Aku tidak punya pilihan lain. Aku tidak mau membahayakan keluargaku maupun teman-temanku. Maka ... akan kujauhi Hibiki. Meskipun susah, aku akan menjalankannya pelan-pelan. Tapi apa Hibiki bisa mengerti?
Beberapa hari ini aku sedikit menjauhinya. Ia tidak sadar, baguslah. Tapi akhir-akhir ini, dia malah berusaha mendekatiku terus. Contohnya saja hari ini. Hibiki bersikeras mengajakku main ke rumahnya. Awalnya aku menolak, tapi dia terus ngotot, akhirnya aku mengalah.
"Riku-senpai, kok sudah lama tidak main ke sini?" Kata Chiiharu sambil membawa sekotak es krim ke teras.
"Biasa, orang sibuk." Kataku.
"Hah, bilang saja sok sibuk." Cibir Hibiki.
"Memang sibuk kok." Elakku.
"Nih." Chiiharu memberiku sendok.
"Terima kasih Chii-chan."
"Iya. Makan yuk, nanti meleleh lagi."
"Iya. Waaah ada biskuitnya!" Kataku sambil menyendok es krim serta biskuitnya.
"Mana? Mana? Aku juga mauuuu!" Kata Hibiki sambil ikut menyendok.
"Aduh, minumnya kelupaan. Sebentar ya." Kata Chiiharu sambil berdiri.
"Iya." Jawab kami berbarengan. Setelah itu Chiiharu kembali masuk ke rumah.
"Riku, kamu kok seperti anak kecil sih?" Tanya Hibiki sambil tertawa.
"Hah? Kenapa memangnya?"
"Sini deh."
"Tidak mau."
"Ya sudah, aku yang ke sana." Katanya sambil menggeser pantatnya mendekatiku.
"Kau mau apa?" Aku memundurkan kepalaku sedikit.
"Ya ampun. Mulutmu kena es krim semua. Hahaha..."
"Hah? Masa sih?" Tanyaku panik sembari meletakkan sendok, lalu mengusap-usap mulutku.
"Jangan pakai tangan dong! Tambah kotor mukamu."
"Tisu mana tisu?"
"Terlalu lama. Nih aku bersihkan."
Ia mengulurkan tangan kirinya, memegang daguku. Sementara jari-jari di tangan satunya bergerak-gerak pelan membersihkan es krim yang berada di sekitar mulutku. Jantungku berdetak kencang.
"Ini air putihnya! Eeh... Nii-chan sedang apa?" Kata Chiiharu tiba-tiba. Mendengar itu, aku dan Hibiki menoleh ke Chiiharu yang menatap kami dengan wajah datar.
"Itu... Eh..." Jawabku gelagapan.
"Riku kalau makan seperti anak kecil, nah Nii-chan sebagai babysitternya mau membersihkan mulutnya yang belepotan." Kata Hibiki sambil menjilat sisa es krim di jari-jarinya.
"Apaan?! Hibiki jorok ih!" Kataku sambil mengambil segelas air putih yang dibawa Chiiharu.
"Biarin. Sayang kalau dibuang."
"Sayang bagaimana? Masih ada sekotak juga!" Kataku sambil melanjutkan makan es krim.
"Tetap sayang."
"Dasar Nii-chan. Aneh-aneh saja."
"Baru tahu kalau kakakmu ini aneh, Chii-chan?"
"Sebenarnya sudah lama sih."
"Yah bagaimana sih." Kataku sambil meletakkan gelas. Chiiharu nyengir.
"Suapin dong." Kata Chiiharu sambil membuka mulut.
"Nih!" Dengan cepat Hibiki menyuapi Chiiharu.
"Bukan Nii-chan! Aku maunya disuapi Riku-senpai." Kata Chiiharu setelah menelan sesendok es krim dari Hibiki.
KAMU SEDANG MEMBACA
Slamdunk My Heart
Teen Fiction~ ○ ~ Shirokawa Riku, seorang siswi SMA yang dalam hidupnya belum merasakan apa itu cinta terhadap lawan jenis, mulai mengubah pemikirannya saat musim semi datang di tahun keduanya di SMA Kitahara. Di sana ia bertemu dengan Kurosawa Hibiki, murid pi...