Part Xis

4.6K 302 6
                                    

AAHHH.
Segarnya jus jeruk dingin.
aku menegakkan 1 gelas jus jeruk dalam hitungan detik hingga habis tak bersisa.

Aku mengangkat tanganku dan berkata
"Madam, 1 lagi yaa jus jeruknyaa" teriakku sambil tersenyum dan dibales dengan senyuman seorang wanita setengah baya.

kelakuanku itu diperhatikan oleh Joe.

"Lu kehausan atau begimana sih?" tanyanya heran sambil berpaku tangan.

"Haus aja. Jus jeruknya juga enak." kataku datar sambil menunggu jus jerukku datang.

Setelah jus jeruknya datang, aku langsung meminumnya  lalu aku tersadar sesuatu...
"Hmm... Mau?" tanyaku ke Joe.

"Lu mau kasih gue jes jeruk setengah diminum?" tanyanya dengan nada tersinggung yang kelewat lebay.

"Yee... ga gitu juga kali." kataku sambil memonyongkan bibirku dan mengangkat tanganku
"Madam, jus jeruknya satu la-"

"Apaan sih? gausa kali... kan gue gabilang mau." potong Joe sambil meraih tangaku yang terangkat.

sekitar beberapa detik ia memegang tanganku dan mata kami saling memandang.
entah mengapa, sepertinya aku menahan nafasku.
dan jantung serasa tidak berdetak.
dan bisa kurasakan matanya yang menatap tajam tetapi lembut ke mataku.
mata berwarna biru muda itu. Sangat indah.

Tetapi sayangnya aku tidak bisa memikirkan apa-apa lagi karena pikiranku diganggu oleh...

"Permisi, bole duduk sini? Semua kursi lainnya penuh dan kayaknya yang ada cuma disini" kata seorang perempuan yang menurutku sangat manis seraya menujuj kursi di depanku.

aku pun hanya terdiam,
dan sepertinya perempuan itu menyadari sesuatu karena arah pandangannya menatap ke arah tanganku dan Joe yang maih saling berpegqngan.
Seketika itu juga, perempuan itu salah tingkah.

"Eh... Hmmm.. kalian lagi sibuk ya. Maap mengganggu. aku pergi aja deh" ujarnya sambil hendak pergi

"Tidak usah" Kata Joe tiba-tiba seraya berdiri dan melepaskan tanganku.
"Duduk sini aja. Gue mau pergi kok" katanya lalu pergi dari kantin itu tanpa mengatakan apa-apa lagi.

aku pun hanya bisa melihat kepergiannya.
melihat belakang punggungnya yang tegap itu.
lalu aku tersadar...

aku menaikan pandanganku ke arah perempuan tadi.
"Silahkan duduk aja. Gada orang kok" jawabku manis dan menunjuk kursi di depanku.

Anak itu sepertinya ragu pada awalnya, tetapi melihat kondisi kantin yang penuh, ia akhirnya memutuskan untuk di depanku.

Dia pun memesan spaghetti dan lychee tea.
Seraya menunggu makanannya, ia melihat ke arahku yang sedang memainkan sedotan dalam jus jerukku.

"Tadi itu cowokmu?" ujarnya tiba-tiba.
aku menaikkan kepalaku dan melihat ke arahnya.

"Bukan lah. baru kenal juga hari ini" ujarku dengan nada tertawa.

"Ooo... begitu..." ujarnya.
"Aku Bridget by the way" lanjutnya sambil menjukurkan tangannya.

"Kate" ujarku dengan senyum manis dan menjabat tangannya.

"Habis pelajaran PE ya?" tanyanya tiba-tiba

"kok tahu?" tanyaku balik.

"Perkiraan aja. Rambut kamu masih basah bagian belakang karena yang kamu lap paling cuma rambut bagian depan. Dan leher bagian bawahnya juga masih berkeringet." ujarnya sambil tersenyum

" HAHA. keren juga. dan kamu? abis darimana?"ujarku sambil tertawa kecil.

"menari" ujarnya lemah.

"Oo... jurusan Art, atau memang pelajaran tari?" tanyaku penasaran.

ia pun tersenyum tipis dan berkata, "jurusan Art. Kamu jurusan apa?"

"Business" jawabku singkat.

"Waahh... beda kategori yaa" katanya, yang kubalas dengan senyum tipis.

Akhirnya makanannya pun datang.
Dia mengucapkan terima kasih dan berdoa sebelum memulai menyantap makanannya.
Anak yang manis.

aku melihat ke jam.
3 menit lagi kelasku akan dimulai.

"Maaf Bridget, sepertinya kelasku sebentar lagi mulai. aku duluan yaa" ujarku seraya berdiri.

Bridget yang mulutnya masih penuh dengan spaghetti itu hanya terseyum dan menganggukkan kepalanya.

aku pun bergegas keluar dari kantin dan menuju kelasku berikutnya, yang berada di lantai 3

EAJC memang menata sekolahnya seperti itu.

Lantai 1 adalah untuk lab komputer dan library yang bisa digunakan siswa jika mereka mau, ruangan untuk para guru, lapangan, dan juga kantin.
Lantai 2 merupakan semua kelas untuk jurusan Science.
Lantai 3 untuk semua jurusan Social.
Lantai 4 untuk semua jurusan Languange
dan lantai 5 digunakan untuk auditorium yang luasnya bukan main dan digunakan untuk acar-acara tertentu.

Ketika aku hendak melewati lantai 1, aku menabrak seseorang.
tabrakan yang sangat kencang sehingga tubuhku oleng dan siap jatuh dari tangga.
untungnya, si penabrak ini tahu diri dan menahanku agar tidak jatuh.
Tetapi, cara menahannya kayak yang ada di film-film gitu...
dengan 1 tangan memegang tanganku, dan tangan 1-nya menopang di belakang pinggangku.

akupun hanya bisa memandang wajahnya.
Dengan mata coklat muda yang kelihatan bersinar karena terkena cahaya matahari dari samping, rambut berwarna fawn, dan muka yang kelihatan Asian dan membuatnya terlihat cool.

hening beberapa detik, lalu diapun memecah keheningan itu.

"Hai. Gue Raymond. Nice to meet you, my lady" ujarnya saambil tersenyum.
senyuman yang sangat memikat.
"Eh... iya. Makasi" ujarku, masih dalam posisi 'dipeluk' Raymond.

Entah apa yang terjadi, tiba-tiba dari belakangku ada Joe, dan dia langsung merenggutku dari tangan Raymond dan membuatku berdiri dengan hentakan yang lumayan kencang.
Ia menatap tajam ke arah Raymond dan berkata,

"Ne le touchez pas. touchez une fois de plus, et vous mourrez*" ujarnya dengan garang.

Raymond pun bengong sebentar, lalu tersenyum mengejek dan menatap kearahku.
"So this is you boyfriend hah? very ashame... because you're very pretty my lady." katanya dengan senyuman yang bisa membuat baja pun meleleh.

"Cut the cr*p Raymond. Just go." kata Joe lantang.
Raymond pun mengangkat kedua bahunya dan bersiul, pergi menjauhi kami.

"Lu gapapa?" ujar Joe sambil melihatku dari atas sampai bawah.

"Tadi itu bahasa apa? French ya? Artinya apa?" tanyaku tidak memedulikan pertanyaannya.

Joe hanya menghela nafas, lalu menatapku dan berkata,
"Search kamus aja." seraya berlalu menaiki lantai dua.

akupun hanya diam dan bengong, mencoba mencerna apa yang barusan terjadi.

dan tanpa kusadari, pada waktu aku bengong itu,
ada yang menatapku dari kejauhan dengan perasaan tidak suka...

___________________________________

*don't touch her. touch her again, and you'll die.

Spy'X Mission : JokerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang