Kate's P.O.V
"Silahkan, Ladies" ujar Keeneth sambil mengeluarkan beberapa benda asing di mejanya.
Aku, Bridget dan Alex pun memerhatikan benda-benda tersebut.
Ini apaan coba?? pikirku dalam hari, melihat benda-benda itu.
Ada sepatu hak, kipas kayu, bando, dan...
kotak hitam...?Melihat ekspresi wajah kami yang kebingungan, Keeneth pun hanya tersenyum.
"Silahkan ambil satu" kata Keeneth.
Kami bertiga pun menurut.
Aku mengambil kipas kayu, Bridget mengambil hak, dan Alex mengambil bando."Alexia" ujar Keeneth sambil menatap Alex.
"Pakai bandonya" perintahnya.Alex pun menurut dan mengenakan bando tersebut.
"Coba letakkan tanganmu di sisi kiri bando tersebut" ujar Keeneth.
Alex pun menurut lagi dan ketika jari tangan mungilnya itu menyentuh bagian samping kiri bando tersebut, ia mendelik pelan.
"Silahkan tekan perlahan" perintah Keeneth lagi,
Alex pun hendak menekannya, sebelum dipotong oleh Keeneth.
"Sebentar.... Hampir lupa" ujarnya cepat.
"Pikirkan sebuah wajah terlebih dahulu, wajah siapapun" ujarnya lagi.Alex pun memejamkan matanya, dan bisa kuketahui bahwa dia sedang membayangkan wajah seseorang.
lalu Alex pun menekan bagaian kiri bandonya tersebut.
Detik berikutnya, sebuah kilatan flash yang sangat terang hingga membuatku dan Bridget harus memejamkan mata kami.
Pada saat membuka mata kami, yang ada dihadapan kami sudah bukan Alex lagi.
Atau lebih tepatnya bukan 'wajah' Alex lagi.Orang di hadapan kami ini, memiliki badan Alex, tetapi wajah seorang gadis manis dengan mata belo dan berambut panjang yang diikat 2.
Keeneth pun dengan segera memberikan cermin ke Alex, dan begitu Alex melihat bayangannya sendiri di cermin, ia terperanjat."What?? But... But... How?" ujar Alex terbata-bata, masih memegangi wajahnya.
Keeneth hanya tersenyum.
"Itu disebut DB atau DisguiseBand, memampukan kalian untuk menyamar menjadi siapapun yang kalian mau. Kalian bahkan bisa membuat muka baru, pokoknya apapun yang kalian pikirkan" jelas Keeneth.
Sementara Alex masih meratapi dirinya di cermin yang diberikan Keeneth,
Keeneth berjalan menuju mejanya dan memencet sebuah tombol.
Setelah itu, tiba-tiba saja perbatasan meja Keeneth dan tempat kami berdiri terbelah menjadi 2 bagian.
Ditengah-tengah kami, terdapat sebuah matras berukuran 2x3 meter."Katherine" ujarnya perlahan sambil memberi isyarat supaya aku berdiri di atas matras tersebut.
Aku pun menurut dan berdiri di matras tersbeut, sambil memegang kipas kayu yang diberikan Keeneth tadi.
"Coba buka kipasnya" perintahnya.
"Dan mainkan seperti biasa" lanjutnya sambil tersenyum.Jadilah, aku membuka kipasku tersebut, dan melambai-lambaikan bak penari kipas.
Tiba-tiba saja, Keeneth menekan sebuah tombol kecil, dan tombol itu membuat sebuah anak panah muncul dari lubang dinding dan melacu cepat kearahku.
Untung saja refleks dan instingku cepat sehingga aku mampu menangkis panah tersebut dengan kipas kayu.Loh... tapi kok ga-
"100% terbuat dari logam baja anti peluru yang dicampurkan kedalam unsur kain di kipas tersebut, sehingga tahan terhadap semua peluru, semua pisau, semua benda tajam" jelas Keeneth, seperti membaca pikiranku yang barusan hendak bertanya kenapa kipasnya tidak robek sama sekali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Spy'X Mission : Joker
Action-An Action, Romance, and Comedy Story- Kate, Alex, and Bridget are 3 different person, with different abilities, personalities, appereance, and the way of thinking. but somehow Keeneth found something in them to be a spies. What will they do? How wi...