fifteen blithe.

2K 147 2
                                    

I can show you the world, shining, shimmering, splendid. Tell me, princess, now when did you last let your heart decide

Ghea POV

Akhirnya pagi dateng juga. Setelah gue berurusan sama insomnia gue, gue sekarang bisa bangun dan ga ngerepotin orang lain juga.

Sebenernya malam ini gue ga insomnia karena hal yang biasa terjadi dengan gue. Anehnya semenjak maafan sama Alfian tidur gue jadi tenang.

Tapi kadang tetep gue insom saking senengnya. Makannya gue bingung jadinya.

Alasan gue insom itu apa?

Gue sangat amat senang kalau ngeliat obat insomnia gue. Karena kalau di bandung obat itu bisa abis perbulan (bentuknya kayak kapsul ada di dalam wadah gitu.)

Dan dulu waktu berantem sama Alfian yang sampe adu bacot gue ngabisin obat itu seminggu.

Gila kan.

Emang ga ada ketentuannya kok mau minum seberapa. Tapi kadang kadang gue juga takut overdosis.

Nah sekarang obat itu baru abis setengah padahal udah sebulan. Jago kan gue.

Gue berjalan ke arah laci meja dan membukanya. Meraih kotak coklat dengan pita lusuh berwarna coklat lebih tua.

Dengan tulisan ceker ayam di depannya. Fill this box with something you don't like. and I will make it into something that you like.

Kadang kalau ngeliat kotak ini emosi gue suka muncul campur aduk. Pernah tiba tiba nangis. Tiba tiba ketawa. Tiba tiba kesel banget.

Cuman karena pemilik asli kotak ini.

Kotak ini lumayan udah penuh. Ga penuh semuanya sih. Tapi masih bisa diisi lagi.

Menurut gue kebanyakan dari kotak ini ga penting. Karena emang mengandung unsur yang ga jelas.

Coba apa gunanya gue ngomong kalau gue ga suka sama warna hijau got. Ga bermakna emang.

Gue juga pernah nulis kalau gue ga suka cowo namanya Alfian. Konyol emang gue.

Sebenernya gue nulis itu soalnya Alfian sendiri yang nulis. Dia akan merubah sesuatu yang ga gue suka menjadi sesuatu yang gue suka.

Jadi gue mau tau cara dia buat membuat gue suka sama dia.

Padahal mah udah.

"Pagi aghe." Ucap Ical langsung membuka kamar gue dengan sangat amat dadakan.

Kurang ajar ni bocah. Gue jadi kaget.

"Ketok ketok dulu bisa kan?" Ucap gue sarkas dan Ical malah terkekeh kecil.

Dia membanting tubuhnya di kasur gue dan gue rasa dia baru bangun tidur. Mukanya masih beler banget terus rambutnya berantakan.

Suaranya juga masih kocak.

"Ngapain kamu kesini?" Tanya gue dan Ical yang tadinya tengkurap langsung membaringkan tubuhnya menghadap langit langit.

"Ngusir?" Ucap Ical dan gue melempar bantal tepat di atas mukanya.

"Hari ini Ical sama Mady mau ke pasar malem di komplek timur. Itu lebih kayak festival sih. Aghe mau ikut ga?" Tanya gue dan gue terdiam.

"Mady itu pacar kamu?" Tanya gue dan Ical mengangguk.

"Terus kamu nyuruh aghe jadi nyamuk huh?" Tanya gue dan Ical ketawa pelan.

"Ya kayak double date gitu. Aghe ajak kek kak Fian. Biar bareng bareng." Ucap Ical dan gue terdiam.

THS [3] InfinetoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang