Chapter 4 : Reverse

387 35 3
                                    

"SAYANG, kayaknya aku nggak bisa pulang bareng kamu," Titan dengan ekspresi sedihnya.

"Kamu kenapa sih, Tan? Akhir-akhir ini, kamu tuh aneh, tau."

"Aneh?"

"Kamu narik tangan cewek didepan aku. Kamu sengaja?"

"Maaf, Sayang," Titan menggengam tangan Maudy. "Aku punya urusan sama cewek itu."

"Cewek mana lagi sih, Tan?"

"Cewek ini beda. Beda banget."

"Ya udah, deh. Terserah kamu mau pulang bareng siapa!"

"Thank's, ya."

"Kamu kok bahagia banget, sih?"

"Lah, emang lagi bahagia."

"Ih kamu, Tan. Jadi cowok nggak pekaan. Aku tuh bete sama kamu."

"Tapi aku lagi bahagia, Sayang," Titan mengelus rambut Maudy dengan tangannya yang bebas.

"Kamu masih sayang nggak sih sama aku?"

Titan terdiam sejenak. "Masih, aku masih suka sama kamu."

"Guru aku udah dateng, aku mau masuk dulu," Maudy melepaskan pegangan tangan Titan lalu masuk kedalam kelas.

"Nggak papa sih, yang penting kamu ngizinin aku, Maudy. Makasih, Sayang," gumam Titan. Ia terkekeh.

***

Sophia cs keluar kelas. Mereka tampak bahagia sekali. Ada apa?

Ternyata, mereka bertiga tuntas ulangan harian bahasa inggris. Mereka sedang jingkrak-jingkrak gaje. Maklum, tuntas itu rasanya WOW kalau cuma kalian saja yang tuntas di kelas.

Sophia menghentikan aksi gila-gilaannnya saat melihat Titan bertengger manis di koridor utama. Sophia meliriknya sekilas lalu kembali fokus pada teman-temannya.

Oh! Dia lupa. Harusnya, ia tidak bersikap berlebihan. Sekarang, ia sudah memutuskan untuk menghormati Titan sebagai seniornya. Ia mulai mengerti apa yang dipikirkan kedua temannya.

Jika Sophia ingin lepas dari Titan, ia harus bersikap seperti adik kelas pada umumnya.

Hampir saja ia ingin menyapa Titan dengan baik dan benar, ia langsung mengundurkan niat baiknya tadi saat Titan menarik siku Sophia.

"Kayaknya bakal berkali-kali gue pinjem temen kalian satu ini, oke?" Titan pamit pada Mitha dan Sinta dan langsung membawa Sophia kekelasnya.

Titan mengunci tubuh Sophia dengan rapat ke dinding. Kedua tangan Titan menyentuh dinding disamping Sophia. Sophia menajamkan tatapannya.

"Apa yang lo lakuin, sih?" tanya Sophia sedikit membentak.

Titan menatap dalam mata Sophia. Dan ia berhasil mengunci pandangan Sophia agar tidak lepas dari matanya.

"Cuma mau liat mata lo dari deket."

"Nggak penting, tau nggak."

"Nggak tau tuh," jawab Titan -sok- polos.

Sophia berusaha keluar dari kedua tangan kekar Titan. Tapi dengan gampangnya Titan menahan tubuh Sophia. Alhasil, Sophia menyerah.

"Lepas nggak!?"

"Nggak mau," jawab Titan kalem.

"Elo tu emang nggak tau diri, ya."

"Nggak tau diri?" alis Titan terangkat sebelah.

MLS (1) - Phytagoras LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang