Part Ytnewt

2.6K 175 0
                                    

Kate's P.O.V

Aku hanya menatap kepergian Bridget dan Alex.
Bisa-bisanya mereka meninggalkanku!
Kalau alasan mereka aku harus diam disini karena aku mengetahui cara kerja alat tersebut,
seharusnya aku ikut bareng mereka donk buat membantu menelitinya! Ya kan?

Tapi aku tidak punya pilihan lagi. Karena mereka sudah meninggalkanku dan....
Well.... Ga mungkin kan aku ninggalin Joe sendiri kan?

Tapi, berani sumpah tadi sebelum menghilang dari pandanganku, Alex seperti tersenyum kepadaku.
Atau itu hanya perasaanku saja?

Aku tidak memikirkannya lagi dan duduk di sebelah Joe.

Baru duduk, aku menyadari kalau daritadi Joe memandangiku terus.
Ngapain sih dia... Aku kan jadi salah tingkah!
Apakah mukaku kotor? Rabutku berantakan?
Oh tidak.... Jangan-jangan wujudku sekarang udah kek genderowo ga mandi 3 tahun lagi!!!

Aku langsung berpaling dan menyentuh wajah dan rambutku sendiri, mencoba untuk membersihkan apapun yang ada di mukaku itu.

"Kate..... Ngadep sini... donk" kata seseorang dibelakangku tiba-tiba.

Aku langsung berbalik dan melihat Joe sedang menatap ke arah sambil tersenyum kecil.

"Gada kotoran yang nempel di mukalu ato apapun yang nyangkut di rambutlu kok." katanya sambil tertawa.
Sepertinya dia membaca pikiranku!
Aku pun hanya ikut tertawa mendengarnya
"Lu tetep cantik kayak biasanya," lanjutnya, dan seketika tawaku lenyap.

Apa dia bilang?? Aku cantik? Aku?????
Apa aku gak salah dengerrr??

Melihatku bengong gitu, mendadak Joe langsung salah tingkah dan mencoba untuk duduk.

"Eh... Maksud gue.... Arghhh" ujarnya saat dia mencoba untuk duduk, tapi gagal.
Dia malah mengerang dan jatuh tertidur lagi.

"Eh... Ati-ati" ujarku langsung memegang tangannya yang kepeleset itu.
"Badan lu belom fit..." ujarku sambil mengganti arah pandangku dari tangannya, ke mukanya.

Seketika itu aku langsung lupa mau ngomong apa.
Dan sepertinya hal itu berlaku juga untuknya.

Ada sedikit gap selama beberapa detik sebelum aku berdeham dan memecahkan keheningan yang lama-lama menjadi sangat awkward ini.

"Tiduran aja..." jawabku, dengan suara fals.

Sial! Kenapa suaraku jadi ga beraturan gini?
Pekikku dalam hati setelah membaringkan Joe dengan pelan-pelan.

"Kate..." ujarnya tiba-tiba.

"Ya?" tanyaku sambil memandangnya lagi.

Astaga.... Matanya sangat indah!
Mata dengan warna biru laut itu tampak bersinar walaupun dia sedang rebahan.

Urgh! Aku ingin sekali mempunyai warna mata seperti itu!
Sayang sekali mataku adalah salah satu bagian dalam diriku yang masuk ke dalam gen Asia orangtuaku.
Karena itu, mataku jadi berwarna coklat tua.
Bukan berarti aku tidak menyukainya loh! Hanya saja, matanya Joe bagus banget.

"Kepala gue.... sakit...." ujar Joe memotong pikiranku sebelum aku ngomong ngalor-ngidul kemana-mana.

"Oiya??" tanyaku panik dan bergerak mendekatinya.
"Kenapa emang?" tanyaku lagi setelah aku berada di dekatnya.

"Lantainya... keras..." jawabnya sambil menunjukkan muka melasnya.

Aku segera melirik ke kanan dan ke kiri, mencari sesuatu untuk bisa dijadikan bantal.

Ada tasku sih, tapi aku yakin ini sama kerasnya dengan lantai.
Orang isinya buku semua!

Melihatku yang celingak-celinguk, dia langsung berkata,
"Ga.... Gue gapapa kok. Bisa gue tahan. Tenang aja."

Spy'X Mission : JokerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang