#12

718 57 0
                                    

***

...It's going down, i'm yelling timber.

You better move, you better dance.

Let's make a night, you won't remember.

I'll be the one, you won't forget...

Timber, Pitbull ft Kesha

Deruan musik yang keluar melalui speaker diruang musik membuat Juni terus menari tanpa henti.

Hentakkan demi hentakkan kakinya sangat apik beriringan dengan musik yang mengalun dengan nada beat.

Dengan menari ia meluapkan segala lukanya yang ia terima. Dengan menari seolah ia menemukan kembali belahan jiwanya yang hilang karena luka. Dengan menari, seolah nafas hidupnya kembali mengisi ruang hidupnya.

Namun, gerakannya bahkan berhenti tepat saat kedua mata beriris hitam pekat itu menatapnya lekat. Diiringi dengan senyuman yang begitu tulus.

Kencangnya suara deru musik yang berbunyi, membuatnya tidak menyadari kehadiran orang lain yang datang memperhatikannya.

Gerakkannya terhenti.

"Ternyata lo masih sama kayak dulu. Masih suka nari," ucap laki-laki itu membuka percakapan diantara mereka.

Juni tertegun. Canggung.

"Boleh gue ikut nari bareng lo?"

Laki-laki itu berjalan mendekati tubuh Juni yang masih tertegun tak bergeming.

Diraihnya tangan Juni dan meletakkannya di pundak laki-laki itu. Dan, tangan yang satu lagi di pinggangnya.

Alunan musik berganti menjadi sendu.

Keduanya menggerakkan kaki saling berirama. Ke kanan dan ke kiri. Nampak serasi dengan musik yang mengalun.

Tatapan mata laki-laki itu intens menatap Juni yang hanya tertunduk mengalihkan pandangannya.

CEKREK! (satu foto berhasil diabadikan)

Diangkatnya wajah gadis itu perlahan, sampai akhirnya keduanya bertemu pada satu titik retina masing-masing.

"Bahkan lo gak pernah berubah. Lo masih cantik kayak dulu."

Alunan musik kini berganti dengan nada sedikit beat.

Juni melepaskan dirinya dari rengkuhan laki-laki itu.

"Jun, gue minta maaf. Gue Cuma pengen hubungan kita baik-baik aja kayak dulu."

Juni menahan nafasnya berat.

"Gue udah maafin lo," ucap Juni dengan berusaha menetralkan suaranya yang mulai bergetar,"Tapi dengan satu syarat, lo harus menghilang dari hidup gue. Jangan lagi ganggu gue. It's a deal!"


Juna-JuniTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang