25 | Rabu Contesuto - Love Contest

45 0 0
                                    

Tahun baru, semester baru juga. Haduh haduh, banyak ulangan dan tugas yang semakin menumpuk untuk semester empat ini. Tanpa kita sadari, sudah hampir Ulangan Tengah Semester saja. Eits, tunggu dulu... masih ada satu acara lagi sebelum Ulangan Tengah Semester berlangsung. Yaitu pesta Valentine! Inilah acara yang di tunggu-tunggu para pasangan yang sedang berbunga-bunga. Hahaha, tahun ini mungkin aku dan Hibiki bisa ikut. Biasanya acara valentine di SMA Kitahara itu juga isinya acara-acara yang aneh bin ajaib, penuh kejutan, sama sekali tidak terduga deh pokoknya. Iyalah, aku tahu, soalnya tahun lalu aku menjadi panitia suksesnya.

Yang akan mengikuti acara itu bukan hanya kami, tapi siapa saja yang punya pacar boleh mengikuti acara ini. Untuk pasangan terbaik, hadiahnya adalah berbagai aksesoris couple. Mulai dari phone strap, kalung, cincin, tas, gelas, boneka, dan lain-lain. Kalau tahun lalu sih hadiahnya makan gratis di kantin selama tiga bulan. Untuk tahun ini, kami disuruh membawa baju ganti, padahal tahun lalu kami dipinjami dress yang dibuat oleh tim ekstra menjahit.

Hari Valentine pasti identik dengan cokelat kan? Tentu saja, sehari sebelumnya aku membuat cokelat bersama Ame di rumahnya. Ame sangat mahir membuat kreasi makanan dengan cokelat. Maklum saja, dia memang berbakat memasak dan punya insting yang kuat dalam membuat makanan. Salah satunya ya cokelat ini. Alhasil, Ame membuat seloyang brownies dengan taburan choco chip yang sangat menggoda iman. Kalau aku sendiri membuat cokelat handmade biasa. Sebenarnya, Ame kalau membuatkan cokelat selalu berbeda setiap tahunnya. Dulu itu Takeru pernah dikasih cookies dengan taburan choco chip, lalu tahun selanjutnya Ame memberi muffin cokelat, lalu tahun selanjutnya lagi Ame membuat bola-bola cokelat dengan taburan gula, lalu tahun selanjutnya Ame membuat cokelat dengan bentuk kelinci, dan tahun ini Ame membuat brownies. Super sekali sahabatku yang satu ini.

Paginya, aku segera mempersiapkan baju gantiku, yaitu baju couple yang dibelikan Hibiki, kaus tanpa lengan warna abu-abu, dan legging berwarna senada. Tak lupa juga aku membawa cokelat yang akan kuberikan pada Hibiki. Oke! Waktunya berangkat!

Sesampainya di kelas, sudah banyak teman-temanku yang datang. Setelah aku lihat-lihat lagi, mayoritas memang murid cewek, hanya saja bukan dari kelasku. Ada yang dari kelas tiga, ada yang dari kelas-kelas tetangga, ada juga yang dari adik kelas. Dan mereka mengerumuni mejaku. Oh bukan, aku salah lihat. Mereka mengerumuni Hibiki. Dia punya banyak fans juga di sini. Aku hanya mematung di depan pintu kelas.

"Hei Riku! Pagi-pagi sudah melamun, di depan pintu kelas lagi!" Kata Ame yang barusan datang.

"Eh Ame, baru datang? Ah tidak, aku hening aja. Hibiki banyak fans juga di sini." Kataku sambil menunjuk ke arah mejaku dan meja Hibiki yang sudah tidak kelihatan lagi akibat dikerumuni banyak cewek.

"Oh astaga ..." Kata Ame sambil nyengir kuda.

"Pagi permen! Pagi Riku!" Sapa Takeru sambil mendekati kami.

"Permen?" Tanyaku, lalu sedetik kemudian aku tertawa. Nama Ame memang berarti permen atau hujan.

"Rikuuuuu... Kenapa kamu tertawa hah? Memangnya ada yang lucu?" Kata Ame sambil cemberut.

"Hahaha... Tidak, tidak. Menurutku itu pas saja, Permen." Kataku sambil menjulurkan lidah.

"Aaaaah... Rikuuu!" Kata Ame sambil mencubit pipi kananku. Takeru tertawa.

"Oh iya, Ame tahun ini mau memberiku cokelat dalam bentuk apa? Cokelat biasa? Batangan? Cake? Atau yang lain?" Kata Takeru sambil menjulurkan tangan kanannya.

"Ih, memangnya tahun ini kamu bakal aku kasih cokelat?" Kata Ame sambil berjalan melalui Takeru menuju mejanya. Takeru menyusul Ame. Yah, tentu saja mereka bersusah payah menembus barikade manusia itu. Iyalah, meja Ame dan Takeru kan ada di belakang mejaku dan Hibiki. Mereka menyerah dan akhirnya berjalan memutar. Aku terkikik melihat usaha mereka.

Slamdunk My HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang