Spy'X Mission : Joker

Part Eerht

07.51

TIDAAAKKK.
4 menit lagi!!
4.menit.lagi.

aku terus menggoes sepedaku secepat mungkin.
melewati genangan air sambil diberi tekanan sedikit pada pegangan sepeda agar sepeda terangkat dari tanah sekitar 2 detik agar air genangan tidak terciprat kemana-mana.

tiba-tiba ada sebuah mobil yang melaju kencang dari belakangku. semacam mobil truck.
hampir saja mobil itu menyenggolku kalau saja aku tidak berbelok sedikit ke kiri.
tipis dan nyaris sekali.

lalu, seperti di komando, ada sekitar 3 mobil yang muncul dari dalam gang dan membentuk semacam barikade jauh di depanku dan menghalangi jalanku untuk lewat.
seperti mereka tidak mau memberiku jalan untuk lewat.

satu-satunya jalan adalah melalui 1 jalan yang muat untuk 1 mobil saja

apa-apaan ini?? batinku dalam hati.

kira-kira 5 meter di depanku, masih ada mobil truck yang tadi hampir menyenggolku.
lalu, tiba-tiba saja, mobil itu berhenti tepan di pintu masuk barikade mobil-mobil yang lain.

APA?? apakah ini semacam lelucon?

aku melihat jam tanganku. 3 menit 8 detik lagi.

Bagian belakang truck itu tiba2 terbuka dan mengeluarkan papan kayu yang lumayan panjang.

terlintaslah ide gila dikepalaku.
tapi ini terlalu beresiko. tapi kalau tidak, aku akan telat. aku harus memutuskannya sekarang, karena jarak semakin dekat.

akupun memutuskan untuk beresiko.

dari jarak kurang dari 2 meter, aku menggoes sekencang-kencangnya
dan tanpa pikir panjang, aku menaiki papan kayu yang ada di belakang mobil dan meloncat tinggi lalu mendarat dengan sempurna di tanah.
pendaratan itu sedikit mengagetkan untukku, karena memang lumayan tinggi.
aku tetap menggoes sepedaku, walaupun tidak secepat tadi karena loncatan tadi benar-benar menghabiskan tenagaku.

aku melirik sedikit ke tanganku.
1 menit 58 detik.

tidak! aku tidak boleh menyerah.

aku terus menggoes sepeda sampai akhirnya berhenti di depan sekolah baruku.
Saking kencangnya, dencitan hasil rem sepedaku terdengar sangat memilukan dan membekas di tanah.
secepat itukah aku melaju?

tapi itu tidak ku pikirkan sekarang.
aku langsung menaruh sepedaku sembarangan dan memasuki sekolah baruku.
Empire Academy Junior College atau disingkat EAJC.

untungnya semua murid berkumpul di lapangan, sehingga begitu masuk, aku bisa langsung masuk kebarisan.
coba bayangkan kalau kumpulnya di lantai 5.
dijamin aku pasti telat.

sambil menarik nafas naik turun, aku mengikuti upacara pembukaan.
nafasku sudah tidak terkendali lagi, dan kakiku terasa lemas bukan main.

akhirnya akupun menjatuhkan diri dan beberapa kakak kelas menghampiriku dan menyuruhku beristirahat dibawah pohon.
akupun dengan segera pergi ke pohon itu dan berlindung dari terik matahari.
Ah... akhirnya istirahat.
cukuplah 5 menit untukku beristirahat.

Tiba-riba ada sesorang yang duduk disebelahku.
saat dia mau duduk, sepertinya karena terburu-buru, ia mengenai bahuku lumayan keras.
tidak sakit kok. aku kan manusia baja.

"Maaf... maaf banget, aku ga sengajaa... maaf yaa" kata anak itu.

"Oiyaa gapapa. gasakit kok. tenang aja." jawabku santai.

"Aduh... beneran gapapa? kalo sakit bilang aja gapapa..." jawab anak itu dengan muka bersalah

Loh? dibilang gapapa, kok malah begini. gasakit juga kok. ato emang anaknya kebaikan?

"Gapapa seriusann..."jawabku dengan muka heran.

"Beneran kan?" jawabnya sedikit melunak

YAAMPUN....

"Namamu siapa? Aku Kate." tanyaku mencoba mengganti topik.

"Alex. plessure om u te ontmoeten*" jawabnya.

"Wah... Bisa dutch?" tanyaku, yang dijawab dengan senyuman manis.

hening...

"Tadi kamu telat 4.7 detik tau gak?" kata Alex tiba-tiba.

"Hahh???" tanyaku kaget.

"Iya...." jawabnya santai, "kamu telat 4.7 detik."
lalu ia melirik ke jam tangannya dan memencet sebuah tombol
"4.76 detik lebih tepatnya."

HAH???
Segitu freaknya kah anak ini sampai 4 detik saja dibilang telat? bahkan sampai ada koma dibelakangnya.

akupun hanya tersenyum canggung dan berdiri dari posisiku itu.

"mau kemana??" tanyanya saat melihatku bangun.

"ma... mau balik ke posisi. ntar dimarahin lagi. haha" tawaku canggung, dan aku langsung kabur dari tempatku.

aku berharap aku tidak perlu ketemu orang itu lagi. terlalu perfectionist.

tapi...
mana aku tahu
kalau kehendak Tuhan lain...

——-———————————

*plessure to meet you' in Dutch