue dan Raisa langsung mengangkat satu alisnya kemudian menatap kami bingung.
"Ih kan min-"
"Alhamdulillah Raisa di beri hidayah suka sama Kemal. Makasih ya tuhan kau telah membuka pintu hati Raisa." Ucap Alfian dan ekspresinya itu bener bener kocak entah kenapa.
"Lebay lo." Ucap Raisa meninggalkan kami dengan menghentak hentakan kakinya.
"RAI! RAI!" Entah kenapa Vega ngejar Raisa meninggalkan gue dan Alfian berdua.
Sebenernya ini perfect time banget. Hampir mau sunset dan berdua sama calon pacar.
Hh gue pede banget.
KAMU SEDANG MEMBACA
THS [3] Infinetory
Dla nastolatkówThis the and of THS (The High School) In - Fine (s)Tory Mimpi itu indah Mimpi itu menyenangkan Mimpi itu sempurna Aku bisa menjadi segalanya lewat mimpi Termasuk menjadi putri dalam kerajaan dengan kisah paling indah. Dengan pangeran yang bersamaku...