Spy'X Mission : Joker

Part Teenthgie

Kate's P.O.V

"Bridgettt???" teriakku keras, mencoba melihat melalui kabut ini yang memenuhi lorong ini.
"Bridgettt lu dimanaaa?" teriakku lagi.

Semoga dia sempet menutup hidungnya pas kita lempar itu. Kalau ga, dia bisa kena juga!

"Jangan teriak-teriak deh. Budek gue lama-lama" ujar Alex yang berdiri di depanku.

Kabut dari 'bom klorofom' yang kita buat sendiri itu masih memenuhi tempat kita,
sehingga membuat kita harus berjalan sambil menutup hidung kita.

Setelah jalan lurus sekitar 8-10 langkah, kami masih belum menemui apapun.

Detik berikutnya, instingku bekerja.
Aku langsung menarik Alex yang berada di depanku.

"Apa-apain sihhh??" pekiknya kencang dan mencoba melepaskan genggaman tanganku.

"Stttttt" ujarku pelan.
"Ada orang di depan kita" lanjutku, dan langsung membuat Alex diam.

Aku langsung menyiapkan kuda-kuda, siapa tau Elisse berhasil kabur atau menghindari bom kami ini.

"Siapa sih?" tanya Alex sambil memegangi tanganku.

Ooohh... Now you're afraid huh?

"Gatau." bisikku.
"Kabutnya banyak banget"

"Well.... that's chemistry" ujarnya dengan nada bangga.

Aku ingin mendebatnya tetapi sedetik kemudian, ada yang muncul dari kabut tersebut.

Alex berteriak karena kaget akibat munculnya seseorang dari kabut di depan kami.
Aku sudah hendak memukulnya,
tetapi detik berikutnya aku menyadari siapa yang berada di depanku.

"Hai guys" teriak Bridget yang langsung membuatku dan Alex menghembuskan nafas kami dengan tenang.

"Bridget.... lu selamettt" pekikku sambil memeluk Bridget.

"Yupp... thanks Alex. Kalo lu ga teriak tadi, gue gabakal nutup idung gue tepat waktu." ujar Bridget sambil tersenyum dan tertawa, yang dibalas dengan senyuman oleh Alex.

"Yauda, ayok kita cari Elisse!" ujar Alex.

"Sebentar," kata Bridget dan diapun lari, meninggalkan aku dan Alex bingung.

Beberapa detik kemudian, dia balik dengan membawa seember penuh berisi air (Dia dapet ember darimana coba? (we don't know) dan langsung menyiramnya ke bayangan kabut di depan kita.

Seketika itu juga kabut klorofom tersebut langsung hilang.

"Hmmm... pinter juga" ujar Alex.

"Kalau ga pinter, gabakal masuk EAJC, donk!" ujar Bridget sambil tersenyum.

"Iyalah... murid EAJC kan di test dulu dan semuanya harus pinter daa-"

"Ehmmm.... guys..." ujarku, memotong perkataan Alex.

Bridget dan Alex langsung melihat ke arah pandangku, dan kita melihat Elisse sudah tersungkur di lantai dan tidak sadarkan diri.

Wellll... lebih tepatnya dibuat tidur sih.

Alex segera menaruh telunjuknya di bibirnya, mengisyaratkan kita semua untuk tetap diam dan tenang.
Dia melihatiku, dan aku langsung tau apa maksudnya.

Aku segera berlari meninggalkan mereka.

"Kita harus ngapain?" bisik Bridget sambil menunjuk Elisse yang tersungkur tak sadarkan diri.

"Kita pastiin dia udah beneran tidur," ujar Alex sambil berjalan pelan-pelan ke arah Elisse.

Alex dan Bridget berjongkok di depan Elisse.