Chapter 5

191 15 0
                                    

MISERIXYL SCHOOL

Callista Pov

"Permisi." Ucapku seraya mengetuk pintu.

"Masuk-masukk.." Ucap seorang gadis dari dalam kamar.

Ini adalah kamar baruku.. dari tadi aku keliling-keliling nyari kamar sampai bingung sana dan sini akibat gedungnya yang besar

Pintu pun dibuka, detak jantungku memompa dua kali lipat lebih cepat, aku takut mereka tidak suka padaku.

"Hey.. kamu yang namanya Callista kan?" Tanya seorang gadis yang membukakan pintu.

"I..iya, aku disuruh tinggalnya disini." Ucapku sambil menatap kakiku, gugup.

"Hey, masuk yuk.." Ajaknya.

"Tentu, tapi sebentar ya. Aku mau ketemu sama yang lain. Setidaknya aku udah inget kamar ini letaknya dimana." Ucapku sambil berlari pergi.

"Baik! Aku tunggu didalem!" Teriak gadis yang tadi membuka pintu kamar untukku.

-

-

"M2-342; 2.. nah ini dia! CAMEROONN!!!" Teriakku sesudah berada di depan kamarnya.

Aku memanggil Cameron, tapi mengapa yang membuka orang lain?

"Ada yang bisa dibantu?" Tanyanya, aku sedikit mendongak melihat badannya yang tinggi, kulitnya matang, mata dan rambutnya berwarna coklat terang, badannya athletis dan.. shirtless.. shit.

"Uuh.. iya, kamarnya Cameron disini kan?" Tanyaku kepada lelaki yang membukakan pintu kamar yang setauku itu adalah kamar Cameron

"Iya, ada apa?" Tanyanya, ia sedikit mengernyitkan dahinya

"Aku ingin ketemu sama si Cameron." Ucapku sedikit gugup melihat lelaki itu menatapku intens.

"Hm? Baiklah. Masuk sini." Ucapnya sedikit melebarkan pintu kamarnya Cameron, akupun langsung masuk kamar itu.

"Thank you." Ucapku yang dibalas anggukan oleh lelaki itu.

"Woy Cam!! Bangun dulu doongg.. aku mau nanya sesuatuuu." Ucapku sambil menggoyang-goyangkan badannya.

Cameron menggumamkan sesuatu, sepertinya dia bergumam 'bentar lagi, gue masih mau tidurr..'

"WOY! AYOLAH, HANYA SEBENTAR KOK!" Teriakku tambah mengguncang tubuh Cameron

"Hm? Apa?" Tanyanya dengan suara serak.. membuat suaranya terdengar seksi

"Kita kesini ga bawa koper kan? Terus baju atau keperluan yang lain gimana?" Tanyaku

"Hm? Mm.. tanya aja antara Karell, Crystal, atau Lev." Ucapnya acuh tidak pedulian.

"Uh! Ya udah BYE MAXIMAL!" Ucapku kesal seraya berjalan kearah pintu lalu keluar dan menutupnya tanpa ijin kepada kedua orang pemilik kamar ini

"Yayaya. Bye!" Ucapnya sambil membanting tubuhnya kekasur

"Itu siapa? Cantik.." Tanya cowo yang tadi membukakan pintu, samar-samar aku mendengarnya

"Hm? Ada.. kembaranku." Ucap Cameron malas

"Wah?!!" Teriaknya tidak percaya, dan biar kutebak, bukanya sedang melongo layaknya orang yang miskin tiba-tiba diberi gedung putih.

"Santai aja kali Ethan." Ucap Cameron yang kuyakini sedang memutarkan kedua bola matanya malas

"Aku ga bisa santai, rasanya aku punya rasa ke dia. Aku harus dapetin dia. Hehehe." Jawabnya, aku menebak lelaki yang bernama Ethan memunculkan seringaian yang menjijikan.

The Unexpected PowerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang